Kisah Pilu Julia Pastrana, Wanita Jelek yang Dijadikan Pohon Uang Sampai Akhir Hayatnya

Senin, 22 Juli 2019 | 15:37
Toutiao | Intisari

Kisah Pilu Julia Pastrana, Wanita Jelek yang Dijadikan Pohon Uang Sampai Akhir Hayatnya

Sosok.id - Masih santer terdengar berita seorang pria menggali kubur ayahnya untuk jadi teman karena kesepian di Rumah.

Kisah yang hampir sama juga pernah terjadi di Meksiko.

Awal kisahnya bermula pada 1834.

Seorang ibu melahirkan anak perempuan, namun anak tersebut berbeda dengan bayi perempuan lainnya.

Bayi tersebut di beri nama Julia Pastrana.

Kelahirannya tidak membawa kebahagiaan bagi sang ibu dan keluarganya.

Baca Juga: Kisah Kakek Uhi, Lansia 130 Tahun yang Keinginannya Naik Haji Dikabulkan Raja Arab Saudi Sampai Dijanjikan Ibadah dengan Kawalan Petugas Keamanan Kerajaan

Bentuk Fisik yang tak lazim membuat Julia harus menerima kenyataan.

Hidupnya tidak akan dianggap sama seperti orang kebanyakan.

Perawakan yang ditumbuhi bulu dan bentuk wajah yang hampir mirip dengan orangutan menjadi pemicunya.

Bahkan sang ibu dianggap berzina dengan orangutan.

Tak hanya sampai disitu, lebih tragis sang ibu dituduh memiliki hubungan dengan iblis.

Gambaran yang lebih tepat, ia seperti sosok monster di cerita karangan fiksi yang bereda pada masa itu.

Bentuk tubuh dan wajah yang 'Jelek' jadi alasan oreng sekitarnya menjauh.

Baca Juga: Demi iPhone X, Mahasiswi Ini Pura-Pura Diculik dan Minta Uang Tebusan Rp 25 Juta Kepada Orang Tuanya

Toutiao | Intisari

Kisah Pilu Julia Pastrana, Wanita Jelek yang Dijadikan Pohon Uang Sampai Akhir Hayatnya

Namun suatu ketika datang seorang pria dari Amerika.

Pria itu bernama Theodore.

Theodore lah pria yang bisa membuat Julia merasa berharga.

Theodore melihat perbedaan Julia, perbedaan tersebut awalnya dianggap sebagai berkah.

Akhirnya Julia diajari bernyanyi oleh Theodore.

Pada dasarnya Julia adalah anak cerdas, ia menguasai tiga bahasa.

Baca Juga: Tak Ingin Hewan Peliharaan Mati Gegara Kelainan Fisik, Pria Asal Korsel Ciptakan Kursi Roda Khusus Ikan Mas untuk Berenang

Keistimewaan dan kemampuan Julia nPastrana ternyata hanya dijadikan alat oleh Theodore.

Julia dijadikan badut pertunjukan demi meraup kekayaan.

muncul istilah 'Beard and Lady Mao' yang disematkan kepada Julia sebagai badut sirkus.

Bagi Theodore, Julia adalah pundi kekayaan dan Pohon Uangnya.

Maksud sang pria hanya untuk meraup untung, namun berbeda dengan Julia.

Ia menganggap apa yang dilakukan Theodore adalah sebuah rasa cinta untuknya.

Hal tersebut yang membuat Julia Pastrana jatuh hati kepada Theodore.

Singkat cerita mereka menikah.

Alih-alih untuk hidup bahagia ternyata hanya demi mengunci pohon uangnya supaya tidak pergi menjauh.

Pernikahan tersebut terjadi pada 1859.

Baca Juga: Idap Gangguang Jiwa, Seorang Pria di Cianjur Nekat Bongkar Makam Ayahnya dan Niat Bawa Pulang Jasadnya Untuk Jadi Teman di Rumah

Begitu besar cinta Julia kepada Theodore membuatnya memberanikan diri mengandung dan melahirkan buah cinta mereka.

Tahun 1860 adalah tahun membahagiakan bagi Julia Pastrana.

Ia menjadi wanita sempurna dengan melahirkan seorang bayi laki-laki.

Permasalahan lain muncul, si anak berbentuk sama dengan ibunya.

Tak lama kemudia anaknya meninggal.

Mungkin karena sang buah hati meninggal, Julia merasa sedih dan akhirnya menyebabkan kesehatannya menurun.

Singkat cerita Julia Pastrana meninggal karena komplikasi postpartum tak lama setelah sang anak meninggal.

Toutiao | Intisari

Kisah Pilu Julia Pastrana, Wanita Jelek yang Dijadikan Pohon Uang Sampai Akhir Hayatnya

Kematian kedua sumber kekayaan, Theodore haru memutar otak supaya masih bisa hidup mewah tanpa bekerja.

Akhirnya Julia dan anak mereka diawetkan dan dijual kepada seorang profesor.

Baca Juga: Video Viral Sejumlah Pria Adu Mulut di Pinggir Jalan Berakhir dengan Pemukulan Hanya Gegara Serempetan Mobil

Profesor tersebut dari Universitas Moskow dan akan menggunakan sbagai benda pameran di Institut Anatomi Universitas.

Tak berhenti disitu, Theodore melakukan berbagai cara untuk mendapatkan tubuh Julia dan anaknya kembali.

Tujuannya adalah untuk memamerkan mereka keseluruh dunia dan meraup untung berlipat ganda. (*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Toutiao

Baca Lainnya