Sosok.ID - Rasa bangga kini tengah dirasakan oleh Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) Raymundus Sau Fernandes.
Pasalnya, kedua orang tua Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes dijadwalkan bakal menerima penghargaan tertinggi dari Direktorat Pendidikan Keluarga.
Penghargaan tertinggi ini diberikan kepada kedua orang tua Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes lantaran dianggap telah berhasil mengasuh anak mereka menjadi salah satu putra bangsa yang berbakat.
Memang, kasih sayang orang tua itu tidak ada batasnya atau bahkan satuan untuk mengukurnya.
Kasih sayang dan pengorbanan tersebut terus mengalir bahkan bila sang anak telah dewasa dan mampu mengurus dirinya sendiri.
Tak ada yang bisa menghentikan pengorbanan orang tua terhadap anak-anaknya.
Saking besarnya kasih sayang dan pengorbanan yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya, sampai ada istilah 'surga di bawah telapak kaki ibu'.
Istilah tersebut mengajarkan bahwa apapun yang terjadi seorang anak wajib berbakti kepada orang tuanya.
Karena tanpa keberadaaan orang tua, mereka mungkin tak ada di dunia ini.
Sehingga sebisa mungkin seorang anak pasti akan membalas semua pengorbanan dan kasih sayang yang dicurahkan orang tuanya selama ini.
Salah satunya yang paling umum dilakukan para anak adalah balas mengurus kedua orang tuanya yang telah memasuki usia senja.
Meski pada akhirnya kebanyakan para orang tua kerap kali menolak bentuk bakti sang anak.
Seperti kisah kedua petani di Desa Bijeli, Noemuti, Timor Tengah Utara (TTU), NTT yang tengah ramai dibicarakan ini.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com dan Tribun Wow, adalah pasangan suami istri Margaretha Hati Manhitu (78) dan suaminya Yakobus Manue Fernandez yang kisahnya tengah jadi sorotan publik.
Diketahui, Margaretha Hati Manhitu (78) dan suaminya Yakobus Manue Fernandez adalah petani di Desa Bijeli, Kecamatan Noemuti, Timor Tengah Utara (TTU), NTT.
Awalnya memang tidak ada yang istimewa dari kedua pasangan suami istri yang berprofesi sebagai petani ini.
Namun semua itu berubah kala putra sulung mereka, Raymundus Sau Fernandes kembali terpilih menjadi Bupati TTU untuk kedua kalinya.
Ya, Margaretha Hati Manhitu (78) dan Yakobus Manue Fernandez adalah orang tua dari Bupati TTU periode 2015-2020, Raymundus Sau Fernandes.
Melansir dari Tribun Wow, Selasa (5/11/2019), Raymundus Sau Fernandes sendiri adalah Bupati TTU terpilih selama dua periode.
Raymundus Sau Fernandes telah memimpin kabupaten yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste selama dua periode yakni, 2010-2015 dan 2015-2020.
Sebagai Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes dikenal sebagai sosok pejabat daerah berprestasi yang mumpuni dalam memimpin rakyatnya.
Sehingga tidak mengherankan bila Raymundus Sau Fernandes kembali dipilih lagi oleh rakyatnya untuk memimpin wilayah TTU selama 2 periode.
Di balik sosok bersahaja Raymundus Sau Fernandes, rupanya peran kedua orang tua sangatlah penting.
Bayangkan saja, meski anak sulungnya terpilih jadi bupati daerah selama 2 periode, kedua orang tua Raymundus Sau Fernandes tetap memilih hidup secara sederhana.
Saking sederhananya, kedua orang tua Raymundus Sau Fernandes bahkan menolak seluruh fasilitas mewah yang diberikan oleh sang anak.
Tak hanya menolak fasilitas mewah dari sang anak, kedua orang tua Bupati TTU ini juga tak mau menggunakan gaji anaknya untuk bertahan hidup.
Padahal melansir Tribun Manado, gaji pokok bulanan yang diterima bupati daerah sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 59 Tahun 2000, seorang bupati berhak mendapatkan gaji pokok dengan tunjangan jabatan sebesar Rp 5,8 juta per bulannya.
Itu pun belum ditambah tunjangan dan fasilitas lainnya dari negara.
