Sosok.ID - Kejadian mengerikan terjadi di sebuah hutan di negara Gajah Putih, Thailand baru-baru ini.
Seorang pemandu wisata harus meregang nyawa setelah disegat oleh tawon pembunuh.
Bahkan jasadnya tak bisa dievakuasi hingga harus menunggu 4 hari untuk dapat dikeluarkan dari dalam hutan.
Sebab, tubuh pemandu wisata tersebut dijaga dan dikerumuni ribuan tawon Asia.
Hingga beberapa kali petugas penyelamat yang diterjunkan harus mundur setelah diserbu tawon tersebut sesaat akan mengevakuasi tubuh korban.
Dilansir dari The Sun, Rabu (30/10/19), ribuan Tawon Asia yang sedang marah menyerbu Sanchai Phaoarun (58) saat sedang di dalam hutan di Thailand.
Sanchai Paoarun adalah seorang pemandu wisata yang saat itu tengah memandu sepasang turis dari Perancis pada Sabtu sore yang lalu.
Pasangan dari Perancis tersebut sedang menikmati liburan mereka di Chiang Mai, Thailand.
Namun kesenangan liburan tersebut berubah dengan derastis, saat tak sengaja salah satu dari ketiga orang yang masuk ke dalam hutan tersebut mengusik keberadaan sarang tawon.
Hingga akhirnya ribuan lebah penyengat tersebut keluar dari sarangnya dan menyasar ketiga orang tersebut.
Tanpa terkecuali pemandu wisata yang memandu pasangan dari Perancis tersebut.
Naas, Sanchai tersandung dan terjatuh saat akan melarikan diri dan tersengat oleh lebah-lebah tersebut hingga tak dapat menyelamatkan diri.
Sang Tour Guide tersebut harus meregang nyawa dengan tubuh yang bengkak dan penuh memar.
Melansir dari The Sun, Kolonel Sampan Yotin mengungkapkan pada Chiang Mai City Life, korban diyakini tersandung, jatuh dan menderita sengatan anafilaksis.
Melihat pemandu wisata mereka ambruk, pasangan yang ketakutan, Jean Louis L'amour dan Anne Mapile melarikan diri dengan panik saat lebah-lebah juga mulai menyerangnya.
Mereka berlari sambil berteriak minta tolong.
Teriakan mereka didengar oleh warga desa yang segera membawanya ke rumah sakit.
Sementara mereka dirawat, petugas penyelamat berhasil melacak tubuh Sanchai, jauh di dalam hutan.
Tetapi mereka diusir oleh para tawon yang juga dikenal sebagai vespa velutina.
Setelah empat hari dibiarkan terbaring di antara tumbuhan lebat di hutan, tubuh sang pemandu akhirnya ditemukan pada hari Selasa sore.
Sebenarnya tim penyelamat telah mencoba mengevakuasi tubuh Sanchai pada hari senin.
Namun niat mereka tersebut harus diurungkan setelah sesampainya dilokasi, tiga petugas penyelamat diserang gerombolan tawon yang masih terjaga di sekitar tubuh korban yang telah terbujur kaku.
"Kami pergi ke hutan pada hari Senin untuk membantu pemandu wisata, tetapi misi itu harus ditinggalkan setelah tiga tim kami tersengat tawon yang bergerombol di tubuhnya", sebut Kolonel Sampan Yotin, diterjemahkan dari The Sun.
"Kami merencanakan metode yang lebih aman - menutupi tubuh kami menggunakan pakaian petugas pemadam kebakaran dan masuk lagi hari ini dan akhirnya kami bisa membawa mayat itu keluar."tambah Sampan dikutip dari The Sun.
Dan setelah dapat dievakuasi, tubuh korban kemudian diserahkan kepada keluarga untuk segera dievakuasi. (*)