Seorang Siswa Penerima Beasiswa Penuh di Malang Tinggal di Sekolah, Alasannya Menyayat Hati!

Sabtu, 07 September 2019 | 06:00
KOMPAS.COM/ANDI HARTIK

Seorang Siswa Penerima Beasiswa Penuh di Malang Tinggal di Sekolah, Alasannya Menyayat Hati!

Sosok.ID - Kisah seorang siswa berinisial B yang tinggal di sekolahnya viral di media sosial.

Siswa tersebut tinggal di sekolah karena tidak punya tempat tinggal dan terpisah dari orangtuanya.

Kisah siswa itu diunggah oleh salah satu gurunya melalui akun twitter @dearvioninot.

Siswa tersebut tercatat sebagai siswa jalur beasiswa penuh dan masih duduk di bangku kelas 10 Jurusan Komputer Jaringan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Widyagama Kota Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Bom Seberat 125 Kg dari Pesawat Sukhoi Terjatuh Di Kebun Tebu Milik Warga, Punya Daya Ledak Tinggi

Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Widyagama Kota Malang Mawan Suliyadi mengatakan, persoalan yang dihadapi siswa itu baru terungkap pada Selasa (3/9/2019) kemarin.

Saat itu, B tetap tinggal di sekolahnya meskipun jam sekolah sudah selesai.

Seorang guru lantas bertanya kepada B kenapa tidak pulang. Siswa berinisial B itu lantas bercerita bahwa tidak memiliki tempat tinggal.

"Selasa itu dia tidak pulang, kenapa kok tidak pulang ternyata sudah tidak boleh tidur di rumah itu karena ada suatu hal," kata Mawan, Jumat (6/9/2019).

Baca Juga: Ryamizard Ryacudu: Ada 3 Kelompok Terindikasi Sebagai Dalang Kerusuhan di Papua, Salah Satunya Gerakan Klandestin

Mawan mengatakan, siswa tersebut berpisah dengan orangtuanya sejak masih duduk di kelas 9 SMP.

Saat itu, kontrakan milik orangtuanya habis.

Orang tuanya pergi ke luar kota, sedangkan siswa itu tetap di Kota Malang melanjutkan sekolahnya.

Siswa itu lantas bertemu dengan seseorang bernama Pak Angga di sebuah masjid.

Baca Juga: Jeanne Mandagi, Jenderal Polisi Wanita Pertama di Indonesia : Wanita Jangan Cuma Menjadi Bunga Penghias Ruangan Kerja Saja!

Pak Angga tersebut lantas mengasuh anak tersebut.

Setelah lulus SMP, Pak Angga selaku orangtua asuh menyekolahkan siswa tersebut ke SMK Widyagama Kota Malang melalui jalur beasiswa penuh.

Belakangan, orangtua Pak Angga terlibat konflik dengan anak tersebut dan meminta anak itu untuk tidak tinggal di rumahnya.

Sejak saat itu, anak itu tidak punya tempat tinggal.

Baca Juga: Kisah John Wayne Gacy, Sosok Badut Pennywise di Dunia Nyata yang Bunuh 33 Laki-laki dengan Sadis

"Kemarin yang daftar ke sini oleh bapak asuhnya. Ambil jalur yang beasiswa penuh. Saya pikir dengan beasiswa sudah tidak ada masalah. Ternyata masalah tempat tinggal," kata Mawan.

Sementara, siswa tersebut diberi tempat tinggal di ruang UKS.

Pihak sekolah masih berupaya untuk memindahkan siswa itu ke Asrama Stikes Widyagama Husada.

"Kami sudah konfirmasi. Bertahap nanti pindah ke asrama," jelasnya.

Baca Juga: Kisah John Wayne Gacy, Sosok Badut Pennywise di Dunia Nyata yang Bunuh 33 Laki-laki dengan Sadis

Pihak SMK Widyagama juga akan mengurus ijazah SMP siswa tersebut yang masih tertahan karena urusan administrasi.

Tak tampak ada masalah

Mawan mengaku kaget ketika mengetahui permasalahan yang dialami oleh siswanya itu.

Sebab, siswa tersebut tidak menampakkan diri bawah sedang mengalami kesulitan tempat tinggal.

Siswa itu juga tampak periang dan berprestasi.

Baca Juga: Pengakuan Mia Khalifa Kenapa Dirinya Terjun ke Industri Film Dewasa : Saya Merasa Tidak Menarik di Mata Laki-laki

"Selama ini anaknya baik-baik saja. Tidak seperti anak yang punya beban. Pelajaran juga mengikuti. Praktik juga mengikuti. Menurut teman-teman nilainya juga bagus," katanya.

Pihak sekolah juga akan berkoordinasi dengan pihak Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) yang ada di Jalan A Yani Kota Malang.

Gereja itu tempat siswa tersebut menjalankan ibadah setiap minggu.

Nyaman meski berbeda agama

Baca Juga: Sering Unggah Foto dan Video Barang-barang Mewah, Ternyata Hasil Penipuan dari Aplikasi Cari Jodoh, Salah Satu Korbanya Bunuh Diri

Dikatakan Mawan, siswa itu sebenarnya nyaman tinggal dengan bapak asuhnya.

Meskipun, siswa itu berbeda keyakinan dengan bapak asuhnya.

Siswa tersebut beragama kristen, sedangkan bapak asuhnya beragama Islam.

Begitu juga dengan bapak asuhnya juga nyaman mengasuh siswa tersebut.

Bapak asuhnya itu terpaksa meninggalkan siswa itu karena masih tinggal di rumah orangtuanya.

Baca Juga: Ketika Timnas Malaysia Memelas Agar Indonesia Mau Bertanding dengan Mereka, Semua Demi Pencitraan

"Dia sangat nyaman dengan bapak asuhnya. Karena dididik usaha. Nyaman sekali dia. Dan nyambung. Hobinya komputer sama. Usahanya juga di bidang komputer," katanya.

Bapak asuhnya itu sudah mendatangi sekolah dan berjanji akan mengasuh siswa itu lagi setelah rumah yang sedang dibangunnya sudah bisa ditempati. (*)

( Andi Hartik )

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Siswa yang Tinggal di Sekolah karena Tak Punya Rumah dan Pisah dengan Orangtua"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya