Baru Dua Bulan Jadi Komandan Kodim, Kolonel Ini Dicopot dari Jabatannya Gegara Postingan Nyinyir Istri Soal Penusukan Wiranto

Sabtu, 12 Oktober 2019 | 07:17
Facebook via Tribun Timur

Postingan istri dandim kendari yang berakibat sang suami dicopot

Sosok.ID- Tak hanya dicopot dari jabatannya, Kolonel HS juga ditahan selama 14 hari karena postingan istrinya di media sosial Facebook.

Diduga, postingan nyinyir itu ditulis untuk menyindir Menko Polhukam Wiranto yang kemarin, Kamis (10/10/2019) mengalami serangan dari orang tak dikenal.

Dua tangkapan layar yang menunjukkan postingan yang kini telah dihapus dari akun Facebook atas nama Irma Zulkifli Nasution itu ramai beredar di media sosial.

Posting pertama tertulis 'Jangan cemen pak,...Kejadianmu tak sebanding dengan berjuta nyawa yg melayang'.

Pada posting kedua tertulis 'Teringat kasus pak setnov,.. bersambung rupanya, pake pemeran pengganti'.

Baca Juga: Mengherankan, Kasus Penyerangan Wiranto Malah Disikapi Sebagian Netizen dengan Lelucon

Tidak ada kata yang menyebut nama Wiranto di dua posting-an itu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, KSAD menindak seorang komandan Kodim setelah istrinya kedapatan memposting ujaran negatif di medsos terkait penusukan Menko Polhukam Wiranto.

KSAD Jenderal Andika Perkasa menjatuhkan sanksi tegas pada dua anggota TNI AD.

Salah seorang diantaranya menjabat komandan kodim langsung dicopot dari jabatannya dan ditahan.

Komandan Kodim itu diketahui baru sekitar dua bulan menduduki jabatannya.

Baca Juga: Pendiam dan Tak Neko-neko, Tetangga Ungkap Sifat Asli Abu Rara, Pelaku Penusukan Wiranto yang Diduga Terpapar ISIS

Keduanya dihukum karena istri mereka memposting soal penusukan Menko Polhukam Wiranto di media sosial.

"Sehubungan dengan beredarnya postingan di sosial media menyangkut insiden yang dialami oleh Menko Polhukam, maka Angkatan Darat telah mengambil keputusan.

Pertama kepada individu yang juga merupakan istri dari anggota TNI AD, yang pertama berinisial IPDN, dan yang kedua adalah LZ," kata Andika di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari Warta Kota pada Jumat (11/10/2019).

IPDN merupakan istri dari Komandan Kodim Kendari, Kolonel HS.

Sedangkan LZ istri dari Sersan Dua inisial Z.

Baca Juga: Beredar Foto Senjata Diduga Digunakan Pelaku Untuk Tusuk Wiranto, Mirip Pisau Kunai Ninja Naruto

Kedua orang itu diarahkan ke ranah peradilan umum.

Sementara suami mereka mendapat tindakan tegas dari TNI AD.

Andika mengatakan, pihaknya menindak suami keduanya.

Kolonel HS dan Sersan Dua Z disebut telah memenuhi pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 yaitu hukum disiplin militer.

"Konsekuensinya, kepada Kolonel HS tadi sudah saya tandatangani surat perintah melepas jabatannya dan akan ditambah dengan hukuman disiplin militer berupa penahanan selama 14 hari, penahanan ringan selama 14 hari," ujarnya.

Baca Juga: Wiranto Ternyata Memiliki Darah Pasukan Elite Keraton, Legiun Mangkunegaran

"Begitu juga dengan Sersan Z, telah dilakukan surat perintah melepas dari jabatannya dan kemudian menjalani proses hukuman disiplin militer," ujarnya.

Andika mengatakan sudah menandatangani proses serah terima atau pelepasan administrasi keduanya.

Tapi, besok baru akan dilepas oleh Panglima Kodam di Makassar karena masuk di Kodam Hasanuddin yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Berdasarkan penelusuran Warta Kota, baru ada pergantian Komandan Kodim 1417/Kendari pada 19 Agustus 2019 lalu.

Komandan lama Letkol Cpn Fajar Lutfi Haris Wijaya digantikan oleh Kolonel Kav Hendi Suhendi.

