Bukan Hanya Gerobak Amunisinya Saja yang Disita, Jika Berniat TNI Bisa Ratakan KKB Egianus Kogoya dengan Trio Alutsista Mematikan Ini

Sabtu, 27 Juli 2019 | 08:30
Facebook TPNPB

Pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya (lingkaran merah).

Sosok.ID - Adu tembak di Kabupaten Nduga, Papua, masih berlangsung.

Sasaran aparat keamanan Indonesia ialah si pelanggar HAM Egianus Kogoya beserta Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpinnya.

Pada Selasa (23/7/2019) pasukan TNI melakukan serangan mendadak ke markas KKB Egianus Kogoya di Distrik Mugi, Nduga, Papua.

Mengutip Antara, keberhasilan pasukan TNI menyerang dan menguasai markas KKB Egianus Kogoya membuat situasi keamanan di Nduga semakin terjamin.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menyampaikan hal tersebut di Jayapura, Rabu (24/7/2019).

Baca Juga: Rupanya Orang Inilah Dibalik Terciptanya Pekerjaan Rumah atau PR Bagi Para Siswa Sekolah

"Secara keseluruhan, situasi keamanan saat ini makin kondusif, namun prajurit tetap diminta untuk selalu siaga dan tidak lengah. Prajurti diminta selalu waspada karena tidak tertutup kemungkinan akan ada serangan balik, terutama saat lengah," ujar M. Aidi.

Mengutip Kompas.com, Kodam XVII/Cendrawasih juga memastikan ada anggota KKB yang terluka saat pasukan TNI menyerang markas Egianus Kogoya.

Pernyataan bukan hanya datang dari TNI, namun akun fb TPNPB juga membenarkan jika hulubalang Indonesia menyerang markas mereka.

"Hari ini tanggal 23 Juli 2019 telah terjadi penyerangan Markas TPNPB Oleh pasukan TNI membuat 2 prajurit TPNPB luka2 dan satu orang hilang sedang di cari.

Kronologis, sejumlah 37 anggota prajurit TPNPB sedang tidur di markas kampung Ol Distrik Derakma Jam 5 .30 subuh. Dalam keadaan tidur Pasukan TNI menyerang dan melakukan tembakan membabi-buta terhadap honai milik TPNPB. Serangan ini menyakibatkan 2 luka luka satu orang hilang dan 34 prajurit TPNPB lolos. selanjutnya akan di laporkan sekian Laporan Resmi dari Ndugama oleh Panglima Kodap III Ndugama Egianus Kogeya kepada Awak media TPNPBNEWS melalui tlpon selulernya sore ini.

Penyerangan terjadi juga di markas TPNPB KODAP III NDUGAMA hari ini sekitar jam 4:30, menyerang markas menyakibatkan 3 orang anggota TPNPB KODAP III terluka ringan dan satu pucuk senjata jenis kecil ( pistol ) dan 2 grobak peluru milik TPNPB KODAP III berhasil direbut oleh pasukan TNI/POLRI INDONESIA.

Penyerangan boleh terjadi Namun kami tidak akan mundur sedikitpun dan kami tetap akan berperang sampe kami merebut hak penentuan nasib sendiri, hal ini dengan dikatakan oleh Panglima Kodap III, Brigjen Egianus Kogeya. Mohon dipantau oleh dunia dan wartawan, kami selalu siap balas dalam waktu ini kata Eginaus. Admin TPNPBNews," tulis akun TPNPB.

Facebook TPNPB
Facebook TPNPB

Pimpinan KKB Egianus Kogoya pamer amunisi.

Rupanya Egianus Kogoya belum lama ini sempat ketakutan dengan tiga sosok alat utama sistem senjata (alutsista) TNI yang bisa menggulung KKB pimpinannya dalam sekejap.

Baca Juga: Keren, Begini Komentar Dian Sastrowardoyo Tentang Viral Lulusan UI Tolak Gaji 8 juta

Pantas saja kalau ia benar-benar takut, karena Alutsista TNI paling mutakhir sama sekali belum diterjunkan untuk menumpas KKB OPM.

Dalam inventorinya, TNI mempunyai Skadron 31/Serbu Penerbad yang bersarang di Semarang.

Isian Skadron 31/Serbu ini beragam, mulai helikopter Mi-17, Bell UH-1 Iroquis, Mi-35 Hind E dan AH-64 Apache.

Dua nama terakhir inilah yang menjadi momok bagi Egianus Kogeya dkk jika sudah diterjunkan ke palagan Papua.

Dikutip dari Boeing, AH-64 Apache yang dimiliki Indonesia adalah varian paling canggih yakni Guardian.

Kemampuan AH-64 Apache ini sangat mengerikan.

Baca Juga: Kisah Pilu Budiyono, Pemulung yang Tinggal Di Bawah Flyover, Rela Tidak Makan Demi Hidupi Keluarga

Pilot bahkan tinggal mengaktifkan helm Head Mounted Display (HMD) di mana moncong senapan mesin dapat diarahkan dan mengunci sasaran hanya dengan menggunakan pandangan pilot.

TNI AD
TNI AD

Apache AH-64 Guardian TNI AD

Belum lagi senjata andalannya berupa AGM-114 Hellfire yang bisa meluluhlantakan kendaraan lapis baja dalam sekejap.

Sedangkan Mi-35 dijuluki Tank Terbang atau Si Monster asal Rusia.

Dikutip dari Airforce Technology, Mi-35 memang menyandang julukkan tank terbang karena heli ini kebal akan tembakan senapan mesin layaknya kepunyaan kombatan OPM.

Penerbad
Penerbad

Mi-35 si Tank Terbang

Kokpit pilot Mi-35 juga tahan akan peperangan Nuklir dan Bio-Kimia (Nubika).

Baca Juga: Brigadir R, Polisi yang Tembak Rekannya Hingga Tewas Lantaran Emosi, Dipecat Dari Kepolisan dan Terancam Hukuman Mati

Sama seperti Apache, Mi-35 juga dilengkapi rudal penggasak tank, yakni AT-9 Spiral-2.

Baik Apache maupun Mi-35 dapat terbang, melacak dan menembak sasaran dalam cuaca apapun, siang maupun malam.

Mau sembunyi dibalik pepohonan hutan pun tetap akan terpantau oleh si Monster ini.

Kemudian ada pesawat Embraer 314 Super Tucano buatan Brazil yang bermarkas di Skadron Udara 21 Lanud Abdurrachman Saleh, Malang.

Dikutip dari Defense Embraer, Super Tucano sendiri ialah pesawat Counter Insurgency (COIN) di mana 'makanan' utamanya ialah menumpas konflik intensitas rendah macam gerakan separatis.

Tribunnews
Tribunnews

Si Cocor Merah EMB 314 Super Tucano

Ia dapat menggotong muatan berupa bom MK-81/MK-82, bom bakar, roket dan rudal darat-ke udara

Super Tucano 'Si Cocor Merah' juga dilengkapi dua kanon kaliber 12,7 mm besutan FN Herstal M3P Belgia.

Namun tetap saja, TNI lebih mengedepankan aspek humanis dan taat pada hukum yang berlaku dalam mengatasi segala gerakan separatis. (Seto Aji/Sosok.ID)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com, Antara, Boeing, Airforce Technology, Defense Embraer, FB

Baca Lainnya