Kronologi Pemerkosaan Siswi SMA di Sumsel, Pelaku Terkejut Mengetahui Korban Masih Hidup Padahal Sudah Digelar Tahlilan

Selasa, 29 Oktober 2019 | 12:35
Tribunnews

Kronologi Pemerkosaan Siswi SMA di Sumsel, Pelaku Terkejut Mengetahui Korban Masih Hidup Padahal Sudah Digelar Tahlilan

Sosok.ID - Seorang siswi SMA di Sumatera Selatan (Sumsel) berinisial FN menjadi korban penganiayaan dan pemerkosaan oleh pacarnya sendiri, Selasa (29/10/2019).

Saat ditemukan, FN dalam keadaan memprihatinkan.

Badannya lemas juga bajunya sobek akibat tindakan bejat pelaku.

Mengutip Tribunnews, Selasa (29/10/2019) menurut info yang dihimpun, kejadian ini berawal pada hari Selasa (22/10/2019) pukul 14.00.

Saat itu pelaku berinisial FP sedang berada di kos-kosannya.

Kemudian FN (16) datang menemui pelaku disana.

Tujuan FN menemui pelaku untuk meminta diantarkan pulang.

Baca Juga: Kayla Mueller, Gadis di Balik Nama Operasi yang Tewaskan Abu Bakar al-Baghdadi, Jadi Korban Penculikan dan Diperkosa Pimpinan ISIS Berulang Kali Hingga Tewas

Lalu pelaku langsung mengajak korban pergi dengan menggunakan sepeda motor Honda BeaT miliknya.

Saat di perjalanan pelaku yang merupakan warga Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih Provinsi Sumatera Selatan kaget.

Pasalnya, FN mengaku hamil.

Mendengar keterangan korban, FP pun mengajak korban berkeliling dan sampailah di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir (OI).

Setiba di TKP saat itu pelaku memaksa korban untuk melakukan persetubuhan namun korban menolaknya.

FP emosi lantaran kekasihnya menolak untuk diajak melakukan hubungan badan.

Pelaku pun menganiaya korban hingga tak berdaya.

Disaat korban sudah dalam keadaan tidak berdaya, kemudian pelaku melakukan persetubuhan terhadap korban sebanyak satu kali.

Setelah melakukan persetubuhan terhadap korban kemudian pelaku meninggalkan korban sendiri dilokasi kejadian.

Baca Juga: Berdalih Mencegah Santet, Ayah Perkosa Anak Kandungnya Berkali-kali Selama Setahun dan Suruh Korban Minum Air Bercampur Sperma

Pelaku pun langsung pulang kembali ke kos-kosannya.

Setelah ditangkap polisi, FP mengakui perbuatannya.

"Awalnya dia datang ke kosan saya untuk minta diantarkan pulang pak, tapi saya kaget dia bilang ke saya kalau dia hamil sehingga saya ajak dia jalan-jalan dulu pak," ungkapnya, seperti dikutip dari Tribun Sumsel.

"Setelah memperkosa korban saya tinggalkan dia di TKP dan saya pulang ke kosan pak," tambahnya.

Sintingnya saat mengetahui FN masih hidup pelaku malah kaget karena berharap agar korban mati saja karena sudah hilang selama 3 hari.

Kasatreskrim Polrestabes Palembang, Kompol Yon D Edi Winara melalui Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA), Ipda Hendri Permana menerangkan, tersangka menganiaya dan memperkosa korban serta meninggalkan korban begitu saja.

Baca Juga: 12 Tahun Pacaran, Pria ini Sukses Bikin Ratusan Tamu Undangan Nangis di Momen Nikahannya, Ini Penyebabnya!

Setelah kejadian itu, tersangka kembali ke rumah kos di Mata Merah, Palembang.

"Jadi pengakuannya, tersangka tidak terima korban mengaku hamil, sehingga melakukan penganiayaan dan pemerkosaan itu," papar Heri, Sabtu (26/10/2019).

"Tersangka juga tidak menyangka korban masih hidup," imbuhnya.

Pihak sekolah pun turut angkat bicara mengenai kasus yang terjadi pada anak didiknya.

Kepala sekolah, HR mengungkapkan bahwa orangtua FN sempat beberapa kali menyambangi sekolah.

Dijelaskan, kedua orangtua korban menanyakan mengenai kabar putrinya yang dikira hilang.

Baca Juga: Sama-sama Berpaham Radikal, ISIS dan Al Qaeda Ternyata Saling Bermusuhan untuk Memperebutkan Wilayah

Mengetahui soal hubungan korban dan pelaku, HR pun sempat bertanya kepada FP mengenai keberadaan FN.

Saat ditanya, FP mengaku tak mengetahui keberadaan FN.

Bahkan, FP sempat ikut mendoakan korban saat pihak sekolah menggelar yasinan untuk FN.

"Tapi FP bersumpah, dia tidak tahu di mana FN," kata HR.

"FP juga tetap masuk sekolah selama beberapa hari korban hilang."

"Bahkan hari Jumat (25/10/2019), FP ikut yasinan dan doa bersama untuk korban yang digelar pihak sekolah," sambungnya. (*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : tribunnews, Tribun Sumsel

Baca Lainnya