Memeluk Erat Sang Ibu dan Sang Anak, Kisah Tukini, TKW yang Akhirnya Pulang Setelah 21 Tahun Hilang

Selasa, 23 Juli 2019 | 08:00
Kompas.com | MUHAMAD SYAHRI ROMDHON

Memeluk Erat Sang Ibu dan Sang Anak, Tukini Akhirnya Pulang Setelah 21 Tahun Hilang

Sosok.id - 21 tahun Turini (43) hilang kontak dengan keluarga di Indonesia.

Hal itu terjadi saat bekerja sebagai tenaga kerja wanita di sebuah kawasan terpencil di Riyadh, Arab Saudi.

Tukini akhirnya pulang ke rumahnya di Cirebon, Jawa Barat, Senin (22/7/2019).

Ia dituntun oleh putrinya, Diah Ardika Sari (28) menuju pintu masuk rumah.

Baca Juga: Kisah Inspiratif, Marsan 'Kusir Andong' Dedikasikan Dirinya Untuk Urusi Orang Bergangguan Jiwa

Hari pertama Turini kembali menginjakkan kaki di kampung halamannya.

Setelah 21 tahun merantau sebagai tenaga kerja wanita ( TKW) atau pekerja migran Indonesia (PMI) di kawasan terpencil Riyadh, Arab Saudi.

Akhirnya Turini bisa memeluk Ibunya, Syiah, yang kini berusia 68 tahun.

Bertemu sang ibu, Turini tampak menangis saat bersimpuh di pangkuan ibunya.

Baca Juga: Tak Tahan Saban Hari Dengar Omelan Isteri, Suami Stres Coba Bunuh Diri dengan Terjun ke Laut

Kompas.com | MUHAMAD SYAHRI ROMDHON

Memeluk Erat Sang Ibu dan Sang Anak, Tukini Akhirnya Pulang Setelah 21 Tahun Hilang

Suasana haru menyelimuti salah satu rumah di Desa Dawuan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon itu. Diah, Turini, dan Syiah terus meneteskan air mata.

Satu per satu tetangga juga mulai berdatangan.

Mereka menyambut kehadiran Turini penuh sukacita. Mereka menghampiri Turini yang duduk di ruang tamu.

Sebagian memeluk, sebagian lainnya menyalami sambil mengucapkan selamat.

"Weru beli? Masih weru beli? Masih kenal tidak?" kata para tetangga yang datang. Turini pun menggelengkan kepalanya.

Istri dari Syamsudin (49) ini mengaku dirinya sudah tidak ingat kondisi rumahnya.

Dia menyebut dirinya kehilangan jejak. Bahkan, dia mengaku tidak mengingat banyak hal di masa lampau.

Baca Juga: Kisah Pilu Julia Pastrana, Wanita Jelek yang Dijadikan Pohon Uang Sampai Akhir Hayatnya

"Sudah. Sudah enggak ingat. Seperti kehilangan jejak. Jadi saya sudah enggak ingat apa-apa lagi.

Dan saya pulang sudah enggak ada Bapak," kata Turini sambil menangis.

Namun, Turini juga merasa sangat bahagia.

Dia bersyukur dapat kembali berkumpul bersama keluarga.

Dia mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan semua pihak yang membantunya hingga dapat kembali pulang ke Tanah Air.

Diah Ardika Sari, putri pertama Turini juga menyampaikan rasa bahagianya.

Dia mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi, Kementerian Luar Negeri, KBRI Riyadh, Kementerian Ketenagakerjaan serta seluruh pihak yang membantu hingga Ibunya kembali pulang ke rumah.

"Saya mengucapkan terima kasih sama Bapak Presiden Jokowi, sama semua pihak pihak yang sudah membantu kepulangan Ibu saya. Saya mengucapkan banyak terima kasih," kata Diah.

Turini menceritakan apa yang ia alami, hal tersebut cukup jadikan sebagai pengalaman.

Dia tidak ingin kembali menjadi buruh migran.

Dia akan memulai hidup baru bersama keluarganya. (Muhamad Syahri Romdhon)

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah TKI Turini, 21 Tahun Terpisah dari Keluarga, Ditemukan Melalui Facebook"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com

Baca Lainnya