Sosok.ID - Indonesia ingat betul pada 1 Desember 1961, 70 figur politik Papua sembrono mengibarkan bendera Bintang Kejora di Irian Barat.
Celakanya mereka mencoba bermain api dengan menyandingkan pengibaran Bintang Kejora dengan bendera Merah-Putih-Biru milik Belanda.
Hari itu para elite Papua pengikut Belanda juga menyepakati untuk memberi nama Papua Barat dan meresmikan lagu kebangsaan 'Hai Tanahku Papua' dengan lambang negara 'Burung Mambruk' serta semboyan 'Satu Rakyat, Satu Jiwa.'
Aksi 'teatrikal' ini mendapat respon keras dari pemerintah Indonesia.
Indonesia memandang Belanda mencoba membuat negara boneka Papua dengan aksi teatrikal itu.
Mengutip Asvi Warman Adam : Determinasi Soekarno Memilih Hari Proklamasi yang diterbitkan oleh Majalah Intisari No.635 Agustus 2015, 18 hari kemudian untuk merespon aksi teatrikal itu, Soekarno langsung mengumandangkan Tri Komando Rakyat (Trikora) di Yogyakarta.
Sengaja Soekarno mengumandangkan Trikora pada 19 Desember 1961 untuk mengingat Agresi Militer Belanda pada 19 Desember 1948 di Yogyakarta.
Kini Indonesia menuntut balas atas Agresi Militer itu dengan merebut Irian Barat yang sudah menjadi hak bangsa ini.
Menindaklanjuti seruan ini, maka Angkatan Perang Indonesia membentuk Komando Mandala yang dikomandani oleh Soeharto.
Segera berbondong-bondong kekuatan tempur dikonsolidasi lalu dilakukan berbagai operasi militer ke Irian Barat.