Ini Sebabnya Artis Korea Terlihat Rupawan di Mata Netizen Indonesia, Bukan Karena Oplas

Minggu, 03 November 2019 | 17:15
Tribun Style

Ini Sebabnya Artis Korea Terlihat Rupawan di Mata Netizen Indonesia, Bukan Karena Oplas

Sosok.ID -Artis Korea Selatan memang terlihat rupawan di mata netizen Indonesia.

Hal ini lantaran adanya trademark mereka rupawan karena trend operasi plastik (oplas).

Sampai ada istilah Korea Selatan adalah negeri operasi plastik.

Hal ini lantas menjadi stereotip bagi masyarakat Indonesia jika wajah orang Korea hampir sama semua gegara oplas.

Baca Juga: Oplet Jadul Si Doel, Jika Dijual Sekarang Harganya Bikin Melotot, Ini Sebabnya

Namun apakah benar demikian?

Mengutip Kompas.com, Rabu (3/7/2019) sebuah penelitian mengungkap bahwa orang memang lebih mudah membedakan sesama rasnya dibanding membedakan individu dari ras lain.

Hal ini diungkapkan oleh Nick Camp, peneliti dari Universitas Stanford.

"Kecenderungan kita melihat anggota ras kita sendiri sebagai individu dan tak bisa membedakan individu ras lain, itu sesuatu yang lazim terjadi," kata Nick.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menguji 20 orang berkulit putih.

Baca Juga: Demi Pengobatan Sang Adik yang Sakit Mental, Wanita Ini Rela Berhemat Hingga Kurus Kering, Berusia 24 Tahun dan Hanya Miliki Berat 21 Kg

Mereka diminta melihat foto orang yang juga berkulit putih dan foto orang berkulit hitam sembari aktivitas otaknya dipindai menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging).

Hasilnya 19 dari 20 responden menunjukkan lebih banyak aktivitas di bagian otak yang berfungsi untuk mengenali wajah saat sedang melihat wajah orang kulit putih dibandingkan ketika melihat wajah orang kulit hitam.

Sedangkan enam di antaranya tidak menunjukkan aktivitas otak sama sekali ketika melihat wajah orang berkulit hitam.

Tim peneliti lantas menunjukkan kepada responden sekelompok foto berisi enam orang berkulit putih atau enam orang berkulit hitam.

Baca Juga: Kisah Sedih #Layanganputus, Pelakor Rebut Suami dari Ibu 5 Anak

Wajah yang ditampilkan sengaja dibuat sangat mirip sampai sangat mencolok perbedaannya.

Melihat hal itu aktivitas otak para responden meningkat drastis seiring dengan semakin berbedanya wajah-wajah baik pada orang kulit hitam maupun kulit putih.

Peneliti menduga bahwa ini karena otak menangkap gambar yang semakin 'asing'.

Namun, otak responden lebih aktif ketika diminta membedakan orang kulit putih.

Mereka kemudian menyimpulkan bahwa responden lebih mampu mengenali perbedaan pada sesama rasnya dibanding perbedaan pada ras lain.

Bahkan, ketika foto individu berkulit hitam yang ditunjukkan punya perbedaan yang lebih kentara.

Lantas para peneliti juga melaksanakan tiga eksperimen lainnya tanpa MRI. Dalam eksperimen ini, para responden diminta untuk menilai seberapa mirip atau beda satu wajah dengan wajah lainnya di kelompok ras yang sama. Responden juga diminta untuk menilai apakah wajah tersebut sudah pernah mereka lihat atau belum.

Hasilnya lagi-lagi menunjukkan bahwa responden lebih menganggap orang kulit hitam mirip satu sama lain, dibanding wajah kulit putih yang mereka lihat. Temuan ini, kata peneliti, bisa memberi petunjuk soal bagaimana manusia bisa menghindari bias yang berbahaya.

"Mengajak orang untuk melihat kelompok ras dengan cara pandang berbeda, atau mengkategorikan individu ulang, bisa jadi cara yang efektif untuk melawan bias berdasarkan ciri fisik," ujar Nick Camp.

Namun sayangnya, penelitian ini hanya melibatkan sedikit responden dan terbatas pada orang kulit putih, sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk menggali alasan di balik prasangka rasis. (*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya