Gelagat Aneh Sopir Bus Sriwijaya Saat Berpamitan, Semula Keluarga Tak Curiga Saat Ferri Afrizal Lakukan Hal Ini pada Ibunya Berkali-kali Sebelum Berangkat Kerja

Kamis, 26 Desember 2019 | 09:45
Handout Sripoku

Ferri Afrizal (35) sopir Bus Sriwijaya yang mengalami kecelakaan maut pada Selasa (24/12/2019) sempat menujukkan gelagat aneh.

Sosok.id - Sebelum kecelakaan maut terjadi, sopir bus Sriwijaya sempat memiliki keraguan dalam benaknya.

Kecelakaan maut yang terjadi di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Pagar Alam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019) itu telah memakan puluhan korban jiwa.

Sebab, bus yang membawa 50 penumpang tersebut terguling dan masuk ke jurang dengan kedalaman 150 meter.

Melansir dari Kompas.com, hingga Rabu (25/12/2019) korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut mencapai 35 orang.

Baca Juga: Perdana Pulang Kampung Demi Hadiri Pernikahan Ponakan, Korban Tewas Kecelakaan Bus Sriwijaya Sempat Bercanda Dirinya Tak Bakal Sampai Rumah

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabis dokes) Polda Sumatera Selatan Komben Pol dr Syamsul Bahar mengatakan, berdasarkan pemeriksaan tim forensik, korban tewas akibat terjebak di dalam badan bus.

"Mereka terminum air akibat terkurung dalam mobil. Sebagian besar korban meninggal karena mengalami trauma setelah terjtuh ke jurang," kata Syamsul, seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (25/12/2019).

Salah satu korban dari kecelakaan maut tersebut adalah Ferri Afrizal (35) yang merupakan sopir dari bus yang melakukan perjalanan dari Bengkulu menuju Palembang tersebut.

Melansir dari Sripoku,Ayah Ferri, Jalaluddin (55) mengatakan, sebelum berangkat bekerja anaknya telah menunjukkan gelagat aneh.

Baca Juga: Jatuh Terguling ke Jurang Sedalam 150 Meter, Korban Kecelakaan Bus Sriwijaya Ini Gantungkan Nyawa Pada Batang Pohon Semalaman Demi Selamatkan sang Cucu

Gelagat aneh itu terlihat ketika Ferri berpamitan hendak berangkat mengemudikan bus pulang pergi Palembang-Bengkulu pada Minggu (22/12/2019).

Tetapi saat itu, ia dan keluarganya tak menghiraukan dan meyakini bahwa Feri dalam keadaan yang sehat untuk bekerja.

"Anehnya cuma karena dia pamit sampai empat kali sama ibunya. Biasanya kan cuma sekali. Tapi kalau untuk kondisi fisik, keadaan dia sehat sekali.

Tidak ada sakit apapun," ujar Jalaluddin saat ditemuiSripoku di rumah duka di jalan Sematang borang Sako RT 007 RW 010 Perumahan Yasera Damai Kelurahan Sako Borang Palembang, Rabu (25/12/2019).

Baca Juga: Ular Kobra Bermunculan di Musim Hujan, Rupanya Harga Jeroan Binatang Berbisa Itu Lumayan Mahal

Ferri sendiri merupakan anak kedua dari empat bersaudara.

Jalaluddin mengatakan bahwa, seumur hidupnya, Ferri tak pernah menderita penyakit yang parah.

Diceritakan pula bahwa Ferri telah menjadi sopir selama 15 tahun.

Selama itu, Ferri mengemudikan truk dan bus yang kerap kali bepergian ke luar kota.

Baca Juga: Gunakan Semua Uang Berobat Anaknya untuk Berjudi dan Narkoba, Pria Ini Berniat untuk Buang Anaknya yang Sakit-sakitan

Namun, beberapa kali seblum kecelakaan terjadi, Ferri sempat ingin pindah ke perusahaan lain dari tempatnya bekerja saat ini.

Bahkan, rencananya, Ferri akan mulai bekerja di perusahaan baru pada tahun baru mendatang.

"Memang dia kerjanya sopir. Sering juga keluar kota. Pernah beberapa kali pindah perusahaan juga. Ini saja sebenernya sudah mau pindah.

Waktu itu melamar pekerjaan dan rencananya awal tahun baru akan kerja di tempat yang baru," terang Jalaluddin.

Baca Juga: Saat Lahir Dibuang Ibunya ke Tong Sampah, Ketika Dewasa Pria Ini Justru Berhasil Miliki Perusahaan Senilai Rp 867 Miliar

Malang, sebelum keinginannya tercapai, takdir sudah berkata lain.

Ferri tewas bersama puluhan penumpang yang ia bawa dalam sebuah kecelakaan nahas.

Walaupun demikian, Jalaluddin mengaku sudah ikhlas menerima kejadian ini dan menganggapnya sebagai musibah.

"Kami cuma bisa ikhlas dengan musibah ini. Ini adalah jalan ajal bagi anak kami dan hanya berdoa yang bisa kami lakukan untuk memenangkan perasaan ini sekarang," aku Jalaluddin.

Baca Juga: Lumuri Tubuh dengan Abu Kremasi, Petapa Ini Berhubungan Badan dengan Wanita yang Datang Bulan di Tengah Tumpukan Mayat Agar Derajatnya Setara dengan Dewa

Adapun jenazah Jalaluddin telah dimakamkan pada Rabu (25/12/2019) pukul 10.00 WIB.(*)

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber Kompas.com, sripoku.com