Sosok.id - Setelah mengumumkan dan melantik 38 menteri untuk Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10/2019) lalu, hari ini Jokowi kembali mengumumkan wakil menteri.
Sebanyak 12 tokoh telah diumumkan untuk membantu di beberapa pos kementerian.
Salah satunya adalah Wahyu Sekti Trenggono yang akan mendampingi Menteri Pertahanan Prabowo selama periode (2019-2024).
Pria yang kerap disapa Mas Treng ini mengatakan bahwa dirinya diminta Jokowi untuk menjadi wakil Menhan.
"Saya diberi penugasan oleh Presiden membantu Kementerian Pertahanan dalam rangka sektor industri pertahanan bisa mulai kita kembangkan," ujar Trenggono di Istana Kepresidenan, seperti dikutip dari Tribunnews pada Jumat (25/10/2019).
Baca Juga: Jadi Wakil Menteri, Angela Tanoesoedibjo Rupanya Bukan Orang Sembarangan
Namanya tak begitu familiar di dunia politik karena ia memang baru terjun menjadi politikusbaru-baru ini.
Tepatnya saat ia didapuk menjadi Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin saat perhelatan pilpres 2019 lalu.
Walaupun tak begitu populer, namun pria kelahiran Semarang ini ternyata bukanlah orang sembarangan.
Lahir dari keluarga sederhana
Dilansir dari Kontan, Trenggono lahir di tengah keluarga yang sederhana.
Bahkan demi bisa membiayai kuliah, neneknya harus menjual tujuh ekor kambing.
“Saya dulu bayar kuliah Rp 22.000 harus jual tujuh ekor kambing dan dikirim sama nenek saya Rp 35.000,” kenang dia, seperti dikutip dari Kontan.
Sepak terjang
Ia adalah pendiri PT Teknologi Riset Global (TRG) Investama, perusahaan yang berfokus di bidang telekomunikasi, teknologi, properti, media, dan e-commerece.
Sebelum mendirikan PT TRG yang dirintis sejak 2007 itu, ia telah lebih dulu membangun PT Solusindo Pratama (SKP) dan PT Tower Bersama Insfraktuktur.
Adapun karir pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu berawal dengan menjadi karyawan di PT Astra International Tbk.
Melalui program Astra Basic Training atau management training, ia yang masih berstatus mahasiswa berhasil masuk ke perusahaan tersebut pada 1988.
Masa akhir semesternya dihabiskan dalam unit bisnis informasi teknologi.
Dari perusahaan tersebut, Trenggono mendapat banyak pengalaman yang tak ternilai.
Keinginan kuat untuk mengeluarkan keluarganya dari zona kemiskinan membuat Trenggono tak menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut.
Trenggono mempelajari banyak hal, mulai dari membangun insfratruktur IT, membangun kultur perusahaan, hingga mengembangkan pabrik.
Tak lupa ia juga menjalin relasi dengan berbagai orang yang ia temui.
Setelah bergabung selama 11 tahun, Trenggono memutuskan untuk mundur dari jabatan terakhir yang diembannya, yakni Senior General Manager atau setingkat dengan direktur anak usaha Astra.
Keputusan itu ia ambil saat melihat peluang banyaknya korporasi yang mengalami krisis pada 1998.
Melihat celah itu, Trenggono pun memutuskan untuk membangun menara perusahaannya sendiri dengan mendirikan usaha yang belum banyak dilirik orang.
Hingga kini, perusahaannya menjadi yang terbesar se-Indonesia di bidangnya dengan kepemilikan 14.000 menara.
Walaupun telah menjadi pengusaha sukses dengan harta berlimpah, Trenggono tetap menjadi sosok yang bersahaja.
Trenggono mengatakan bahwa tujuan hidupnya hanyalah ingin bekerja dengan baik, merintis karier profesional dan bermanfaat bagi banyak orang.
Kini ia berhasil menjabat sebagai wakil menteri bersama 11 orang lainnya.
Dilansir dari Kompas.com, berikut adalah 12 nama lengkap wakil menteri yang dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10/2019):
1. Wakil Menteri BUMN : Budi Gunadi Sadikin
2. Wakil Menteri Pertahanan : Wahyu Sakti Trenggono
3. Wakil Menteri Agama : Zainut Tauhid
4. Wakil Menteri Luar Negeri : Mahendra Siregar
5. Wakil Menteri Dalam Negeri : Jery Sambuaga
6. Wakil Menteri Keuangan : Suahasil Nazara
7. Wakil Menteri PUPR : John Wempi Wetipo
8. Wakil Menteri PDTT : Budi Arie Setiadi
9. Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan : Alue Dohong
10. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN : Surya Tjandra
11. Wakil Menteri BUMN : Kartika Wirjoatmodjo
12. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif : Angela Hary Tanoesoedibjo. (*)