Fakta Mengerikan Perbudakan Berkedok Sekolah Agama, Siswanya Disiksa dan Diperlakukan Tak Manusiawi

Sabtu, 28 September 2019 | 13:10
Kepolisian Nigeria via Mirror

Perbudakan berkedok sekolah agama di Nigeria terkuak ke publik, fakta di baliknya mengerikan.

Sosok.ID- Sekitar 500 murid dievakuasi dari sekolah tempat mereka 'belajar'.

Polisi terpaksa mengevakuasi ratusan pelajar laki-laki mulai dari usia anak-anak hingga dewasa.

Sebab, mereka mendapatkan siksaan di 'sekolah' yang terletak di Kaduna, Nigeria itu.

Dilansir dari Mirror pada Jumat (27/9/2019), siswa itu telah dijadikan budak oleh 'guru' mereka.

Daripada disebut sekolah seperti yang diiklankan, tempat itu lebih mirip 'rumah penyiksaan'.

Baca Juga: Segera Dilantik Jadi Anggota DPR, Mulan Jameela Akan Dapat Gaji Segini, Ternyata Setiap Bulan Bisa Beli Mobil Baru

Beberapa siswa bahkan telah mengalami penyiksaan selama bertahun-tahun.

Adapun penyiksaan yang dilakukan juga tak memandang usia.

Ada satu anak yang masih berusia lima tahun yang mendapat perlakuan yang sangat tidak manusiawi.

Sementara, pergelangan kaki siswa-siswa malang itu juga terlihat dirantai.

Saat penyelamatan, seorang siswa yang sedang menjalani masa tahanan di sekolah tersebut telah meninggal dunia.

Dokumentasi Kepolisian Nigeria via Mirror
Dokumentasi Kepolisian Nigeria via Mirror

Bekas luka cambuk yang terdapat di punggung salah satu siswa

Baca Juga: Sering Berkoar-koar, Kini Benny Wenda Tak Lagi Diijinkan Masuk Ruang Sidang PBB, Ternyata Selama Ini Dompleng Vanuatu, Ini Alasan PBB!

Berdasarkan keterangan dari polisi, ada delapan orang yang mengaku sebagai guru diamankan.

Menurut pengakuan beberapa anak, mereka masuk ke sekolah itu dibawa oleh keluarganya yang mengira bahwa tempat itu akan mengajarkan ilmu agama, khususnya Islam.

"Saya berharap dapat mendapat pelajaran matematika terapan, tapi saya malah dirantai," ujar salah satu siswa, Bello Hamza, seperti dikutip dari Mirror.

Menurut keterangannya, mereka mempromosikan tempat itu sebagai sekolah yang mengajarkan ilmu Alquran dan Islam.

"Tetapi mereka melakukan banyak hal di sini. Mereka menjadikan siswa yang lebih muda sebagai penyuka sesama jenis," jelas pria 42 tahun itu.

Baca Juga: Janjikan Jumpa Pers Terkait Kasus Pelecehan Terhadap DJ Seksi Bebby Fey, Atta Halilintar Malah Prank Wartawan dan Hadirkan Sosok Pria Misterius

Menurut keterangan polisi, bangunan itu tak tampak seperti sekolah pada umumnya.

Bello mengungkapkan hukuman yang didapat siswa apabila mencoba untuk melarikan diri dari tempat mengerikan itu.

"Mereka mengikat siswa itu dan menggantungnya di langit-langit, tetapi melakukan hubungan sesama jenis, mereka tidak akan memberikan hukuman," jelasnya.

Walaupun baru tiga bulan Bello berada di sekolah itu, ia mengaku sudah melihat ada satu siswa yang tewas.

"Sudah ada banyak korban tewas sebelum saya datang karena masalah kesehatan serta penyiksaan yang kejam," ujar Bello.

Kepolisian Nigeria via Mirror
Kepolisian Nigeria via Mirror

Para siswa dirantai bersama-sama

Baca Juga: Sisi Lain Hingar Bingar Las Vegas, Para Gelandangan di Sana Hidup Layak di Gorong-gorong Kota

Kesehatan menjadi masalah penting di tempat itu karena makanan yang mereka terima sangat tidak layak.

Adapun, untuk jadwal makan, mereka hanya mendapat jatah dua kali sehari, yakni pada pukul 11 pagi dan 10 malam.

"Mereka telah merampas banyak hal dalam hidup saya. Saya adalah seorang kepala keluarga, saya memiliki tanggung jawab, tetapi saya di sini diranta tanpa mengetahui kabar dari keluarga saya," ujar Bello.

Tak hanya berasal dari Nigeria, beberapa siswa bahkan berasal dari luar negeri, seperti Burkina Faso dan Mali.

Dilansir dari Reuters via Mirror, siswa yang terlihat di tempat itu kebanyakan berusia lima tahun hingga menjelang 20-an.

Baca Juga: Kehidupan Mengerikan Penjara Wanita Israel, Tahanan Seakan Terjebak dalam Lingkungan Setan

Beberapa dari mereka, kakinya dirantai bersama dan yang lain kakinya dirantai ke dop logam besar.

Luka permanen bekas cambukan juga terlihat di punggung salah satu siswa.

Kepala kepolisian setempat, Ali Janga mengatakan pada BBC bahwa rumah besar itu digerebek usai didapat informasi mengenai aktivitas mencurigakan di tempat tersebut.

Ali menggambarkan tempat itu sebagai 'rumah penyiksaan' dan mengatakan bahwa tempat itu dijadikan lokasi praktik perbudakan manusia.

"Orang-orang ini telah dimanfaatkan, diperlakukan secara tidak manusiawi," ujarnya.

Baca Juga: Berada Sejauh 3 Km dari Lokasi Demo, Seorang Wanita Hamil Tertembak Saat Unjuk Rasa Mahasiswa di Kendari

Polisi mengatakan bahwa ada tanda-tanda para siswa sedang diindoktrinasi.

Berdasarkan keterangan pemilik bangunan, siswa ynag dirantai adalah mereka yang mencoba untuk melarikan diri dari tempat tersebut.

Sementara mereka yang tidak berusaha melarikan diri tidak akan dirantai.

Mereka yang tidak berusaha untuk melarikan diri lagi setelah dirantai, akan dibebaskan.

"Semua tuduhan penyiksaan, dehumanisasi, dan homoseksualitas itu tidak benar. Kami tidak melakukan apa pun di sini selain mengajar ajaran Islam," bantahnya.

Baca Juga: Demi Hindari Wajib Militer, Pemuda Tampan Ini Pilih Nikahi Nenek 81 Tahun yang Miliki Kekurangan Fisik

"Mereka tidak melakukan apapun selain membaca Alquran, berdoa dan menyembah Tuhan," jelasnya.

Usai dievakuasi oleh polisi, siswa mengaku sangat senang.

Mereka akhirnya terbebas dari tempat mengerikan itu setelah tinggal berbulan-bulan di sana.

Mereka dievakuasi di sebuah kamp hingga dijemput oleh orang tuanya masing-masing.

"Kami tidak tahu bahwa mereka diperlakukan seperti ini," ujar salah satu orang tua siswa kepada Reuters.

Baca Juga: Terungkap! Keadaan Rumah di Balik Foto-foto Estetik Influencer Cantik yang Sukses Bikin Jijik Publik

Diketahui, sekolah Islam semacam itu memang banyak tersebar di Nigeria.

Namun, banyak ditemukan sekolah yang dituduh melakukan kegiatan yang melenceng.

Seperti sekolah yang dicerirtakan di sini.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Mirror

Baca Lainnya