Laksamana Madya H.L. Manambai, Perwira TNI AL yang Kemudikan Kapal Selam dari Uni Soviet Ke Indonesia dan Pernah Ikut Berjuang Merebut Irian Barat

Sabtu, 20 Juli 2019 | 07:57
Instagram @info.sejarah

Laksamana Madya H.L. Manabai, Perwira TNI AL

Sosok.id - "Koboi dari Sumbawa", begitulah sebutan yang disematkan oleh Sukarno kepada Laksamana Madya H.L. Manambai Abdul Kadir.

Lahir di Sumbawa Besar 28 November 1928, Lalu Manambai Abdulkadir adalah salah satu perwira TNI AL yang cemerlang kariernya.

Salah satu putra terbaik Sumbawa Besar ini awalnya adalah anggota Tentara Republik Indonesia Pelajar.

Pada Perang 10 November di Surabaya, ia juga salah satu yang berjasa.

Tak hanya disitu saja, bersama Komodor Yos Sudarso, ia juga ikut dalam Perang Laut Aru ketika merebut Irian Barat.

Baca Juga: Ungkap Alasan Terganjalnya Kepulangan Rizieq Shihab, Wiranto : Masih Menghadapi Problem Pribadi

Lalu Manambai Abdulkadir adalah orang pertama yang mendapatkan Sertifikat Kualifikasi Pendidikan Kapal Selam dan Pelatihan Persenjataan Bawah Laut dari Sekolah Komandan Kapal Selam Angkatan Laut Polandia.

Lulus dengan predikat 'Summa Cumlaude', setelah menempuh pendidikan selama 1,5 tahun (1958-1959) di Polandia.

Pernah juga mendapatkan anugerah Submarine Qualification Certificate oleh Angkatan Laut Amerika Serikat.

Sertifikat tersebut ditanda tangani langsung oleh Komandan Komando Kawasan Pasifik Angkatan Laut Amerika Serikat, Admiral John S. Mc Cain Jr pada 21 November 1968.

Baca Juga: Kamp 'Penghancuran Perut Buncit' Polda Jatim, Tempat Penurunan Berat Badan Bagi Personil yang ObesitasBaca Juga: Budi Gunawan, Sosok di Balik Pertemuan Jokowi dan Prabowo, Berikut Sepak Terjangnya Sebagai Kepala Badan Intelejen Negara

Tak ayal banyak pos-pos penting baik di TNI AL maupun di luar TNI AL pernah ia duduki.

Ia pernah menjadi Komandan Komando Satgas Selam Armada Laut RI.

Bahkan Ia juga pernah menjadi Panglima Armada Latgab ALRI dengan Angkatan Laut negara lain, seperti Australia, Pakistan, dan India.

Ia juga berkiprah di Pemerintahan dengan menduduki beberapa posisi penting.

Tahun 1974 menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary) Republik Indonesia untuk Pemerintah Tanzania di Dar Es Salaam dan Zambia di Lusaka (Afrika Timur).

Setelah itu, empat tahun kemudian 1978 memegang jabatan Sekretaris Jenderal Departemen Perdagangan & Koperasi, Manggala BP – 7 dan seterusnya Wakil Ketua Otorita Asahan 1984 – 1989.

Baca Juga: Budi Gunawan, Sosok di Balik Pertemuan Jokowi dan Prabowo, Berikut Sepak Terjangnya Sebagai Kepala Badan Intelejen Negara

lomboknews.id

Museum Bahari Laksamana Madya H.L. Manabai, Perwira TNI AL

Bahkan ada cerita menarik "koboi dari Sumbawa Besar" ini, selepas dari Sekolah Komando di Polandia.

Ia pulang ke Indonesia mengendarai Kapal Selam yang dibeli oleh pemerintah Indonesia dari Uni Soviet (sebelum Rusia) menuju Indonesia.

Sesampainya di Tanah Air, Ia disambut langsung oleh Presiden Sukarno.

Laksamana Madya Haji Lalu Manambai Abdulkadir meninggal pada 15 Februari 1995.

Baca Juga: 50 Tahun Misi Apollo 11, Ada Sumbangsih Mahasiswa Indonesia yang Sukseskan Pendaratan Manusia di Bulan

Atas jasa dan dedikasinya terhadap Indonesia terkhusus Tentara Angkatan Laut Indonesia, (22/1/07) namanya digunakan untuk Museum Bahari di Sumbawa Besar sebagai apresiasi terhadap Laksamana Madya H.L. Manambai Abdulkadir oleh pemerintah Indonesia.

dilansir dari laman Mataram.Antaranews.com, DPRD Nusa Tenggara Barat (13/11/17) mengusulkan Laksamana Madya H.L. Manambai Abdulkadir sebagai Pahlawan Nasional.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : antaranews.com

Baca Lainnya