Kisah Mbah Kasirah, Hanya Bisa Terbaring Menunggu Belas Kasih Tetangga, Tak Pernah Terima Bantuan Sosial dari Pemerintah

Sabtu, 07 September 2019 | 13:30
Kolase (Indonesia.go.id / Kompas.com)

Kisah Mbah Kasirah, Hanya Bisa Terbaring Menunggu Belas Kasih Tetangga, Tak Pernah Mengecap Bantuan Sosial dari Pemerintah

Sosok.ID - Tidur Beralaskan Tikar Seadanya, dengan nafas terengah-engah dan menahan sakit tenggorokan, Mbah Kasirah (89) hanya bisa terbaring di rumah saudaranya yang ia diami.

Warga lansia dari Desa Keras Wetan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tersebut tinggal sebatang kara dan sedang menderita sakit tenggorokan.

Bahkan ia hanya bisa tidur terlentang, sebab untuk tidur miring, ia akan merasa sakit di bagian leher akibat tenggorokan yang terganggu.

Tak hanya sampai disitu, Mbah Kasirah yang alami kebutaan sejak remaja saat ini tak bisa lagi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Viral! Akses Jalan Rusak, Seorang Ibu Hamil Terpaksa Ditandu Sepanjang 7 Km Hingga Bayi dalam Kandungannya Tewas

Mbah Kasirah yang hidup sebatang kara hanya menanti belas kasih dari tetangga sekitarnya.

Selama dua puluh tahun terakhir Mbah Kasirah telah menggantungkan hidupnya kepada tetangga sekitar akibat alami sakit.

Beruntung tetangga sekitar rumah yang didiami Mbah Kasirah sangat perhatian kepada wanita lansia tersebut.

Warga sekitar menyisihkan sebagian uang dan bergiliran untuk merawat Mbah Kasirah yang hanya bisa terbaring diatas tikar.

Baca Juga: Meski Sudah Sepuh, Ratu Elizabeth II Masih Punya Ingatan Kuat, Begini Triknya

“Warga disini urunan, misalnya pampersnya habis giliran keluarga siap yang membelikan,” ujar Suharno, warga Desa Keras Wetan yang selama 20 tahun terakhir merawat Mbah Kasirah, Kamis (5/9/2019) saat ditemui wartawan Kompas.com.

Suharto menambahkan meski alami kebutaan sejak remaja, Mbah Kasirah tergolong orang yang rajin.

Sesaat sebelum alami sakit yang membuatnya tak bisa beranjak dari tempat tidur, Mbah Kasirah mau bekerja sebagai tukang bersih-bersih rumah dan tukang masak.

“Karena buta kerjanya ya bersih bersih rumah sama masak. Kebutuhan hidupnya ya menunggu ada warga yang ngasih,” imbuhnya, Sosok.ID melansir dari Kompas.com.

Baca Juga: Diserang Singa Gunung dan Hampir Dikunyah Kepalanya, Seorang Bocah 8 Tahun Berhasil Selamat Usai Bertarung dengan Si Raja Hutan

Walaupun tak seberapa hasilnya, tapi Mbah Kasirah bukan orang yang mau berpangku tangan walaupun derita kebutaan.

Namun penyakit yang menderanya saat ini membuat wanita lansia sebatang kara tersebut tak bisa beranjak dari tempat tidur.

Bahkan urusan makan, harus ia lakukan dengan berbaring di tempat tidur dengan posisi terlentang.

Sebab apabila posisi tidurnya miring ia akan merasakan rasa sakit.

Baca Juga: Tak Tahan Jadi Korban KDRT, Seorang Wanita Nekat Potong Kemaluan Suami dan Dilemparkan ke Anjing Peliharaan

“Sakit di leher sebelah kanan ini. Nggak bisa bangun, makan ya sambil tiduran,” ujarnya, mengutip dari Kompas.com.

(KOMPAS.COM/SUKOCO)

Mbah Kasirah (89) warga Desa Keras Wetan Kabupaten Ngawi Jawa,diusia senjanya terpaksa tinggal menumpang di rumah kosong milik warga karena hidup sebatangkara. Maski hidup sebatang kara dan miskin, namun mbah Kasirah tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah karena tak memiliki e-KTP.

“Kalau makan ya nunggu ada warga yang ngasih,” tambahnya.

Sejak awal terbaring di tempat tidur akibat alami sakit, Mbah Kasirah belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah.

Oleh karena tak memiliki KTP elektronik (e-KTP) menjadi kendala bagi Mbah Kasirah untuk mendapatkan bantuan.

Kepala Urusan Umum Desa Keras Wetan, Sukamto mengatakan bahwa pihak desa sudah mengupayakan nama wanita lansia tersebut ke dalam daftar penerima bantuan.

Baca Juga: TKW Asal Purwakarta 8 Tahun Tak Digaji Menjerit Pada Presiden Jokowi Ingin Segera Dipulang ke Indonesia

Namun sampai saat ini nama Mbah Kasirah tidak pernah muncul sebagai salah satu penerima bantuan.

“Masalahnya Mbah Kasirah itu tidak mempunyai e-KTP, karena syarat untuk mendapatkan bantuan harus memunyai e-KTP,” ujarnya saat ditemui di kantor desa, dikutip dari Kompas.com.

Mbah Kasirah sebenarnya memiliki KTP biasa atau KTP sementara, namun saat perekaman dan foto untuk e-KTP Mbah Kasirah tidak datang ke kantor desa.

Hal tersebut yang memyebabkan Mbah Kasirah tidak memiliki e-KTP.

Baca Juga: Bangga Akui Pernah Menikah Hingga 24 Kali, Vicky Prasetyo Ternyata Pernah Ditolak Jessica Iskandar

Pelaksana Tugas Sekertaris Desa Keras Wetan, Gunari juga mengatakan bahwa pihak pemerintah desa telah mengusulkan nama Mbah Kasirah masuk daftar penerima bantuan, namun penentuan tetap dari pemerintah pusat.

“Sudah kami usulkan, tapi yang berhak menentukan kan pemerintah pusat,” pungkasnya.

Pihaknya juga menghimbau apabila Mbah Kasirah membutuhkan sesuatu seperti pampers, ia berharap warga segera melaporkannya ke perangkat desa agar segera diupayakan oleh perangkat desa.

“Sejak ramai di medsos kemarin kami sudah mendatangi Mbah Kasirah dan menyampaikan bantuan. Kita harapkan warga nanti melapor kalau kebutuhan pampers Mbah Kasirah habis,” katanya.

Baca Juga: Seorang Siswa Penerima Beasiswa Penuh di Malang Tinggal di Sekolah, Alasannya Menyayat Hati!

Melansir dari laman Indonesia.go.id, banyak sekali jenis bantuan sosial yang ditawarkan oleh pemerintah untuk keluarga maupun perseorangan tidak mampu seperti Mbah Kasirah.

Salah Satunya bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH). (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, indonesia.go.id

Baca Lainnya