Dikira Punya Penyakit Langka yang Menular Sampai Harus Hidup Terisolasi Selama 10 Tahun, Setelah Diperiksa Ternyata Kakek 72 Tahun Ini Hanya Sakit Kulit Biasa

Jumat, 06 Desember 2019 | 16:17
Viral Press/Metro.co.uk

Charat Rakumen (72) telah menjalani hidup terisolasi selama 10 tahun yang sia-sia karena penyakitnya.

Sosok.id - Pengorbanan kakek yang satu ini rupanya menjadi hal yang sia-sia.

Padahal selama 10 tahun belakangan ini ia telah mengasingkan diri dari keluarganya dan para tetangga.

Namun, kekhawatirannya terhadap penyakit kulit yang ia derita ternyata salah.

Pria tua asal Thailand rela hidup terisolasi dari keluarga dan orang terdekatnya karena ia menderita penyakit kulit langka.

Baca Juga: Getol Bolak-balik Pindah Jabatan Kurun Waktu 4 Tahun Hingga Rugikan Negara Miliaran Rupiah, Dirut Garuda Disebut Mantan Sesmen BUMN Orang Titipan Penguasa

Ia takut penyakitnya itu menular ke orang-orang yang dicintainya.

Setelah hidup sendiri selama 10 tahun, ia kini baru mengetahui bahwa kesendiriannya itu sia-sia saja.

Seperti yang dilansir Metro UK, Charat Rakmuen (72) mengalami luka yang menyakitkan sejak awal usia 60 tahun.

Viral Press/Metro.co.uk
Viral Press/Metro.co.uk

Charat Rakmuen

Ia kemudian mulai bersembunyi di hutan kecil di Trang, Thailand bagian selatan.

Baca Juga: Setelah 16 Tahun Mengabdi pada Negara, Anggota TNI Ini Pilih Mundur dari Jabatannya dan Beri Pesan Khusus untuk Para Komandan

Charat takut penyakit kulitnya menular ke orang-orang di sekitarnya.

Memutuskan hidup sendirian, ia tak banyak berkomunikasi dengan orang lain.

Ia hanya bertemu dengan istrinya sesekali saat istrinya mengirimkan makanan dan obat untuknya.

Namun ternyata, setelah sekitar 10 tahun berlalu, diketahui penyakit yang diderita Charat rupanya tidak menular.

Baca Juga: Setelah 16 Tahun Mengabdi pada Negara, Anggota TNI Ini Pilih Mundur dari Jabatannya dan Beri Pesan Khusus untuk Para Komandan

Viral Press/Metro.co.uk
Viral Press/Metro.co.uk

Charat Rakmuen

Pemerintah setempat mendatangi Charat akhir November lalu setelah mendengar kabar penderitaan Charat bertahun-tahun.

Mereka datang dengan membawa petugas medis.

Petugas medis kemudian memeriksa Charat.

Charat didiagnosis menderita Pemphigus Foliaceus, yang ternyata tidak menular.

Baca Juga: Wanita Cantik Dibunuh di Kamar Kos, Pelaku Gorok Leher Korban dan Tulis Kata-kata Curahan Hati dengan Darah

Viral Press/Metro.co.uk
Viral Press/Metro.co.uk

Dokter Thiwaporn Srichanthong berkata sebenarnya Charat tak perlu tinggal di pengasingan selama bertahun-tahun.

Thiwaporn berkata satu-satunya cara untuk menangani penyakit luka autoimun adalah dengan penanganan topikal konstan dari medis.

Charat berkata kondisinya dimulai dari bisul yang kecil.

Tetapi kemudian bisul itu dengan mudah menyebar ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Mengaku Sebagai Korban PHK Massal, Pria Ini Mendadak Dapat Banyak Tawaran Kerja Gegara Lakukan Hal Ini di Nikahan Orang, Kisahnya Buat Warganet Tepuk Tangan

Charat tidak mampu membayar biaya rumah sakit karena setelah terkena penyakit itu, Charat berhenti bekerja.

Charat menjelaskan ia jarang periksa ke dokter atau membeli obat karena ia tak punya penghasilan lagi.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi pada tubuh saya tapi saya khawatir penyakit ini akan menulari istri dan warga desa lain, jadi saya tinggal terpisah di gubuk kecil ini," ucapnya.

Charat Rakmuen

Sementara itu istri Charat, Pha Rakmuean (59) berkata ia harus bekerja menjadi tulang punggung keluarga.

Baca Juga: Dendam Keluarga Dokter Hewan yang Diperkosa dan Dibunuh Kemudian Jasadnya Dibakar, Ibu Korban : Saya Mau Pelaku Dibakar Hidup-hidup!

Akan tetapi pendapatnya tak lebih dari 200 baht (Rp 92 ribu) per hari.

Jumlah itu sangat pas-pasan untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga.

Pha Rakmuean berkata ia harus meninggalkan suaminya sendirian karena khawatir tertular.

Pha berkata:

Baca Juga: Dicopot Erick Thohir, Segini Harta Kekayaan Mantan Dirut Garuda Ari Ashkara

"Saya bekerja sebagai penyadap karet yang meraih pendapatan rata-rata 200 baht (Rp 92 ribu) per hari."

"Saya sulit memenuhi kebutuhan karena ia butuh obat pereda nyeri setiap hari."

"Keluarga ingin menolongnya tapi ia tetap yakin ingin tinggal terpisah karena takut penyakitnya menular."

Kini, belum diketahui apakah Charat berencana pindah dari gubuknya dan berapa besar penanganan medis yang dibutuhkannya nanti.

Baca Juga: Telantarkan Anak Saat Sukses, Nenek Sumarsih Harus Telan Pil Pahit Ketika Buah Hati Tak Lagi Menginginkan Keberadaannya Setelah Jatuh Miskin, Kini Hidup Menderita di Emperan Toko

(Tribunnews.com/Tiara Shelavie)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pria Tua Hidup di Pengasingan karena Takut Penyakitnya Menular, 10 Tahun Baru Tahu Semua Itu Percuma

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : tribunnews

Baca Lainnya