Telah Diintai Untuk Dipukuli 20 Orang, Suporter Timnas Beberkan Kronologi Kejadian, Fuad: Yang Melihat Banyak, Tetapi Warga di Sana Apatis!

Senin, 25 November 2019 | 10:10
Kolase (DOK. KEMENPORA) via Kompas.com/Twitter

Telah Diintai Untuk Dipukuli 20 Orang, Suporter Timnas Beberkan Kronologi Kejadian, Fuad: Yang Melihat Banyak, Tetapi Warga di Sana Apatis!

Sosok.ID - Fuad Naji tak menyangka beberapa saat setelah memberi dukungan kepada Timnas sepak bola Indonesia bertanding di stadion, ia harus alami insiden yang tak bisa dibayangkan.

Fuad adalah salah satu supoter Indonesia yang menjadi korban pengeroyokan suporter Malaysia beberapa waktu lalu.

Kini ia telah bisa kembali ke tanah air dan pada Minggu (24/11/19) kemarin ia didampingi oleh Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto membeberkan insiden yang menimpanya.

Berdasarkan keterangannya, insiden pengeroyokan itu terjadi sebelum laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Malaysia vs Indonesia, tepatnya Selasa (19/11/2019) dini hari.

Baca Juga: Ditinggal ke Toilet, Seorang Bayi Berusia 40 Hari Terluka Parah di Wajahnya, Hingga Menerima Jahitan di Wajah Gegara Hewan Pengerat, Ini Kronologinya!

Dilansir dari Kompas.com, Fuad mengaku saat kejadian tersebut ada sweeping dari supoter Malaysia terhadap pendukung timnas Indonesia yang datang ke Bukit Bintang, Malaysia.

"Kejadiannya itu adalah sweeping dari suporter Malaysia terhadap suporter Indonesia," ujar Fuad, kepada awak media dan juga Menpora Zainudin Amali, yang saat itu dihubungi melalui sambungan telepon, yang dikutip dari Kompas.com.

Menurut Fuad insiden yang menimpanya tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 atau dini hari waktu setempat di kawasan perhotelan di Bukit Bintang, Malaysia.

"Insiden pengeroyokan itu terjadi pada pukul 02.00 dini hari di daerah perhotelan di Bukit Bintang," kata Fuad, dikutip dari Kompas.com.

Saat itu Fuad tidak sendiri, ia bersama rekannya yang juga menjadi korban pengeroyokan bernama Yovan.

Baca Juga: Viral Pidato Nadiem Makarim Dalam Rangka Hari Guru, Dari Pencanangan Tagar #MerdekaBelajar, Hingga Dapat Apresiasi Publik, Salah Satunya Dian Sastro, Ini Isi Pidatonya!

"Saya tidak sendiri, saya bersama kawan saya atas nama Yovan," kata Fuad, dikutip dari Kompas.com.

Awalnya mereka mendatangi Fuad dan Yovan dan kemudian menanyakan dari mana asal kedua korban.

Namun Fuad tak merespon pertanyaan dari sejumlah orang yang diduga supoter sepak bola tersebut.

Hingga orang-orang yang mendatanginya pun langsung dengan semena-mena merogoh kantong Fuad dan Yovan untuk mencari kartu identitas mereka.

Baca Juga: Bak Kisah Cinderella, Dahulu Hidup Susah Hanya Makan Nasi Lauk Garam, Kini Nia Ramadhani Dapat Jatah Saldo Belanja Unlimited dari Ardi Bakrie

"Waktu mereka (suporter Malaysia) menghampiri saya, mereka menanyakan 'Kau Indonesia atau Malaysia?' dan saya diminta untuk berbicara bahasa Melayu. Kemudian mereka merogoh-rogoh kantong saya dan mencari identitas saya," tutur Fuad, dikutip dari Kompas.com.

(DOK. KEMENPORA) via Kompas.com

Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto, bersama Fuad, korban pengeroyokan suporter Malaysia.

Tak mendapati apa yang mereka cari dari kantong Fuad dan Yovan, beberapa orang yang diduga berjumlah sekitar 15 - 20 orang tersebut langsung memukuli kedua Warga Negara Indonesia tersebut.