Baca Juga: Tak Hanya SAS Inggris, TNI Juga Pernah Habisi Tentara Elite Portugal, Begini Kisahnya
Seolah tak mau merepotkan sang anak, kedua orang tua Bupati TTU ini lebih pilih jadi petani dan bolak-balik ke pasar berdagang sayur.
Ya, kendati sang anak mendapatkan gaji jutaan Rupiah dengan berbagai fasilitas mewah, Margaretha Hati Manhitu lebih nyaman lesehan di pasar menjual hasil buminya.
Usut punya usut, alasan Margaretha menolak bantuan sang anak rupanya lantaran sang anak bekerja rakyat banyak.
Ia tak mungkin berpangku tangan, mengandalkan jerih payah sang anak hanya untuk makan sehari-hari dengan sang suami.
Baca Juga: Hanya Karena Mau Uji Coba Senjata Maut Ini, Dunia Pernah Dibuat Mati Kutu Oleh Indonesia
"Kami tidak mau membebani anak kami karena dia itu kerja untuk masyarakat banyak. Saya kerja dengan suami saya untuk makan sehari-hari," katanya kepada Kompas.com, Kamis (16/8/2018).
Walaupun anaknya telah sukses, Margaretha tak lupa selalu menasihati putra untuk bekerja dengan baik untuk rakyat.
"Saya selalu pesan buat anak saya untuk kerja yang baik untuk rakyat dan jaga nama baik keluarga," lanjut lansia 78 tahun itu.
Kendati kedua orang tuanya menolak bantuannya, Raymundus Sau Fernandes mengaku bangga dengan prinsip kedua orang tuanya.
Menurut Raymundus, kedua orang tuanya adalah sosok pekerja keras yang begitu bertanggung jawab dengan pekerjaan mereka.
"Mama dalam usia yang sudah 78 tahun masih tetap kerja kebun dan sawah bersama bapak. Tentu hal yang sangat berharga buat saya.
Mereka selalu mengatakan kepada saya bahwa nikmatilah keringatmu sendiri lebih berharga dan tidak boleh ambil hak orang lain," kata Raymundus seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Raymundus sendiri sempat melarang orang tuanya untuk bekerja dan menikmati masa tua.
Baca Juga: Bak Film Rambo, Prajurit Kopassus Ini Nekat Hadapi Puluhan Musuh Hingga Lawan Lari Terbirit-birit
Namun larangannya tersebut hanya dianggap angin lalu oleh kedua orang tuanya.
Bahkan terkadang kedua orang tuanya masih menyisihkan uang hasil bekerja mereka untuk membelikan hadiah untuk anak-anak Raymundus.
Prinsip hidup kedua orang tuanya inilah yang menjadi pelajaran bagi Raymundus.
"Kerja keras, kerja tanggung jawab sampai tuntas, dan ini pelajaran yang sangat berharga buat diri saya sampai saat ini, saya pegang teguh dalam hidup," lanjut Raymundus.
Melansir Kompas.com, atas pengorbanan dan kerja keras yang telah dilakukan dalam mendidik dan mengasuh anak-anaknya, kedua orang tua Bupati TTU akan mendapatkan penghargaan tertinggi dari pemerintah.
Penghargaan tertinggi tersebut akan diberikan kepada kedua orang tua Bupati TTU oleh Kemendikbud di Jakarta pada 6-7 November 2019 mendatang.
Penghargaan ini diberikan lantaran kedua orang tua Bupati TTU dianggap tela berhasil mengasuh putra sulung mereka, Raymundus Sau Fernandes hingga menjadi bupati.
Yakobus dan Margaretha juga dianggap menjadi inspirasi bagi orangtua lain dalam mengasuh anak.
Pasangan suami istri itu dijadwalkan akan menerima penghargaan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga pada 6-7 November 2019 di Hotel Menara Peninsula, Jakarta.
Kepada Kompas.com, Senin (4/11/2019) Raymundus Sau Fernandes, Bupati TTU akan mengantar kedua orangtunya ke Jakarta.
"Saya hanya bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan dan semua pihak yang telah membantu dengan caranya masing-masing sehingga membuat semua seperti ini," pungkas Raymundus.
(*)