Sosok.ID - Beberapa waktu yang lalu pecah kericuhan yang terjadi di beberapa daerah di Papua dan mengakibatkan banyak fasilitas pemerintahan mengalami kerusakan.
Tanpa terkecuali kantor Gubernur Papua yang ikut kena imbas oleh oknum tak bertanggung jawab.
Baru-baru ini saat rapat kerja DPR RI bersama pemerintah pada (5/9/19), membahas mengenai perkembangan penanganan situasi keamanan di Papua dan Papua Barat.
Hadir pula Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan juga Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Ryamizard Ryacudu.
Dalam penyampaiannya di rapat tersebut, selain ada campur tangan kelompok yang berafiliasi dengan ISIS ada beberapa kelompok lain yang juga diduga menjadi dalang kerusuhan di Papua.
Ryamizard mengatakan bahwa kelompok lain berafiliasi dengan ISIS yang telah menyerukan jihad di Tanah Papua.
Dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, "Sebagai catatan, terdapat kelompok lain yang berafiliasi dengan ISIS telah menyerukan jihad di tanah Papua," kata Ryamizard dalam rapat bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Selain itu, Purnawirawan TNI tersebut juga mengindikasikan ada kelompok lain yang menjadi dalang kerusuhan.
Baca Juga: Kisah John Wayne Gacy, Sosok Badut Pennywise di Dunia Nyata yang Bunuh 33 Laki-laki dengan Sadis
Setidaknya Ryamizard mengatakan ada tiga kelompok lain yang memotori kericuhan tersebut.
Tiga kelompok tersebut antara lain, kelompok pemberontak bersenjata atau yang sering dikenal sebagai KKB.
Kelompok Pemberontak Politik dan Kelompok Pemberontak Klandestin atau kelompok rahasia.
"Perlu kami jelaskan kelompok di Papua ini ada tiga kelompok, yaitu kelompok pemberontak bersenjata, kelompok pemberontak politik dan kelompok pemberontak klandestin," ujarnya, melansir dari Kompas.com.
Ia juga menyerukan kepada TNI-Polri untuk bijak dalam menghadapi kelompok-kelompok tersebut.
Kedua lembaga tersebut harus selalu bersinergi agar dapat mempertahankan NKRI.
Ryamizard juga mengatakan bahwa pemerintah secara tegas telah menyampaikan bahwa Papua bagian dari NKRI, sampai kapanpun tidak akan terpisah.
"Presiden jokowi sudah menyampaikan sikap pemerintah secara tegas dan jelas agar Papua tetap damai dan aman. Sebagaimana kita ketahui, Papua bagian integral NKRI yang tak terpisahkan sampai kapanpun," pungkasnya, dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Namun, Menhan tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai ketiga kelompok dalang kerusuhan tersebut.
Termasuk siapa otak dari ketiga kelompok tersebut yang juga mengindikasikan adanya kelompok klandestin. (*)