Jon Venables, Bocah 10 Tahun yang Bunuh Balita 2 Tahun, Akan Segera Bebas dan Diberikan 'Kehidupan Baru' di Kanada

Minggu, 01 September 2019 | 15:30
PA via Metro

Kolase James Bulger (kiri) dan Jon Venables (kanan)

Sosok.ID- Salah satu dari dua bocah yang membunuh balita bernama Jamie Bulger akan segera menghirup udara bebas.

Telah diberitakan oleh Sosok.id sebelumnya, mengenai kisah James Bulger, balita dua tahun yang dibunuh dengan sadis oleh dua bocah berusia 10 tahun.

Salah satu dari bocah 10 tahun itu adalah Jon Venables.

Jon Venables yang kini telah berusia 36 tahun dipenjara sejak 1993 akibat perbuatannya itu.

Adapun, pemerintah Inggris telah berencana untuk memberikan kehidupan baru baginya usai dibebaskan dari penjara nanti.

Baca Juga: Kisah James Bulger, Balita yang Diculik dan Dibunuh dengan Brutal oleh Dua Bocah Berusia 10 Tahun

Jon akan dikirim ke Kanada beberapa hari lagi.

Dilansir dari Daily Mailpada Minggu (1/9/2019), hal itu dilakukan karena akan lebih menghemat biaya daripada harus memberikan kehidupan baru di Inggris.

Berita pemindahan itu dikabrkan usai pemerintah lelah harus terus membuat identitas baru untuk Jon.

Selama ini, Jon telah diberikan anonimitas seumur hidupnya, sejak dinyatakan bersalah di usianya yang ke 10.

Dia telah diberikan identidas baru sejak ditetapkan sebagai tersangka pada 1993 lalu.

Baca Juga: Anaknya Tewas Ditikam Mantan Istri, Sepasang Orang Tua Ini Justru Balas Diperas Keluarga Mantan Besan

Tetapi, masyarakat yang masih marah terus-terusan berusaha untuk mengetahui identitas barunya itu.

Sehingga, pemerintah harus terus-terusan memberikan identitas baru padanya.

Kini, ia dipindahkan ke lokasi yang dinilai paling aman dan memungkinkan baginya, yaitu Kanada.

Dilansir dari The Daily Star via Daily Mail, seorang sumber mengatakan bahwa saat ini, Jon ditempatkan di sebuah tempat rahasia yang jauh dari tahanan lainnya.

Sumber itu juga mengatakan, bahwa pemindahan Jon akan dilaksanakan pada malam hari.

Baca Juga: Terakhir Terlihat 10 Bulan Lalu, Seorang Wanita Ditemukan Tinggal Tulang Belulang di Dalam Rumahnya yang Tak Terurus

Dengan tujuan agar lebih aman dan tak banyak diketahui orang lain.

Seperti yang telah disebutkan di atas, Jon Venables bersama temannya Robert Thompson membunuh seorang balita bernama James Bulger.

Saat itu, usia mereka masih 10 tahun, tepatnya pada 12 Februari 1993.

Mereka menculik James yang saat itu berusia dua tahun dari ibunya.

Kemudian, mereka mengajaknya jalan-jalan.

Baca Juga: Aksi Polantas di Jakarta Berlari dan Melompat ke Jok Motor yang Hendak Ditilang Viral di Media Sosial

Namun, di jalan, mereka juga turut menyiksa James.

Usai mengajaknya jalan-jalan, mereka lantas membunuh balita malang itu.

Adapun pembunuhan yang mereka lakukan juga tergolong sadis.

Sehingga saat publik mengetahui siapa pembunuh James, mereka marah.

Walaupun polisi berusaha menutupi identitas mereka, tetapi masyarakat yang marah selalu menemukan celah.

Baca Juga: Novy Chardon, Wanita Asal Surabaya Hilang di Australia Usai Dinikahi Pria Bule, Diduga Dibunuh sang Suami

Akhirnya, mereka diberi anonimitas seumur hidup.

Tetapi, usai keduanya dibebaskan, Robert hingga kini tak diketahui kabarnya.

Sementara, Jon harus mendekam di penjara sekali lagi karena kedapatan memiliki 1.000 gambar porno anak-anak.

Dilansir dari Daily Mail, seorang sumber mengatakan bahwa beberapa hari lagi Jon akan dibebaskan.

Namun, untuk tetap membiarkannya hidup di Inggris akan dibutuhkan biaya yang sangat besar.

Baca Juga: Oknum Guru di Kalimantan Barat Cabuli 15 Muridnya Berulang Kali

Oleh karena itu, dengan 'membuangnya' ke luar negeri akan lebih menghemat biaya.

Kemungkinan Jon akan dikirim ke Kanada, tetapi Australia dan Selandia Baru juga masuk dalam daftar pilihan negara yang akan ditinggali oleh Jon nantinya.

Diketahui, biaya yang diperlukan untuk merahasiakan dan membuat identitas baru untuk Jon adalah lebih dari Rp 1 miliar.

Ayah James, Ralph selama ini telah memperjuangkan agar pembunuh anaknya tidak dirahasiakan identitasnya.

Namun, hakim menolak dengan alsan hal itu akan membahayakan nyawa Jon.

Baca Juga: Sirhan Sirhan, Pembunuh Robert F Kennedy Ditemukan Terluka Akibat Tikaman di Penjara, Begini Kisahnya

Sebab, ia menjadi begitu terkenal di kalangan masyarakat yang artinya dia bisa diincar kapan saja oleh orang lain.

Hal itu mungkin akan berakhir dengan kekacauan hingga kematian bagi Jon.

Maka dari itu, keputusan untuk merahasiakan identitas Jon dan 'membuangnya' ke luar negeri dinilai lebih baik.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Daily Mail, Sosok.ID

Baca Lainnya