Dilempar ke Tembok Gara-gara Sering Rewel, Bayi 15 Bulan Tewas di Tangan Pria yang Baru 6 Hari Nikahi Ibunya

Kamis, 29 Agustus 2019 | 16:30
Istimewa

Dilempar ke Tembok 3 Kali, Bayi 15 Bulan Meninggal di Tangan Pria yang Baru 6 Hari Nikahi Ibunya

Sosok.ID- Pernikahan ibunya menjadi awal malapetakan bagi hidup bayi ini, sebab belum genap seminggu sang ibu menikah, ia menjadi korban hingga tewas.

Balita berumur lima belas bulan meninggal dunia setelah dianiaya oleh ayah tirinya dengan cara tragis.

Balita berinisial D tersebut dilempar oleh ayah tirinya ke tembok sebanyak tiga kali oleh pelaku.

Kejadian ini terjadi di dalam kamar di sebuah rumah berada di Desa Sukasari, Kabupaten Bekasi pada Senin (26/8/19) lalu sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca Juga: Mengungkap Sosok Irjen Firli Bahuri Capim KPK dari Kepolisian yang Ditolak 500 Pegawai KPK

Bayi malang tersebut dianiaya lantaran rewel dan menangis terus hal itu disebabkan karena D, balita lima belas bulan tersebut sedang sakit demam.

Normalnya, balita akan menangis apa bila sedang mengalami atau merasakan penyakit dalam dirinya.

Kapolsek Serang Baru, AKP Wito mengatakan, "Korban sebelumnya sehat kemudian meninggal mendadak di Rumah Sakit Budi Asih, Desa Serang," ujar Wito melalui keterangan tertulis, Rabu (28/8/2019), dilansir dari Tribunnews.com.

Pelaku penganiayaan ialah seorang laki-laki yang barus saja menyandang status sebagai ayah tiri balita malang tersebut.

Baca Juga: Bisa Kena Encok, Kisah Kaisar China yang Meniduri Semua Perempuan di Istananya Demi Dapatkan Pewaris Tahta

Pasalnya, Pria bernama Roni Andriawan tersebut baru menikahi ibunya sekama enam hari ini.

Lantaran terganggu oleh keadaan bayi D yang sering rewel akibat sedang mengalami demam itu ia tega menghabisi nyawa anak sambungnya tersebut.

Awalnya Roni, sudah mencoba menyembuhkan demam anak tirinya itu dengan memberi obat yang dicampur dengan cairan kelapa muda melalui dot atau tempat minum bayi.

Namun, Balita tersebut masih saja rewel dan menangis, akhirnya pelaku naik pitang dan mengangkat bayi tersebut lalu dilemparkan ke tembok.

Atas insiden pelemparan itu, sang bayi yang malang ini mengalami tiga kali dilemparkan oleh ayah tirinya ke arah tembok.

Dua kali kepala bayi malang ini terbentur tembok.

"Roni Andrian mengakui kalau melakukan pelemparan korban sebanyak tiga kali dan dua kali kepalanya terbentur tembok," tutut Wito, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Kerajaan Sriwijaya Fiktif dan Raden Patah Asli Yahudi, Beginilah Kontroversi Pernyataan Ridwan Saidi Mengenai Sejarah Indonesia!

Begitu sadisnya hanya karena terganggu oleh tangis dari anak sambungnya tersebut, Roni tega menganiaya bocah itu hingga akhirnya meregang nyawa.

Tanpa rasa bersalah bahkan Roni sempat berpura-pura ke kamar mandi untuk mengelabuhi perbuatan kejinya itu.

Sang Istri yang baru saja dinikahi oleh Roni itu terkejut luar biasa mendapati anak balitanya telah tak sadarkan diri di kamar tidur.

Akhirnya Danis, Ibu bayi tersebbut membawa D ke klinik terdekat, karena kondisi yang sangat parah balita D tersebut dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Besaran Denda Tilang Jika Terjaring Operasi Patuh 2019 Polri

Sesampainya di Rumah Sakit Budi Asih, Nyawa bayi malang tersebut tak bisa tertolong lagi.

Sementara itu hasil otopsi di RS Polri Kramat Jati menyebutkan D mengalami kematian akibat kekerasan di bagian kepala.

"Sehingga organ otak ditemukan perdarahan luas pada rongga kepala dan pembengkakan otak bagian dalam sehingga mati lemas," pungkas Wito, dilansir Sokok.ID dari Kompas.com.

Perbuatan biadab Roni mengakibatkan ia harus ditahan oleh polisi beserta barang bukti yakni dua botol syrup obat panas, satu buah kelapa ijo dan satu botol dot ukutan kecil.

Baca Juga: Dana, Korban Pembunuhan Ibu Tiri di Sukabumi Ternyata Teman Putra Maia Estianty, Al Ghazali

Insiden tragis ini menjadi akhir kisah hidup Bayi lima belas tahun berinisial D yang seharusnya bahagia memiliki ayah baru namun justru harus meregang nyawa

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya