Tertipu Klinik Bodong, Ibu Muda Ini Tewas di Meja Operasi Saat Pembesaran Payudara, Kondisi Jenazahnya Memprihatinkan

Kamis, 22 Agustus 2019 | 16:54
ASIAWIRE

Yang Xue, Ibu muda meninggal di meja operasi pembesaran payudara.

Sosok.ID - Selektif dalam memilih klinik amat penting.

Karena kejadian dibawah ini bisa dijadikan pelajaran bagi kita.

Mengutip Asiawire.com, Kamis (22/8/2019) seorang ibu muda asal China bernama Yang Xue mengalami nasib tragis.

Ibu muda berusia 28 tahun tersebut tewas di meja operasi.

Baca Juga: Kisah Michael Rockefeller, Anak Miliuner AS Raib di Rimba Papua, Diduga Jadi Korban Kanibalisme Karena Potongan Kakinya yang Ditemukan

Yang Xue tewas saat operasi pembesaran payudara.

Mirisnya ia melakukan operasi pembesaran payudara secara diam-diam .

Yang melakukan oeprasi pembesaran payudara di Klinik Bedah Plastik Wanhe, Kota Nanyang, Provinsi Henan, China Tengah.

Usut punya usut klinik tersebut tak memenuhi syarat sebagai fasilitas kesehatan apalagi melakukan operasi.

Baca Juga: Gunung Tembaga di Papua, Harta Terpendam Bumi Cenderawasih, Insinyur Freeport : Terkandung Perak dan Emas Langka!

Insiden yang terjadi pada 18 Agustus 2019 lalu ini mengagetkan pihak keluarga korban.

Suami Yang, Zhang mengaku jika dirinya dan keluarga tak diberitahu mengenai operasi ini.

Menurut laporan, Yang sudah dua kali pergi entah kemana tanpa memberitahu keluarga akan maksud kepergiannya.

Dugaan kuat kepergian Yang untuk mengurus operasi pembesaran payudaranya.

"Saat hari itu istri saya meninggalkan rumah pukul 10 pagi dan kami baru mengetahui apa yang terjadi sekitar pukul 17.35 petang," kata Zhang.

Baca Juga: Takut Diputus sang Pacar, Seorang Nenek Pura-pura Hamil Sampai Tega Bohongi Mantan Suami dan Culik Cucunya Sendiri

"Awalnya mereka memberi tahu kami jika masih berusaha untuk menyelamatkan nyawanya, tetapi setelah petugas medis tiba mereka menyatakan dia sudah meninggal." tambah Zhang.

Kondisi jenazah korban juga memprihatinkan.

"Saya melihat ada darah keluar dari mata, hidung, mulut, dan telinga istri saya. Lehernya penuh bekas jarum," kata Zhang.

Zhang yang lantas meminta diperlihatkan dokumen operasi jadi sangsi lantaran semuanya palsu.

"Saya tidak tahu dia akan dioperasi. Tidak ada yang ditandatangani. Mereka menunjukkan kepada saya sebuah dokumen yang ditandatangani, tapi itu semua palsu. Itu jelas tidak ditandatangani oleh istri saya," ujarnya.

Polisi sekarang mengamankan dua dokter dan seorang perawat serta klinik tersebut ditutup.

Sementara itu ibu korban mengatakan jika Yang hanya pamit kepadanya untuk pergi ke klinik.

"Dia menghubungi saya pada siang hari dan mengatakan sedang bersiap untuk operasi sebelumnya.

"Yang mengatakan jika dokter melarangnya untuk tidak makan apa pun sebelum operasi," kata ibunda Yang.

"Saat saya bertanya kapan dia akan pulang dia menjawab 'Tidak tahu' dan langsung menutup telepon," tambahnya.

Kini kasus ini sedang dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian China. (*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : asiawire.com

Baca Lainnya