Sosok.ID - F-5 E/F Tiger II TNI AU resmi dipensiunkan.
Si Macan terbang ini sudah mengabdi menjaga ruang udara NKRI sejak 1980, total 35 tahun ia menjadi tulang punggung kekuatan udara nasional.
Kini Skadron Udara 14 yang merupakan sarang si Macan menunggu pengganti, yakni Sukhoi Su-35 Super Flanker dari Rusia.
Kehadiran Su-35 nantinya akan dijadikan pesawat tempur garis depan TNI AU.
Baca Juga: Viral, Lantaran Kesal, Seorang Pria Nekat Tembak Mati Seekor Anjing Menggunakan Senapan Angin
Itu untuk Indonesia, sedangkan dua negara tetangga utara-selatan, Singapura dan Australia bakal memiliki F-35 Lightning II.
Lantas banyak artikel yang membanding-bandingkan mana yang lebih baik antara Su-35 vs F-35.
Dengan segala hormat dan tidak bermaksud mengkerdilkan salah satunya, jelas Su-35 kalah dalam beberapa aspek dari F-35.
Melansir f35.com, aspek pertama dan yang paling kentara kenapa F-35 tak bisa dibandingkan dengan Su-35 ialah fitur 'Stealth' atau bahasa ilmiahnya Low Observable (LO).
Dengan keunggulan stealth yang sulit diendus radar ini membuat F-35 sukar ditembak jatuh lantaran Radar Cross Section (RCS) nya amat kecil. Ini berarti juga F-35 bisa diaplikasikan sebagai pesawat pengintaian.
Kedua, F-35 menganut pakem First Look, First Shoot, First Kill
Jika kalian tahu F-35 mempunyai kecepatan dan manuver tak signifikan itu ada sebabnya.
Kenapa? hal ini digantikan dengan sistem avioniknya yang amat canggih.
Contoh saja adanya radar AESA AN/APG-81 yang dapat menjejak targetnya dari jarak amat jauh.
Dengan ini F-35 bisa mengunci lawan terlebih dahulu dan menembaknya dari jarak jauh tanpa harus terlibat dogfight yang membutuhkan manuver ekstrim layaknya Su-35.
Dalam pertempuran barang siapa dapat melihat lawan lebih dulu maka ia mempunyai kesempatan mengeliminasi musuh.
Ketiga, Playmaker pertempuran!
Adanya Sistem Target Elektro Optik (EOTS) di moncong F-35 memungkinkan pilot untuk melihat segala sesuatu disekitarnya secara jelas.
Selain bisa mengeliminasi lawan sendiri, F-35 bisa berbagi data pertempuran ke sesama kawan baik dilaut, darat dan udara.
F-35 bisa membagikan data macam target sasaran, jumlah musuh, hingga memandu rudal yang diluncurkan dari platform kapal, sistem pertahanan udara maupun dari jet tempur kawan.
Hal ini dapat memperbesar keberhasilan misi dan memperkecil jumlah korban bagi kawan.
F-35 bagaikan playmaker dalam sepak bola yang bisa mengkreasikan serangan, mengatur ritme permainan maupun membuat gol sendiri. Komplit!
Melihat ketiga faktor di atas memang patut disematkan jika F-35 adalah jet tempur yang hanya bisa dilawan jika musuh sama-sama mempunyai sistem pertahanan udara terintegrasi.(Seto Aji/Sosok.ID)