Pasca 14 Tahun Penjara, Pollycarpus Mantan Tersangka Kasus Pembunuhan Munir Kini Banting Setir Jadi Juragan Telur Asin Hingga Gabung ke Partai Besutan Tommy Soeharto

Minggu, 08 September 2019 | 16:00
Kolase gambar KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO dan KOMPAS/ARBAIN RAMBEY

Pernah Terseret Kasus Pembunuhan Munir, Pollycarpus Kini Banting Setir Jadi Juragan Telur Asin Hingga Terjun ke Dunia Politik Pasca Bebas

Sosok.ID - Siapa yang tak kenal dengan Pollycarpus Budihari Priyanto?

Pasca ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir Said Thalib pada 18 Maret 2005 silam, nama Pollycarpus Budihari Priyanto ramai dibicarakan media dan publik Tanah Air.

Wajah dan nama Pollycarpus Budihari Priyanto pun mondar-mandir bersliweran di berbagai tajuk media massa baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Namun pasca pembebasan vonis 14 tahun penjara oleh Mahkamah Agung, sosok Pollycarpus Budihari Priyanto mendadak hilang bak ditelan bumi.

Baca Juga: Konyol! Pria Ini Tak Bisa Berhenti Tertawa Gegara Ketemu Tamu Kondangan Berpenampilan Sangat Mirip Dengannya

Ya, mengutip Kompas.com, Pollycarpus ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Munir pada 7 September 2004 silam dalam pernerbangan pesawat dari Singapura-Amsterdam.

Mantan pilot pesawat Garuda Indonesia ini ditetapkan sebagai tersangka dengan dugaan telah meracuni Munir menggunakan racun arsenik.

Melansir Kompas.com dan Tribunnews, sehingga pada 20 Desember 2005 Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Pollycarpus dengan 14 tahun hukuman penjara.

Kendati demikian vonis Pollycarpus sempat dikurangi menjadi 2 tahun dan bahkan sampai sempat menghirup udara bebas.

Baca Juga: Diduga Depresi, Mahasiwa S2 ITB Ditemukan Gantung Diri, Polisi Sempat Sulit Evakuasi Karena Pintu Terhalang Jasad

Pasca Pollycarpus bebas, Kejagung mengajukan peninjauan kembali dan Mahkamah Agung mengabulkan PK Jaksa dan kembali menghukum Pollycarpus selama 20 tahun penjara.

Jalani 8 tahun penjara, Pollycarpus pada akhirnya dinyatan bebas bersyarat pada 28 November 2018.

Pembebasan Pollycarpus pun sempat menuai pro dan kontra di antara masyarakat.

Terlebih lagi ketika dalang sebenarnya di balik kasus kematian Munir sampai detik ini masih juga belum terungkap.

Baca Juga: Hidup Digerogoti Penyakit Langka dengan Kulit yang Selalu Melepuh, Kakak Beradik asal Lubukbatang Nangis Sedih: Kami Pengen Punya Teman

Pasca dinyatakan bebas bersyarat oleh Pengadilan Negeri Jakpus, sosok Pollycarpus Budihari Priyanto pun sempat menghilang bak ditelan bumi.

Lama menghilang dari pemberitaan media, rupanya nama Pollycarpus Budihari Priyanto dikabarkan bergabung dengan partai politik besutan pangeran Cendana, Parta Berkarya.

Kabar ini pun telah dibenarkan oleh Sekertaris Jenderal Partai Berkarya, Ani Picunang dalam kesempatan wawancaranya dengan awak media.

Andi Picunanng menegaskan, Pollycarpus memiliki hak politik seperti warga negara lainnya terlepas dari status hukumnya sebagai mantan tersangka kasus pembunuhan Munir.

Baca Juga: Alami Cedera Tulang Belakang Gegara Kursi Ditarik Teman, Siswi SMA Asal Pamekasan Cuma Bisa Terbaring dan Nangis Kesakitan

Oleh sebab itu, dia tidak mempersoalkan terjunnya dia ke politik melalui Partai Berkarya.

"Beliau punya hak dan kewajiban yang sama dan dijamin oleh negara. Ingat ya, setiap warga negara memiliki hak yang sama," ujar Andi Picunang seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com edisi 9 Maret 2018.

Kendati dikabarkan bergabung dengan partai politik besutan Tommy Soeharto tersebut, Pollycarpus mengaku tak pernah bergabung dengan kegiatan politik apapun.

Hal ini ia ungkapkan sendiri dalam tayangan Catatan Najwa edisi 2 April 2018 di kanal YouTube Najwa Shihab.

Baca Juga: Bocah 8 Tahun Sekarat Usai Dibully Hingga Dibakar oleh Teman Sekolahnya Tanpa Alasan, Ibu Korban: Mereka Monster!

Dalam tayangan tersebut Pollycarpus mengaku kini ia tengah sibuk bekerja di sebuah perusahaan aviasi bernama PT Gatari Air Force sebagai Asisten Direktur.

Diketahui, PT Gatari Air Force adalah perusahaan milik Tommy Soeharto yang bergerak di bidang penerbangan.

Pollycarpus mengatakan namanya terdaftar sebagai anggota partai Berkarya pasca dirinya bekerja di perusahaan tersebut.

Kendati demikian, Pollycarpus menolak bila dikatakan dirinya sengaja terjun ke dunia politik.

Baca Juga: Nekat Perkosa Sapi Tetangga dengan Alasan Iseng, Seorang Kakek 68 Tahun Cuma Dijatuhi Denda Rp 139 Ribu

Karena pada kenyataannya, ia justru tak tahu bila namanya didaftarkan dalam keanggotaan partai, apalagi dikabarkan terlibat dalam kegiatan berpolitik.

"Sebenarnya saya enggak in touch dengan partai karena pada dasarnya saya tidak suka politik. Saya lebih menyukai kegiatan sosial.

Kalau soal tercantum, sebenarnya siapa saja bisa tercantum. Itu kan hak warga negara. Saya tidak pernah tahu, saya pernah dengar kalau nama saya didaftarkan tapi sampai saat ini saya tak pernah punya kartu keanggotaan," ungkap Pollycarpus.

Lebih lanjut, Pollycarpus bahkan mengaku kini ia tengah sibuk mengajar di bidang penerbangan dan investasi.

Baca Juga: Viral Video Suami Ngamuk Sampai Brutal Pukuli Kepala Istri di Hadapan sang Anak: Sengsara Seumur Hidup

Tidak hanya itu, melansir Tribunnews, keluarga Pollycarpus bahkan kini dikabarkan tengah menggeluti bisnis telur asin dan ekstrak buah merah demi menghidupi keluarga.

Sebagaimana yang dilansir Sosok.ID dari Tribun Jakarta, selama Pollycarpus dipenjara, sang istri banting setir menjadi pengusaha telur asin dan ekstrak buah merah.

Hal ini ia lakukan demi menafkahi keluarga dan membayar biaya pendidikan sang anak.

Selama 14 tahun menjadi single parents, saya berjualan telur asin untuk menafkahi keluarga saya," ungkap Hera.

Baca Juga: Anaknya Segan Main Keluar Gegara Minder Kelamin Ganda, Orang Tua Sedih Lantaran Tak Ada Biaya untuk Operasi

Hingga sang suami dinyatakan bebas dari penjara pun, sang istri Yosepha Hera Indaswara bersama dengan sang suami masih menggeluti bisnis telur asin dan ekstrak buah merah dengan omzet yang cukup memuaskan.

Mengutip Tribunnews, kebebasan Pollycarpus rupanya tidak banyak memberikan perubahan dalam keluarganya.

Pollycarpus tetap menjadi sosok kepala keluarga yang amat rajin bekerja.

Baca Juga: Tekor Puluhan Juta Hingga Terancam Hukuman Mati, Aulia Kesuma Ngaku Aksi Pembunuhannya Terinspirasi dari Sinetron

"Dulu sebelum ditahan ia juga jarang di rumah, karena profesinya sebagai seorang pilot dan harus bepergian ke berbagai daerah.

Suami saya tuh sosok yang enggak bisa nganggur, maunya kerja terus yang memang sesuai di bidangnya," ungkap Hera seperti yang dikutip Sosok.ID dari Tribun Jakarta edisi 9 Maret 2018.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, YouTube, Tribunnews.com, Tribun Jakarta

Baca Lainnya