Ditolak Ratusan Calon Karyawan Tapi Tetap Terima SK Pengangkatan dari Erick Thohir, Ahok: Dia Tak Tahu Saya Lulusan S3 Mako Brimob

Senin, 25 November 2019 | 13:45
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda

Ditolak Ratusan Calon Karyawan Tapi Tetap Terima SK Pengangkatan dari Erick Thohir, Ahok: Dia Tak Tahu Saya Lulusan S3 Mako Brimob

Sosok.ID - Tepat hari ini, Senin (25/11/2019) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akhirnya resmi menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.

Peresmian jabatan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina ini diberikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir melalui Surat Kerja (SK).

Kendati sempat ditolak ratusan calon karyawannya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tetap bakal ditunjuk Menteri BUMN, Erick Thohir sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.

Ya, kabar tentang diangkatnya Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina oleh menteri BUMN memang sudah lama tersebar di tengah publik.

Baca Juga: Ditutup Tumpukan Kontainer Sebagai Kamuflase, Inilah Gudang Rongsok Pesawat Terbang di Jakarta, Ternyata Masih Laku Untuk Dijadikan Restoran!

Tepat pada Jumat (22/11/2019) kemarin, Menteri BUMN, Erick Thohir baru saja resmi mengumumkan pengangkatan Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.

Tak sendirian, Erick Thohir juga mengangkat Budi Sadikin sebagai wakil Komisaris Utama yang akan mendampingi Ahok.

"Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan jadi Komut Pertamina.

Ahok akan didampingi pak Wamen Budi Gunadi Sadikin jadi Wakil Komisaris Utama." kata Erick di Istana Negara, Jakarta, seperti yang diberitakan Kompas.com, Jumat (22/11/2019).

Baca Juga: Telah Diintai Untuk Dipukuli 20 Orang, Suporter Timnas Beberkan Kronologi Kejadian, Fuad: Yang Melihat Banyak, Tetapi Warga di Sana Apatis!

Mengutip Kompas.com, Ahok rencananya secara resmi akan diangkat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang bakal digelar pada Senin (25/11/2019).

Bahkan bila Ahok bersedia, Erick Thohir menawarkan sang mantan gubernur itu bisa bekerja mulai hari Jumat (22/11/2019).

Kendati ditunjuk langsung menteri BUMN untuk gantikan posisi Tanri Abeng sebagai Komut PT Pertamina, bukan berarti Ahok melenggang mulus tanpa masalah.

Buktinya saja, sejak kabar penunjukkannya sebagai Komut PT Pertamina beredar luas di publik, suami Puput Nastiti Devi ini banyak mendapatkan penolakan kanan-kiri.

Baca Juga: Ditinggal ke Toilet, Seorang Bayi Berusia 40 Hari Terluka Parah di Wajahnya, Hingga Menerima Jahitan di Wajah Gegara Hewan Pengerat, Ini Kronologinya!

Banyak pihak yang menganggap bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta ini tidak mumpuni sebagai bos PT Pertamina.

Berbagai alasan yang dirasa dapat menghalangi pengangkatan Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina pun menyeruak ke permukaan.

Dan penolakan paling besar justru datang dari serikat pekerja Pertamina yang terdiri dari ratusan karyawan.

Melansir Tribunnews, sebelumnya, Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Arie Gumilar membenarkan telah membentangkan spanduk yang berisi penolakan terhadap Ahok.

Baca Juga: Viral Pidato Nadiem Makarim Dalam Rangka Hari Guru, Dari Pencanangan Tagar #MerdekaBelajar, Hingga Dapat Apresiasi Publik, Salah Satunya Dian Sastro, Ini Isi Pidatonya!

Penolakan itu berisi agar Ahok tak mengisi jabatan di Pertamina.

Dalam spanduk tersebut tertulis beberapa tuntutan, di antaranya Pertamina tetap wajib utuh, tolak siapa pun yang suka bikin rusuh, memilih figur tukang gaduh, dan bersiaplah Pertamina segera runtuh.