Baca Juga: Ungkap Alasan Terganjalnya Kepulangan Rizieq Shihab, Wiranto : Masih Menghadapi Problem Pribadi

Pergantian itu sekaligus menandai berubahnya status Kodim Kendari sesuai Peraturan Panglima TNI Nomor 6 Tahun 2019 tentang Peningkatan Status Kodim Kendari dari Tipe B menjadi Tipe A sehingga dipimpin oleh seorang kolonel.

Istimewa via Tribunnews
Istimewa via Tribunnews

Detik-detik Menkopolhukam Wiranto Ditusuk Orang Tak Dikenal.

Video Wiranto Terjengkak Ditusuk

Sementara itu, sebelumnya diberitakan, dalam video yang terbaru menampilkan penyerangan Menko Polhukam Wiranto tampak pelaku SA menghujamkan senjatanya sambil berlari.

Wiranto yang tengah menyalami pejabat setempat langsung terjengkang dalam hujaman ketiga.

Pelaku SA dengan tiba-tiba menyerang dari sisi belakang mobil yang ditumpangi Wiranto.

Baca Juga: Muak dengan Janji Kampanye yang Tak Kunjung Terealisasi, Rakyat di Kota Ini Nekat Ikat dan Seret WaliKota dengan Mobil

Ia melewati ajudan dan secepat kilat menghujamkan senjatanya ke arah perut bagian kanan.

Tampak hujaman senjatanya terarah ke bagian perut sebelah kiri Wiranto dengan genggaman menikam.

Polri menyebut penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto pada Kamis (10/10/2019) oleh pelaku SA dilakukan secara spontan.

Bahkan pelaku juga tak mengetahui bahwa yang ditusuknya adalah Wiranto.

Sementara itu Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat (11/10/2019) mengatakan, keterangan tersebut didapatkan dari pelaku dari hasil pemeriksaan polisi dalam dua hari ini.

Baca Juga: Upaya Pembunuhan Soekarno Ketika Sedang Salat, Eksekutor Tiba-tiba Pandangannya Kabur Sesaat Sebelum Menembak

"Tindakan serangan SA, sifatnya spontan.Dia sudah punya framing, sasaran dia (pemerintah atau polisi) dan mengatakan tidak tahu siapa (yang ditusuk)," kata dia.

Dari pengakuan yang disampaikan kepada penyidik, aksi spontan SA tersebut dipicu dengan keramaian yang muncul di sekitar Alun-Alun Menes.

Menurut Dedi, SA menyampaikan kepada penyidik bahwa ada kapal (helikopter) dan masyarakat yang berbondong-bondong ke alun-alun, dia pun spontan ikut menuju ke sana.

Kepada istrinya, FA, dia mengatakan akan menusuk orang yang turun dari helikopter, sedangkan istrinya diminta menusuk polisi yang dekat dengan orang tersebut.

"Dia sampaikan kepada penyidik, ada helikopter yang disebutnya kapal, masyarakat berbondong-bondong ke alun-alun. Dia bilang kepada istrinya, saya tidak tahu siapa, tapi itu sasaran kita. Dia spontan langsung menuju alun-alun," kata dia.

Baca Juga: Percobaan Pembunuhan Pada Soeharto, Ia Hampir Saja Mati Diracun Tikus

"Dia bilang ke istrinya, saya akan serang Bapak yang turun dari heli, kamu langsung tusuk anggota polisi yang dekat dengan Bapak itu," lanjut dia.

Adapun jarak kediaman SA dan FA dari alun-alun hanya 300 meter saja.

Mereka bersama anaknya, kemudian datang untuk mendekati sasaran yang mereka maksud.

"Tapi beberapa kali (sempat) dihalangi polisi (saat Wiranto akan turun dari helikopter).

Namun (berhasil) masuk ke kelompok masyarakat yang salaman dan selfie (setelah Wiranto masuk ke mobil)," kata dia.

Baca Juga: Kisah Hurrem Sultan, Wanita Rendahan yang Berhasil Jadikan Raja Ottoman Sebagai Budak Cintanya

Menurut Dedi, momentum keramaian seperti demikian, yang dimanfaatkan pelaku untuk melakukan serangan kepada pemerintah dan kepolisian.

Apalagi pelaku mengaku stress dan tertekan karena perekrutnya, yang merupakan pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Abu Zee tertangkap polisi.

Alhasil, pelaku pun melakukan aksinya dengan menusuk Wiranto.

(Warta Kota/Max Agung Pribadi)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini Postingan Nyinyir Istri Dandim Soal Wiranto yang Buat Suami Dicopot dari Jabatannya dan Ditahan

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Warta Kota

Baca Lainnya