Sosok.id - Belakangan masyarakat Indonesia dihebohkan dengan teror munculnya ular kobra di berbagai daerah.
Bahkan, beberapa warga dikabarkan tewas akibat serangan hewan berbisa tersebut.
Teror ini begitu meresahkan warga karena hewan melata itu tak semata muncul di perkebunan, melainkan juga di pemukiman warga.
Seperti yang terjadi di sebuah masjid yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah ini.
Baca Juga: Mbah Mijan Terawang Rumah Tangga Adem Ayem Artis Ini Bakal Kandas di Tahun Kolo Geni
Melansir dari Kompas.com, anakan ular kobra ditemukan di Masjid At Takwa Perum Griya Adi Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo pada Sabtu (7/12/2019) lalu.
Anakan ular kobra itu ditemukan bersembunyi di balik sajadah imam.
Setidaknya, 31 anakan kobra ditemukan di Masjid At Takwa hingga Kamis (12/12/2019) lalu.
Anakan ular kobra juga ditemukan di Depok, Jawa Barat.
Melansir dari Tribun Jakarta, salah satu lokasi ditemukannya anakan ular kobra adalah di Perumahan Permata Mansion, Serua, Bojongsari, Kota Depok.
Anakan kobra dengan panjang sekitar 30 cm itu ditemukan di balik lemari pakaian yang terletak di kamar tidur.
Bahkan, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan teror ular kobra telah memakan korban jiwa.
Melansir dari Kompas.com, setidaknya ada 4 warga Desa Mamampang, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang tewas setelah digigit ular.
Warga yang tewas tersebut diketahui digigit ular ketika sedang berkebun di ladang.
Adanya teror ular kobra ini bahkan membuat warga lainnya tak mau mengurus ladang karena takut digigit ular.
Menangggapi fenomena tersebut, cenayang kondang, Mbah Mijan memberikan peringatan kepada masyarakat Indonesia.
Melalui akun Instagram pribadinya, Mbah Mijan menyebut bahwa teror ular kobra ini merupakan sebuah pertanda bahaya.
"TEROR ULAR KOBRA, PERTANDA APA???" tulis Mbah Mijan mengawali penjelasannya, seperti dikutip dari Instagram @mbahmijan pada Kamis (19/12/2019).
Mbah Mijan kemudian menjelaskan 82 kasus temuan ular kobra tersebut dari dua sudut pandang yang berbeda.
Yakni, dari sudut pandang logika dan juga sudut pandang metafisika (Ilmu Titen).
"Secara logis, bisa jadi karena musim hujan adalah waktu menetasnya anak cucu cicit kobra. Ditambah, banyaknya tikus got di perkotaan, menarik habitat melata ini untuk berburu makanan," tulis Mbah Mijan menjelaskan.
Baca Juga: Mbah Mijan Bagikan Ciri-ciri Seseorang Terkena Pelet Cinta dan Cara Mengobatinya
Namun, Mbah Mijan meragukan alasan tersebut, sebab di musim penghujan sebelum-sebelumnya tak pernah ada kasus seperti ini.
"NAMUN, jika alasannya hanya karena musim penghujan, bukankah bukan kali ini saja. Mengapa hewan berbisa ini baru sekarang meneror warga, adakah alasan lain?" tambahnya.
Kemudian Mbah Mijan lanjut menjelaskan fenomena teror ini melalui sudut pandang metafisika atau yang ia sebut sebagai Ilmu Titen.
Mbah Mijan menyebut, adanya pertanda bahaya berupa wabah penyakit mematikan.
"Dalam sudut pandang Metafisika (Ilmu Titen) mengatakan, Apabila Ular Kobra Bertamu Ke Rumah Manusia, adalah pertanda akan datangnya penyakit misterius atau wabah yang sifatnya membunuh."
Lebih lanjut, Mbah Mijan hanya bisa mengajak masyarakat untuk berdoa semoga teror ular kobra ini hanyalah karena masalah lingkungan hidup.
Yakni, si ular kobra hanya mencari makan ke rumah-rumah warga.
"Perlu dinanti, akan ada wabah apakah tahun 2020 nanti. Bismillah, jika manusia mau peka ini merupakan pertanda, maka hal-hal demikian, mengandung pesan agar kita senantiasa berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT," lanjutnya.
"Mohon doa dan dukungannya, insyaallah dalam waktu dekat, saya akan melakukan ritual khusus agar TEROR ULAR KOBRA segera berakhir. Semoga Allah ijabah niat dan doa kita semua, Aamiin," pungkasnya.(*)