Tanpa alasan yang jelas kedua orang supoter Indonesia itu dipukul di injak dan dihantam menggunakan benda keras seperti helm.

Tak sampai disitu, kejadian pengeroyokan tersebut juga direkam oleh mereka sendiri.

Tidak cukup melukai, para pelaku juga merampas harta benda milik Fuad dan Yovan.

"Mereka berjumlah antara 15-20 orang. Setelah mereka puas mengeroyok saya dengan kata-kata diskriminatif terhadap Indonesia, saya lepaskan tas saya yang berisi paspor, dompet dan ponsel, " kata Fuad dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Berita Militer : China Siapkan Jutaan Tentara untuk Melenyapkan Hong Kong, Trump Siaga

Setelah insiden pemukulan tersebut mereka dibiarkan terkapar tanpa ada pertolongan dari orang-orang di sekitar.

Dengan inisiatif sendiri Fuad dan Yovan menyelamatkan diri ke salah satu hotel yang tak jauh dari lokasi kejadian yang merupakan penginapan kawannya.

"Setelah itu saya bersama Yovan menyelamatkan diri ke hotel kawan saya yang terdekat dari situ," Fuad menambahkan, dikutip dari Kompas.com.

Fuad sangat menyayangkan warga sekitar yang seakan tidak peduli dengan aksi pengeroyokan tersebut.

Baca Juga: Hanya Untuk Traktir Teman-teman, Siswi SMP di Kupang Nekat Curi Kartu ATM dan Bobol Rekening Kerabat Capai Rp 27 Juta, Ketahuan Oleh Ibu Sendiri!

"Di situ wilayah ramai, yang melihat banyak, tetapi warga di sana apatis. Mereka hanya menjadikan saya tontonan," ujar Fuad, dikutip dari Kompas.com.

"Mereka tidak berusaha menghubungi polisi atau melerai para pelaku pengeroyokan tersebut dan saya yakin di situ CCTV banyak," Fuad melengkapi, dikutip dari Kompas.com.

Fuad Naji menilai, aksi pengeroyokan itu terjadi secara terencana.

Ia menuturkan bahwa pengeroyokan tersebut sudah direncanakan oleh para penuturan, sebab ada beberapa kejanggalan yang mereka dapati.

"Sweeping itu terorganisasi dan terencana,' ucapnya, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Ditinggal Suami Jualan Pakaian di Pasar, Istri di Rumah Sendirian Malah Diperkosa Tetangga Berulang Kali

Menurut Fuad saat kejadian ada tim pemantau, tim perekam pemukulan dan juga ada eksekutor yang memukulinya dan Yovan temannya.

Tak sampai di situ, Fuad juga menuturkan ada yang memberi komando saat pengeroyokan itu berlangsung.

"Ada yang bermotor untuk memantau kondisi sekitar, ada yang bertugas merekam aksi, ada yang menjadi eksekutor dan ada yang memberi komando," kata Fuad, dikutip dari Kompas.com.

Terkait kejadian pengeroyokan tersebut, pihak Kemenpora yang diwakili oleh Gatot S Dewa Broto akan mengumpulkan data yang mendukung untuk proses penyelidikan.

Baca Juga: Sudah Dicampakkan dan Ditinggal Nikah, Pria Ini Tetap Setia Temani Mantan Kekasih yang Lahiran Sendiri Gegara Dicerai Suami Saat Hamil Muda, Endingnya Bikin Nyesek!

Pihak KBRI di Kuala Lumpur juga akan memberikan pendampingan jika suatu saat korban pengeroyokan Fuad atau Yovan dipanggil untuk memberikan keterangan kepada Polis Diraja Malaysia (PDRM).

"Kami akan mengumpulkan data lebih lanjut secara singkat saja dan mendalami informasi terkait kejadian yang dialami Fuad. Pihak KBRI di Kuala Lumpur akan memberikan pendampingan, karena di sana kan ada perlindungan terhadap warga negara Indonesia," kata Gatot, dikutip dari Kompas.com. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya