Sosok.id - Sembari memuji Adolf Hitler, remaja 16 tahun asal Inggris ini nekat melakukan aksi berbahaya.
Kieran Cleary dari Bradford, Yorkshire, Inggirs mengatakan bahwa ia akan membunuh banyak orang.
Dilansir dari Mirror pada Jumat (20/9/2019), Kieran telah ditangkap dan dipenjara selama lima tahun akibat aksinya mengebom kamar neneknya.
Berminggu-minggu sebelum melakukan aksinya itu, Kieran telah membuat senjata yang berisi pecahan peluru.
Ia juga mengatakan akan 'mengamuk' dan membunuh banyak orang menggunakan sejata itu.
Setahun sebelumnya, ia mengatakan pada teman-teman di sekolahnya bahwa ia akan melakukan penembakan.
Tak lupa ia mengatakan hal itu sembari memuji Adolf Hitler.
Diketahui, Kieran sering melihat taktik membuat bom dari Dark Web.
Dari penelusurannya itu ia berhasil membuat bom yang ia rangkai dari CO2 dan pecahan peluru.
Dalam persidangan, orang-orang dikejutkan dengan pengakuan Kieran tentang hobinya memakan daging.
Baca Juga: Miliki Bobot Lebih dari 1 Kuintal, Pemuda Ini Pernah Jebolkan Timbangan Hingga Buat WC Ambrol
"Saya seperti memotong orang dan hal-hal semacamnya dan memakannya, saya tidak tahu mengapa, dan saya mencoba mencari tahu tentangnya dan hal-hal semacamnya," ujarnya, seperti dikutip dari Mirror.
"Saya tidak tahu mengapa saya merasa seperti itu," jelasnya.
Diketahui, Kieran mengikuti instruksi pembuatan senjata dari 'The Anarcist's Corner'.
Adapun senjata yang dibuat dalam instruksi itu memungkinkan ledakan dengan radius 30 meter.
Rupanya, tindakan berbahaya Kieran ini dipicu dari kegemarannya mencari informasi di internet.
Dari yang semula mencari informasi tentang sepak bola, ia menyelami semakin dalam mencari video tentang pembunuhan, penyiksaan, hingga mutilasi.
Bahkan, ia juga menelusuri berbagai serangan terhadap Muslim, hingga pembantaian sekolah.
"Mungkin saya juga akan membawa ke sekolah dan melakukan penembakan," ujar Kieran.
Pada Juli 2018, Kieran bahkan pernah mengatakan pada temannya bahwa dia akan melakukan penembakan massal.
Ia ingin membunuh banyak orang, kemudian ditembak mati oleh polisi atau bunuh diri.
Berdasarkan keterangan polisi, Kieran diduga telah terpapar ideologi ekstrimis, kekerasan, senjata api, dan bahan peledak.
Hal ini disebabkan oleh kegemarannya mengakses 'dark web'.
Padahal di usianya yang masih remaja, paparan tersebut sangat rentan untuk mempengaruhinya.
"Remaja sangat rentan terhadap pengaruh negatif dari internet dan kami menyarankan orang-orang untuk melapor bila merasakan perilaku yang mengkhawatirkan," ujar polisi.(*)