Kisah Heri Misbahudin, Ayah Ibunya Meninggal Setelah Digigit Ular, Remaja 17 Tahun Harus Jadi Tulang Punggung Keluarga

Sabtu, 19 Oktober 2019 | 09:50
Kolase (KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Kisah Heri Misbahudin, Ayah Ibunya Meninggal Setelah Digigit Ular, Remaja 17 Tahun Harus Jadi Tulang Punggung Keluarga

Sosok.ID - Nuryani (38) baru saja meninggal dunia sepekan yang lalu.

Sang suami lebih dulu meninggal dunia, Maksum (45) mangkat sudah sekitar 1,5 tahun lalu.

Pasangan suami istri ini meninggal karena diduga digigit ular berbisa.

Kisah menyedihkan dari meninggalnya pasangan suami istri yang digigit ular ini dituturkan oleh anak Sulungnya, Heri Misbahudin (17).

Baca Juga: Bukan Dengan Mantan Kekasih, Pria Ini Justru Menangis Saat Berhadapan Dengan Orang Tua Gadis Tersebut Saat Perempuan Itu Menikah Dengan Lelaki Lain

"Bapak meninggal dunia tahun lalu. Waktu itu habis pulang dari kebun, katanya kena gigit ular. Sakit dulu seminggu sebelum meninggal dunia,” tutur Heri dikutip dari Kompas.com, Jumat (18/10/2019).

Heri Misbahudin adalah warga Pasir Kampung RT 002/004 Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Cianjur.

Baru saja ditinggal sang ibu untuk selamanya seminggu yang lalu, hal tersebut berarti ia harus menerima tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga.\

“Saat itu ibu lagi tidur di rumah, tiba-tiba kesakitan jari kelingkingnya ada yang gigit, sama ular yang masuk lewat lubang,” ucapnya, dilansir dari Kompas.com.

Bahkan sejak sang ayah meninggal dunia 1,5 tahun lalu, ia harus memilih untuk berhenti sekolah.

Saat itu ia duduk di bangku kelas dua Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Baca Juga: Sempat Menjanda dan Selisih Umur 31 Tahun dengan Suami, Inilah Sosok Wuri Estu Handayani, Istri Ma'ruf Amin yang Pernah Jadi Perawat Gigi

Ia merasa tak ingin membebani ibunya sebab saat sang ayah meninggal, ibunya tidak bekerja.

Heri lebih memilih untuk bekerja mencari nafkah, sebab sepeninggalan ayahnya, ia merasa jadi tulang punggung keluarga.

Remaja tersebut lebih memilih mencari uang untuk biaya sekolah adik-adiknya dan juga kebutuhan keluarga sehari-hari.

Semua pekerjaan dilakukan oleh remaja asal Cianjur tersebut.

Baca Juga: Kerap Cari Ribut, Nikita Mirzani Cerita Kebiasaan Sejak Sekolah Suka Gebukin Orang, Hotman Paris Sampai Dibuat Melongo

Dari menjadi petani dikebun, tukang angkut bahkan tukang pengemas sayuran, semua ia lakukan demi menghidupi keluarga.

“Lebih baik saya bantu ibu saja untuk cari uang untuk biaya sekolah adik-adik dan kebutuhan sehari-hari. Saya sama ibu bantu-bantu di kebun orang, angkut dan ngepak sayuran,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Dan beban Heri semakin berat, saat sepekan yang lalu sang ibu menutup usia.

Heri, remaja berusia 17 tahun tersebut kini menjadi kepala keluarga bagi adik-adiknya, Riki Ariansyah (8), Rani Nafisa(5) dan Ramdan Fadilah (2).

Memandikan, menyuapi adiknya hingga mengantar sekolah adalah rutinitas Heri mulai minggu lalu setelah sang ibu meninggal dunia.

Baca Juga: 30 Tahun Rayakan Ulang Tahun Bayinya yang Telah Meninggal, Wanita Ini Tak Menyangka Saat Tahu Anaknya Masih Hidup, Tapi...

“Riki kan baru kelas 2 SD dan Rani baru masuk TK. Setelah mengantar sekolah saya asuh si bungsu, kalau saya mau kerja, adik dititip dulu ke tetangga,” ujarnya yang dilansir dari Kompas.com.

(KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Heri Misbahudin (17) tengah membereskan pakaian di dalam rumahnya di Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (18/10/2019). Ia kini hidup yatim piatu bersama ketiga adiknya setelah ibu dan bapaknya meninggal dunia diduga karena digigit ular.

Si bungsu, Ramdan yang masih sangat muda harus ia titipkan ke tetangga saat ia akan berangkat bekerja.

Sebab tak mungkin ia membawa serta adik balitanya tersebut sembari berpeluh keringat.

Remaja asal Cianjur tersebut bertekat akan menjaga ketiga adik-adiknya sampai mereka bisa tamat sekolah setinggi-tingginya.

Ia tak ingin adiknya merasakan apa yang ia rasakan satu setengah tahun lalu saat harus berhenti bersekolah.

Baca Juga: Disebut Libatkan Dukun untuk Undang Nyai Roro Kidul Amankan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, MPR RI Bantah Keras

Saat ini empat bersaudara tersebut telah dibawa ke rumah sala satu kerabat yang tak jauh dari kediaman mereka.

Sebab rumah yang mereka tinggali baru dibongkar dan direnovasi oleh warga sekitar karena melihat sudah tak layak untuk ditinggali keempat bersaudara tersebut.

“Kami warga bersama karang taruna sepakat urunan untuk memperbaiki rumahnya karena memang sudah sangat tidak layak ditinggali,” kata tokoh pemuda setempat, Hasbim (38), Jumat, dikutip dari Kompas.com.

Sebab kondisi rumah Heri dan ketiga adiknya tersebut telah dalam kondisi yang membahayakan apabila tak segera direnovasi.

Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman telah mendengar kabar mengenai salah seorang warganya yang masih remaja dan harus putus sekolah karena menjadi tulang punggung keluarga.

Ia pun menyambangi rumah Heri Misbahudin pada Jumat (18/10/19) kemarin.

Baca Juga: Sempat Nangis Sampai Kejang Saat Kehilangan Bayi Kembarnya, Irish Bella Kini Sudah Bisa Tersenyum Manis

Herman menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam atas apa yang telah menimpa pasutri tersebut, apalagi mereka meninggal dengan cara yang terbilang tragis.

"Informasinya akibat digigit ular, dan meninggalkan empat orang anak yatim piatu yang masih kecil-kecil. Karena itu saya langsung cek ke sini,” kata Herman dikutip dari Kompas.com.

Pada kesempatan itu, Herman menyerahkan bantuan berupa sembako dan uang sebesar Rp 20 juta untuk renovasi rumah.

"Barusan saya cek rumahnya ternyata sangat tidak layak. Semoga bantuan ini bisa membantu untuk perbaikan rumahnya,” sebutnya.

Baca Juga: Diciduk Polisi, Begini Pengakuan Pelaku yang Cekoki Kucing dengan Ciu Hingga Tewas : Sengaja Pengin Lihat Reaksi Warganet

Herman pun berjanji akan memastikan masa depan pendidikan keempat anak yatim piatu tersebut, termasuk dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan.

"Ke depan anak-anaknya harus dipikirkan sekolahnya, kita masukkan ke PKH (program keluarga harapan), mereka harus sekolah lagi. Soal kesehatannya saya sudah instruksikan puskesmas di sini agar memonitor kesehatan mereka," ujarnya. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya