Analis CIA Ungkap Kebohongan Terbesar AS Kepada Saddam Husein, Inilah Kebenaran dari Senjata Kimia Pemusnah Massal Irak

Senin, 18 November 2019 | 11:40
Lance Corporal James J. Vooris/Marine Corps

Brigade Lapis Baja dari US Marine Corps ketika melakukan operasi militer di Fallujah, Irak, Desember 2004

Sosok.ID -Operasi Iraqi Freedom pada 2003 lalu yang menjadi sandi invasi militer Amerika Serikat (AS) ke Irak menjadi peperangan tersengit abad ini.

Washington sengaja menyerang Irak berdasarkan adanya senjata pemusnah massal milik Irak rezim Saddam Husein.

Namun sampai detik ini dimana keberadaan senjata kimia pemusnah massal itumasih misterius.

Hal tersebut diungkapkan oleh analis CIA, John Nixon yang pernah menginterogasi Saddam Hussein.

Hal tersebut diungkap Nixon pada 2016 lalu.

Ia dengan tegas mengatakan bahwa pemerintah AS melakukan kesalahan fatal dalam intervensi ke Irak.

Kesalahan fatal itu, terutama soal tudingan AS bahwa Irak menggunakan senjata pemusnah massal.

Baca Juga: Bergilir Perkosa Remaja 14 Tahun, 7 Siswa SMA Ini Malah Dibebaskan oleh Polisi, Alasannya Bikin Publik Emosi Setengah Mati!

Tak hanya itu, CIA juga melakukan kesalahan soal kondisi kesehatan Saddam, kebiasaan, dan keterlibatannya dalam pemerintahan Irak.

Lebih dari itu, Nixon juga mengkritik perilaku George W. Bush yang memerintahkan invasi ke Irak.

Ia menyebut, Bush hanya mau mendengarkan topik yang mau didengarnya.

Dalam sebuah kesempatan, Nixon pernah bertanya kepada Saddam Hussein terkait niatnya menggunakan senjata pemusnah massal terhadap tentara AS di Arab Saudi.

Saat itu Saddam menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tak pernah memikirkan untuk menggunakan senjata pemusnah massal.

"Hal itu tak pernah dibahas. Menggunakan senjata pemusnah massal melawan dunia? Adakah orang yang mampu melakukannya? Siapa yang akan menggunakan senjata itu terhadap mereka yang tak pernah menyerang kami?" ujar Saddam kepada Nixon waktu itu, seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia menambahkan, pernyataan Saddam itu bukanlah hal yang ingin didengar Amerika Serikat.

Baca Juga: Hendak Mesum Sampai Tepikan Mobil di Jalan Sepi , Oknum Kades Mendadak Tewas, sang Pacar Gelap Teriak-teriak Panik

Padahal, dugaan kepemilikan senjata pemusnah massal yang menjadi pembenar invasi kontroversial AS dan Inggris terhadap Irak.

wearethemighty.com
wearethemighty.com

5 Fakta Gila Saddam Hussein, Musnahkan Peradaban dan Hancurkan Taman Eden Legendaris Seluas 9.000 Kilometer

Kesalahan intelijen terkait senjata pemusnah massal di Irak bukan satu-satunya kesalahan AS.

Nixon mengatakan, Saddam sudah memperingatkan soal nation building jika pemerintah Amerika Serikat ingin mengelola Irak.

“Anda akan gagal. Anda akan menyadari tak mudah untuk memerintah Irak,” tambah Saddam seperti disampaikan Nixon.

Masih kepada Nixon, Saddam mengatakan, pemerintah AS tidak memahami rakyat Irak karena AS tak memahami bahasa, pola pikir, sejarah, hingga cuaca negeri yang disebut sebagai Negeri 1001 Malam itu.

Ternyata prediksi Saddam menjadi kenyataan. Irak kini terjerembab dalam kekacauan setelah Saddam disingkirkan.

Baca Juga: Gegara Terlalu Percaya dengan Mantan Preman, Baim Wong Tekor Bandar Hingga Rp 14 Juta dan Terpaksa Harus Penjarakan sang Satpam Rumah

Sejak itu, konflik bersenjata tak kunjung reda di Irak, dan sudah mengakibatkan setidaknya 200 ribu warga negeri itu tewas (data tahun 2016).

Saddam Hussein dieksekusi dengan cara digantung pada 2006, tiga tahun setelah ia ditangkap pasukan khusus AS di dekat kampung halamannya, Tikrit.

Lepas dari itu, ada pola serupa yang dilakukan Amerika Serikat ketika menginvasi Suriah beberapa hari yang lalu.

AS menuding, negara Bashar al-Assad itu telah menggunakan senjata kimia di Ghouta.

Meski begitu, hingga sekarang, belum ada bukti yang cukup valid bahwa al-Assad menggunakan senjata berbahaya itu?

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Menurut Analis CIA, Ini Beberapa Kesalahan Fatal Amerika ketika Menginvasi Irak, akankah Berulang di Suriah?

(*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : intisari

Baca Lainnya