Sosok.ID - Kasus yang mencoreng nama maskapai plat merah Indonesia hingga jadi bahan pembicaraan publik beberapa hari ini dapat tanggapan dari tokoh politik ini.
Penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton menjadikan nama Ari Askhara sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia mencuat hingga dipecat oleh Erick Thohir.
Selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir tak bisa mentolerir perbuatan Ari yang menggunakan fasilitas negara untuk lakukan penyelundupan barang.
Langkah tegas yang diambil Erick Thohir mendapat tanggapan dari berbagai pihak termasuk dengan pegawai maskapai milik pemerintah Indonesia tersebut.
Tak hanya itu, tokoh-tokoh pun soroti keberanian Erick untuk memberhentikan Ari Askhara dari pemerhati kebijakan pemerintah hingga politisi.
Namun, mencuatnya kasus penyelundupan Harley Davidson dan Sepeda Brompton yang diduga merugikan negara sampai Rp 800 juta itu membuat Ari Askhara disoroti publik.
Semua segi kehidupannya disoroti habis-habisan oleh media hingga terkesan membully dirinya.
Tanpa terkecuali kehidupan pribadinya mengenai keluarga ataupun kisah asmaranya yang disebut miliki 'gundik' seorang pramugari.
Ditengah kritik dan hujatan yang ditujukan pada mantan petinggi Garuda Indonesia tersebut, ada seorang politisi kawakan membelanya.
Sandiaga Uno, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra memberi tanggapan atas kasus penyelundupan Moge dan Sepeda mahal yang menjerat Ari Askhara.
Sandi meminta publik menilai kasus Ari Askhara secara proporsional karena banyak kasus serupa yang terjadi.
Namun langkah dari sahabatnya yang sekarang menjabat sebagai Menteri BUMN ia dukung penuh, termasuk dengan memberhentikan Dirut Garuda.
Namun ada catatan yang diberikan Sandiaga pada publik mengenai kasus ini.
"Saya ucapkan dukungan saya kepada pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir,-Red)", ujar Sandiaga di Hotel Crowne Jakarta, Minggu (8/12/19), seperti dikutip dari Kompas.com yang menyadur dari Antara.
Sandiaga pun menambahkan jangan karena kasus penyelundupan ini membuat privasi Ari Askhara dihabisi di muka khalayak seperti apa yang ada sekarang.
"Dan melihat kasus ini, jangan betul-betul dihancurkan dia (Ari Ashkara), dirundung (bully) habis-habisan," tambah Sandiaga, dikutip dari Kompas.com.
Calon Wakil Presiden dalam Pemilu Presiden 2019 tersebut bermaksud bahwa kejadian yang menimpa Ari Askhara bukan dijadikan bahan bullyan.
Tetapi harusnya jadi cambukan sebagai nasehat bagi kita untuk mencontoh kejadian itu agar tidak terulang kembali.
"Tapi dijadikan contoh agar kejadian tidak terulang lagi," pungkas Sandiaga, dilansir dari Kompas.com.
Sandiaga mengatakan, rekam jejak Ari Ashkara cemerlang dari mulai menjadi bankir hingga sekarang menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia.
Namun, Sandi memahami apa yang dilakukan Erick dengan memecat Ari Askhara karena bukan berarti Ari kebal hukum karena memiliki rekam jejak yang jelas lantas menjadi imun terhadap perilakunya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan itu juga mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan Ari memang sangat disayangkan.
"Sangat memprihatinkan ya, dan ini membuat miris hati kita bahwa penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran hukum dilakukan oleh petinggi-petinggi yang mestinya jadi role model," kata Sandi dikutip dari Kompas.com.
Kendati tak cukup hanya melakukan pencopotan direksi yang bermasalah, Sandi memberi saran agar pembenahan dapat dilakukan sampai tingkat bawah juga melalui sistem sesuai dengan Undang-Undang BUMN dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.
"Saya melihat BUMN ini tata kelola perusahaannya, good corporate governance-nya perlu terus diperbaiki ke depan karena mereka adalah milik negara dan milik rakyat, sehingga mereka harus bertanggung jawab juga kepada rakyat," kata Sandi, dikutip dari Kompas.com. (*)