Kendati keputusannya ramai kena tolak sana-sini, Erick Thohir bergeming dan tetap bakal mengangkat Ahok sebagai Komut PT Pertamina pada Senin (25/11/2019).

Dilansir Sosok.ID dari Tribunnews, Senin (25/11/2019), Ahok terlihat mendatangi kantor Kementria Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta Pusat.

Baca Juga: Bak Kisah Cinderella, Dahulu Hidup Susah Hanya Makan Nasi Lauk Garam, Kini Nia Ramadhani Dapat Jatah Saldo Belanja Unlimited dari Ardi Bakrie

Kepada awak media, Ahok mengatakan bila kedatangannya kali ini untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Pertamina (persero).

RUPS digelar dalam rangka pengangkatan Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero).

"(Surat keputusan,red) Hari ini. Jadi saya diminta datang untuk terima SK. Jadi selanjutnya saya enggak tau kan, belum ketemu," ucap Ahok.

Kendati demikian, Ahok mengaku masih belum tahu kapan dirinya siap bekerja untuk Pertamina.

Baca Juga: Berita Militer : China Siapkan Jutaan Tentara untuk Melenyapkan Hong Kong, Trump Siaga

"Saya enggak tau, kan harus ngomong sama sekretaris komisaris ada. Kantor juga beda. Di perwira itu kan perwira 2," jelas Ahok.

Terkait posisinya yang ditolak oleh ratusan calon karyawannya lewat serikat pekerja, Ahok menganggapi dengan santai.

Menurut Ahok, ratusan calon karyawannya mengatakan penolakan terhadap dirinya lantaran belum mengenal dirinya lebih dekat.

Terlebih, Ahok mengklaim dirinya merupakan lulusan S3 Mako Brimob Kelapa Dua.

Baca Juga: Hanya Untuk Traktir Teman-teman, Siswi SMP di Kupang Nekat Curi Kartu ATM dan Bobol Rekening Kerabat Capai Rp 27 Juta, Ketahuan Oleh Ibu Sendiri!

"Kan belum kenal saya. Dia kan enggak tau saya lulusan S3 dari Mako Brimob," ucap Ahok di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).

Dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Peneliti Alpha Research Database Indonesia, Ferdy Hasiman mengatakan tak perlu ada yang dirisaukan dari penolakan Ahok untuk menjadi Komisaris Utama (Komut) Pertamina.

Ferdy menganggap kalau penolakan tersebut datang dengan alasan yang terlalu politis.

Ferdy menganggap ada yang takut jika Ahok akan bersih-bersih Pertamina.

Baca Juga: Ditinggal Suami Jualan Pakaian di Pasar, Istri di Rumah Sendirian Malah Diperkosa Tetangga Berulang Kali

“Alasannya sangat politis menolak karena Ahok bahasanya kasar dan bikin heboh di Pertamina.

Alasan seperti ini yang selalu dipakai para penolak Ahok, bahasanya yang cenderung kasar dan keras selalu diangkat agar mempengaruhi opini publik,” ujar Ferdy.

Cara bicara Ahok yang blak-blakan dan tegas bahkan sampai marah-marah diduga jadi salah satu alasan penolakan.

Baca Juga: Sudah Baik Cantik Pula, Pramugari Ini Hibur Penumpang yang Menangis Hingga Memberikan Terapi Khusus

“Ahok itu paham aturan, setiap kebijakan yang diambil di DKI-Jakarta selalu mengikuti aturan.

Jika ditempatkan menjadi Direktur Utama Pertamina saya kira Ahok akan sangat paham di mana dia akan diam dan kapan dia akan berbicara lantang.

Ketika terkait masalah korporasi dan strategi bisnis, saya kira Ahok akan menjaga cara bicara, jangan sampai strategi bisnisnya diketahui lawan bisnisnya,” kata Ferdy.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com

Baca Lainnya