Sosok.ID - Alat transportrasi yang telah usang dimakan jaman akan ditarik dan disimpan di gudang rongsokan ataupun dilebur untuk di daur ulang.
Mobil, motor, bus, truk, maupun kereta mungkin pernah kita dengar dimana gudangnya atau tempat menyimpan rongsokannya tersebut.
Namun bagaimana bila pesawat terbang sudah tak layak pakai dan harus di gudangkan? Dan dimanakan tempat menyimpan badan-badan pesawat yang melebihi satu rumah besarnya tersebut?
Mungkin orang yang sering melintas di daerah Jalan Pergudangan Marunda II, Cilincing, Jakarta Utara ada yang sadar dan ada yang tidak sadar mengenai tempat ini.
Sebab lokasi tersebut jauh dari dua bandara yang ada di ibukota yakni Soekarno-Hatta maupun Halim Perdanakusuma.
Orang biasa tidak akan menduga disalah satu pergudangan di pinggir kota Jakarta tersebut ternyata menyimpan banyak bangkai pesawat.
Hal tersebut karena lokasi penyimpanan rongsokan pesawat tersebut disekitarnya dikelilingi oleh tumpukan kontainer-kontainer yang seolah menyamarkan apa yang ada di baliknya.
Dan alasan lainnya adalah bentuk rongsokan pesawat yang sudah tidak utuh membuat pesawat tersebut yang biasanya dari kejauhan sudah terlihat, namun di pergudangan ini tak terlihat sama sekali.
Saat mencoba menyelip di antara tumpukan benda-benda tersebut, barulah terlihat sebuah kapal terbang yang teronggok layaknya barang rongsok.
Yang pertama membuat kita sadar disitu adalah gudang rongsokan pesawat terbang adalah moncong pesawat bakal terpampang di depan mata kita.
Di balik moncong pesawat itu masih terpasang dua kemudi bagi pilot dan co-pilot, serta tuas untuk menerbangkan pesawat.
Tetapi, semua alat navigasi seperti radar dan lain-lainnya sudah tak lagi di posisinya.
Dilansir dari Kompas.com, di antara tumpukan benda-benda bekas dari bangkai pesawat tersebut ada seorang pria yang menjaga tempat tersebut.
Pati (59), sedang sibuk berselancar di media sosial lewat ponselnya saat ditemui wartawan Kompas.com.
Ia mengatakan belahan-belahan kapal itu milik bosnya dan akan segera dikirim ke negeri Cina.
"Ini pesawat maskapai Indonesia, mau dikirim ke Cina. Kayaknya mau dijadiin restoran gaya pesawat gitu," kata Pati kepada Kompas.com, Senin (18/11/2019) sore.
Pati menuturkan bahwa pesawat-pesawat yang telah uzur tersebut didapatkan oleh bosnya dari lelang terbuka.
Biasanya maskapai penerbangan yang telah menarik pesawat jadul (jaman dahulu) yang telah tak layak terbang untuk dilelang atau dijual.
Salah satu pengepul bangkai pesawat tersebut adalah bos dari Pati, si penjaga gudang.
Agar dapat dibawa dari bandara ke gudang penyimpanan, biasanya pesawat dibelah disana dan dikirim bagian per bagian ke gudang pemenang lelang.
Pati hanya bertugas untuk menjaga dan mengawasi bangkai-bangkai pesawat tersebut.
"Saya di sini tungguin aja, ngawasin, karena disini kan cuma penampungan," ucap Pati, dikutip dari Kompas.com.
Pati mengatakan, pesawat yang saat ini ada di sana adalah pesawat bekasi milik PT Garuda Indonesia. Satu dikirim dari Soekarno Hatta, satu dari Yogyakarta.
Tetapi, ia mengaku tidak tahu nominal yang dikeluarkan atau yang didapat bosnya dari hasil jual beli bangkai pesawat tersebut.
Mengawasi bangkai pesawat itu tergolong kerja gampang, ia hanya perlu bergantian dengan seorang rekannya agar badan pesawat terjaga 24 jam.
Menurut Pati, tidak ada orang yang berminat mencuri bagian-bagian pesawat itu karena hanya terbuat dari aluminium sehingga kurang berharga.
Meski cukup menarik, masih jarang warga yang datang ke sana untuk berfoto-foto ria, mungkin karena belum banyak orang yang tahu lokasi tersebut.
"Tapi ini ada terus kok, berjalan terus, sudah dikirim nanti ada lagi," ucap Pati, dikutip dari Kompas.com. (*)