5 Kebiasaan Bung Karno yang Jarang Diketahui Publik, Salah Satunya Ditiru Jokowi

Rabu, 07 Agustus 2019 | 16:20
Kompas.com

Sukarno sejak muda aktif di organisasi

Sosok.id - Siapa yang tak tahu sosok Presiden pertama Indonesia, Bung Karno, sapaannya.

Di lain sisi ia adalah pribadi yang tegas, menggelegar, karismatik dan disegani oleh kolega politik bahkan kolega dari negara lain.

Namun siapa sangka dibalik kegaharannya itu terdapat sisi kepribadian yang lain dan belum banyak orang tahu.

Di balik pribadi yang kuat karismatik dan hebat ini, Soekarno memiliki kebiasaan yang jarang diketahui, berikut beberapa kebiasaanya Bung Karno yang jarang diketahu seperti dikutip dari Majalah Intisari Edisi No.635 Agustus 2015.

Baca Juga: Tawarkan Via Whatsapp, Andi Saputro Tak Menyangka Sapi Seberat 1,4 Ton Miliknya akan Dibeli Jokowi

1. pernah salah sangka dengan pengawal pribadinya

Bahkan ia sempat melayangkan bogem mentah kepada pengawal-pengawalnya tersebut.

Ternyata sesampainya di Istana Negara ia memanggil Mangil Martowidjojo, Komandan Detasemen Kawal Pribadi Presiden.

Soekarno terang-terangan meminta maaf kepada Mangil dan juga meminta Mangil memohonkan maaf kepada bawahannya atas insiden salah paham dan bogem mentah yang terlanjur mereka terima.

Baca Juga: Sedang Ambil Air di Sungai, Seorang Pria Tewas Dikoyak dan Diseret Buaya, Proses Evakuasi Jenazah Berlangsung Menegangkan

2. Makan sambal langsung dari cobek

Soekarno adalah sosok yang suka berkawan, terbukti ia memiliki kawan dari berbagai bangsa dan kepala negara.

Tiba waktu makan, Seperti yang dilansir dari buku yang berjudul, "Kesaksian tentang Bung Karno 1945-1967", mengungkapkan bahwa Bung Karno memiliki kebiasaan makan yang sederhana.

Ia jarang memakai sendok dan garpu seperti layaknya orang desa.

Baca Juga: Mike Tyson, Sapi Kurban Jokowi yang Dibelikan Karpet Khusus Senilai Jutaan Rupiah dan Dijaga 24 Jam Agar Tidur Nyenyak

Porsi nasinya juga hanya satu mangkuk kecil dan sayur yang ia sukai adalah sayur Lodeh dan sayur Asem.

Yang terpenting adalah sambal, sambal harus disajikan diatas cobek.

Lutfi Fauziah

Presiden Republik Indonesia ke-1, Sukarno, bersama Raja Saudi, Saud bin Abdulaziz Al Saud.

3. Tak suka mabuk alkohol

Siapa yang tak tahu pegaulan Soekarno, ia memiliki kolega dari banyak kepala negara.

Suatu ketika ia diajak oleh Presiden Tito dari Yugoslavia untuk datang ke sebuah nightclub di Hotel Meropole Beograd.

Di sana sang Putra Fajar hanya memesan air jeruk tanpa adanya minuman alkohol.

Baca Juga: Perjuangan Rizki, Dokter Cantik yang Bertugas di Lokasi Kebakaran Hutan di Riau, Obati Pasien di Tengah Kepulan Asap Tebal

Ternyata, dilansir dari buku "Sewindu Dekat Bung Karno", Sang Proklamator memang berpantang dengan segala jenis minuman alkohol.

4. Penyanyi kamar mandi, One Day When We Were Young

Siapa sangka Bung Karno memilik kebiasaan bernyanyi namun di tempat yang tidak biasa.

Saat sedang mandi, kebiasaan unik Soekarno ini kadang mengganggu dan pernah sesekali dikomentari oleh kawan politiknya.

Baca Juga: Viral Video Seorang Pria Pasrah Ditipu Pacar Onlinenya Pakai Foto Orang Lain, Nyaris Nikah Hingga Tekor Biaya Puluhan Juta

Dalam buku berjudul, "Bung Hatta Menjawab", Bung Karno sangat suka bernyanyi ketika sedang mandi.

Bahkan ketika sudah bersuara ia sampai tak memperdulikan kalau nyanyiannya itu mengganggu bagi orang lain.

Siapa sangka lagu yang sering ia nyanyikan adalah lagu ciptaan komponis kawakan, Johann Straus yang berjudul One Day When We Were Young.

5. Dekat dengan rakyat, hobi blusukan

Baca Juga: Kisah Ibu Kantin Pengidap Kanker Usus, Semula Dikira Hamil karena Perutnya Membesar dan Butuh Biaya Rp 100 Juta

Ternyata tren blusukan yang dibawa oleh Jokowi saat ini sebagai seorang pejabat pemerintahaan bukanlah hal baru.

Jauh sebelum Jokowi lahir, sang presiden pertama Ir. Soerkarno sudah melakukan kegiatan ini.

Foto Studio N.V. Wirontono, Surabaja, Indonesia

Selembar foto yang diberikan Presiden Sukarno kepada Mieczyslaw Glanc, seorang Kepala Dinas II Biro Perlindungan Pemerintah Polandia pada 1959. Foto Studio

Hal tersebut bisa dilihat dari ideologi Marhaenisme yang ia ciptakan.

Pengilhaman tentang ideologi tersebut karena kebiasaan Soekarno yang gemar blusukan dan bertemu dengan rakyat biasa.(*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com, YouTube, Tribunnews.com, intisari

Baca Lainnya