Sederet Prestasi Calon Tunggal Pengganti Tito Karnavian Sebagai Kapolri, Memburu Gembong Teroris Dr Azahari Hingga Mengejar Anak Bungsu Soeharto

Kamis, 24 Oktober 2019 | 12:30
Kolase Instagram/Kompas

Sederet Prestasi Calon Tunggal Penggati Tito Karnavian Sebagai Kapolri, Memburu Gembong Teroris Dr Azahari Hingga Mengejar Anak Bungsu Soeharto

Sosok.ID - Jenderal (Purn) Tito Karnavian secara resmi diberhentikan sebagai Kapolri oleh DPR sesaat sebelum dirinya dilantik menjadi menteri.

Hal tersebut mengakibatkan kosongnya kursi Kapolri saat ini.

Namun, dengan cepat setelah memboyong Tito Karnavian ke Istana untuk menjadi Menteri Dalam Negeri.

Jokowi langsung mengajukan calon Kapolri yang baru menggantikan Tito Karnavian.

Baca Juga: Punya 7 Aset Properti yang Tersebar di Jabodetabek, Sosok Menteri Ini Ternyata Miliki Hutang Senilai Rp 686 Juta, Jumlah Kekayaannya Fantastis!

Sosok ini adalah calon tunggal yang dipilih Jokowi untuk menduduki posisi sebagai Kepala Kepolisian RI (Kapolri).

Pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara tahun 1963 ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1988.

Jenderal bintang tiga ini sedang menjabat menjadi Kepal Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri.

Ia menjabat sejak Januari 2019, setelah jabat Kapolda Metri Jaya sejak tahun 2017.

Berbagai posisi di Kepolisian RI pernah ia kecap atas moncernya prestasi dalam hal pemberantasan teroris di Indonesia.

Baca Juga: Diganti Oleh Edhy Prabowo Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti Meneteskan Air Mata, Ada Apa?

Sosok ini dikenal berpengalaman di bidang reserse dan anti-teror.

Diketahui, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Densus 88 Antiteror Polri di tahun 2010.

Salah satu prestasinya adalah melumpuhkan teroris bom Bali, Dr Azahari dan komplotannya di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.

KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D

Disebut Bakal Gantikan Tito Karnavian Jadi Kapolri, Mantan Wakil Kepala Densus 88 ini Pernah Buru sang Pangeran Cendana Atas Kasus Pembunuhan Hakim Agung

Saat itu, ia mendapat penghargaan dari Kapolri Sutanto, bersama dengan Tito Karnavian, rekan seangkatannya.

Ia pun juga menjadi anggota tim kobra yang dipimpin Tito dalam mengejar putra bungsu presiden RI kedua Soeharto.

Hal tersebut terkait kasus pembunuhan hakim agung Syafiuddin Kartasasmita pada 7 Agustus 2000.

Adapun Tommy divonis 10 tahun penjara dalam kasus tersebut. Ia pun menjalani hukuman di Nusakambangan dan keluar di tahun 2006.

Baca Juga: Batal Masuk Kabinet Kerja Jokowi, Begini Gaya AHY Beri Ucapan Selamat Kepada Para Menteri Terpilih: Saya Doakan Sukses

Ia tercatat, juga pernah menjabat jadi wakil satuan tugas (satgas) pengungkapan kasus-kasus teror dan konflik di Poso atau disebut Ops Camar Maleo.

Sosok ini adalah Idham Aziz, yang baru-baru ini juga mendapat dukungan dari rekan sekerja di kepolisian RI.

Pihak Kepolisian RI ( Polri) mengaku solid mendukung Kepala Bareskrim Polri Komjen Idham Aziz sebagai calon tunggal kapolri pengganti Tito Karnavian.

Dilansir dari Kompas.com, pernyataan tersebut diungkap oleh Karo Penmas Polri, Dedi Prasetyo.

"Tentunya kita selalu mendukung apa yang sudah menjadi keputusan presiden, khususnya Pak Kabareksrim sebagai calon tunggal kepala Kepolisian Republik Indonesia," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019) dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Disebut Bakal Gantikan Tito Karnavian Jadi Kapolri, Mantan Wakil Kepala Densus 88 Ini Pernah Buru dan Jebloskan Pangeran Cendana ke Penjara

"Semua Polri, jajaran mulai tingkat polres, polda, Mabes Polri mendukung sepenuhnya penunjukan Pak Idham Aziz sebagai calon Kapolri," pungkas Dedi Prasetyo, dikutip dari Kompas.com.

Pihak DPR sudah menerima surat presiden (surpres) terkait nama Komjen Idham Aziz yang akan menggantikan Tito Karnavian sebagai kapolri.

DPR akan menyiapkan Komisi III agar dapat dilakukan uji kelayakan atau fit and proper test terhadap Idham.

Kemudian, hasil tes kelayakan Idham akan dikirim kepada presiden.

Baca Juga: Baru Sehari Jadi Menteri, Pengusaha Ini Ngaku Siap Dicopot dari Jabatan Tapi Ogah Dikomplain: Males Dengernya

Baru setelah itu, pelantikan Idham sebagai kapolri dapat dilakukan. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya