Membabi Buta Tusuk Wiranto, Pelaku Ngaku Tak Tahu Korbannya Adalah Menteri dan Sudah Standby Sejak Lihat Helikopter Datang

Sabtu, 12 Oktober 2019 | 06:17
Kolase gambar Instagram/@poppyamalya dan dokumentasi Twitter.com/Ukun Kurnia via Tribun Jateng dan Tribun Jakarta

Membabi Buta Tusuk Wiranto, Pelaku Ngaku Tak Kenal Pejabat yang Ia Serang dan Sudah Standby Sejak Lihat Helikopter Datang

Sosok.ID - Diberitakan tepat Kamis (10/10/2019) siang kemarin, Menkopolhukam Wiranto ditusuk orang tak dikenal di Pandeglang.

Peristiwa penusukan yang dialami oleh Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang terjadi dengan sangat cepat sehingga membuat warga dan petugas keamanan panik.

Dari peristiwa penusukan Menkopolhukam Wiranto, pihak kepolisian berhasil membekuk dua orang tersangka yang berinisial SA dan FA.

Mengutip Tribun Jakarta, Menkopolhukam Wiranto ditusuk pada Kamis (10/10/2019) siang, sekitar pukul 12.00 WIB di Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamanan Menes, Pandeglang, Banten.

Baca Juga: Mengherankan, Kasus Penyerangan Wiranto Malah Disikapi Sebagian Netizen dengan Lelucon

Kejadiaan nahas ini terjadi setelah Wiranto baru saja mengikuti acara peresmian di Universitas Mathala'ul Awal di Pandeglang, Banten.

Kala itu, Wiranto baru saja turun dari mobilnya hendak menyapa para warga sekitar yang berkumpul untuk menemuinya.

Saat kejadian, beberapa petugas keamanan ikut turun dari mobil.

Namun tiba-tiba saja ada satu orang pria tidak dikenal menusuk Wiranto dari arah samping dengan membabi buta hingga sang menteri jatuh tersungkur.

Baca Juga: Pendiam dan Tak Neko-neko, Tetangga Ungkap Sifat Asli Abu Rara, Pelaku Penusukan Wiranto yang Diduga Terpapar ISIS

Akibatnya, Menkopolhukam mengalami luka tusuk yang cukup dalam.

Dikutip dari Kompas.com, Direktur RSUD Berkah yang memberi penanganan awal menyebut, Wiranto langsung dirujuk ke RSPAD Gator Subroto Jakarta.

Di sisi lain, aparat kepolisian langsung meringkus pelaku penusukan yang menyerang Wiranto.

Mengutip Kompas TV, Karo Penmas Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut, kedua terduga pelaku sudah dibawa ke Polda Banten.

Baca Juga: Beredar Foto Senjata Diduga Digunakan Pelaku Untuk Tusuk Wiranto, Mirip Pisau Kunai Ninja Naruto

Berdasarkan rilis pers Polres Pandeglang yang diterima, pelaku laki-laki bernisial SA alias Abu Rara (31) merupakan warga asal Medan, Sumatera Utara.

Sedangkan pelaku perampuan, FA (21) merupakan warga Brebes yang kini tengah tinggal mengontrak di Kampung Sawah, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, aksi penyerangan terhadap Menkopolhukam dilakukan oleh pelaku SA secara spontan.

Pelaku bahkan mengaku tak mengetahui bahwa yang ditusuknya tersebut adalah Menkopolhukam Wiranto.

Baca Juga: Wiranto Ternyata Memiliki Darah Pasukan Elite Keraton, Legiun Mangkunegaran

Melansir Kompas.com, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat (11/10/2019) mengatakan bahwa tindakan pelaku didasari oleh reaksi spontan.

Pelaku sudah punya alasan untuk menyerang tapi tidak mempunyai target siapa yang akan diserang.

Yang jelas sasaran yang ia tuju adalah pejabat pemerintahan atau polisi.

"Tindakan serangan SA, sifatnya spontan. Dia sudah punya framing, sasaran dia (pemerintah atau polisi) dan mengatakan tidak tahu siapa (yang ditusuk)," ungkap Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

Baca Juga: Ungkap Alasan Terganjalnya Kepulangan Rizieq Shihab, Wiranto : Masih Menghadapi Problem Pribadi

Dari pengakuan pelaku yang disampaikan penyidik, aksi SA ini dipicu oleh keramaian yang terjadi di sekitar Alun-alun Menes.

Pelaku mengaku sudah standby di lokasi sejak melihat helikopter mendekat dan antusiasme masyarakat di sekitar alun-alun.

Mirisnya, dalam aksi penyerangan ini, SA membawa serta wanita yang ia akui sebagai istrinya, FA.

Kepada FA, SA meminta sang istri untuk membantunya menusuk anggota kepolisan yang akan berjaga disekitar.

Baca Juga: Wiranto Ternyata Memiliki Darah Pasukan Elite Keraton, Legiun Mangkunegaran

"Dia sampaikan kepada penyidik, ada helikopter yang disebutnya kapal, masyarakat berbondong-bondong ke alun-alun.

Dia bilang kepada istrinya, saya tidak tahu siapa, tapi itu sasaran kita. Dia spontan langsung menuju alun-alun.

Dia bilang ke istrinya, saya akan serang Bapak yang turun dari heli, kamu langsung tusuk anggota polisi yang dekat dengan Bapak itu," jelas Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo.

Adapun jarak kediaman SA dan FA dari alun-alun hanya 300 meter saja.

Baca Juga: Jadi Tempat Curhat Ashanty Pasca Idap Autoimun, Krisdayanti Sebut Istri Anang Hermansyah Itu Banyak Mengeluh

SA bersama FA dan anaknya, kemudian datang untuk mendekati sasaran yang mereka maksud.

"Tapi beberapa kali (sempat) dihalangi polisi (saat Wiranto akan turun dari helikopter).

Namun (berhasil) masuk ke kelompok masyarakat yang salaman dan selfie (setelah Wiranto masuk ke mobil)," kata dia.

Menurut Dedi, SA sengaja memanfaatkan momentum keramaian untuk melakukan serangan kepada pemerintah dan kepolisian.

Baca Juga: Bayinya Tewas Tersetrum Kabel Listrik yang Terkelupas,sang Ibu Nangis Histeris Minta Anaknya Kembali Hidup

Apalagi pelaku sempat mengaku stress karena perekrutnya, yang merupakan pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Abu Zee tertangkap polisi.

Alhasil, pelaku pun melakukan aksinya dengan menusuk Wiranto yang tengah mendatangi area tempat tinggalnya, di kawasan Mendes, Pandeglang, Kamis (10/11/2019).

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, Tribun Jakarta

Baca Lainnya