Sosok.ID - Seorang peserta CPNS 2019 di Bandar Lampung mendadak harus dilarikan ke rumah sakit saat ujian akan dimulai.
Peserta CPNS 2019 di Bandar Lampung ini terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya yang hamil dan nyaris melahirkan di ruang ujian.
Lantaran tanggal jadwal ujian tak bisa dirubah, peserta CPNS 2019 ini pun nekat datang ke lokasi ujian meski sempat rasakan kontraksi.
Kehadiran sang anak dalam kehidupan rumah tangga memang adalah hal yang ditunggu-tunggu pasangan suami istri.
Baca Juga: Bisnis Kulinernya Tak Sepi Peminat, Artis Ruben Onsu Dituduh Gunakan Pesugihan Untuk Gaet Pengunjung
Tak hanya kehadiran saja yang ditunggu-tunggu, anak juga bisa menjadi pelengkap dalam kehidupan rumah tangga pasangan suami istri.
Seringkali kedua orang tua yang tengah menanti kehadiran sang buah hati memperhatikan segala bentuk perubahan yang terjadi selama kehamilan.
Mereka pun mempersiapkan segala yang harus dipersiapkan menuju kelahiran sang jabang bayi.
Namun apa jadinya bila kelahiran sang anak terjadi secara mendadak di tempat yang tak terduga?
Seperti yang dialami seorang ibu muda bernama Yesti Yulianti di Bandar Lampung pada Selasa (4/2/2020).
Niat hati datang mengikuti tes SKD CPNS 2019 yang sudah didaftarnya dari jauh-jauh hari, Yesti Yulianti malah berakhir dilarikan ke rumah sakit.
Usut punya usut, peserta tes CPNS 2019 ini rupanya tengah hamil tua dan nyaris melahirkan di ruang ujian.
Dilansir Pos Kupang dan Kompas.com, Kamis (6/2/2020) kejadian berawal ketika Yesti Yulianti mengikuti tes CPNS 2019 di Kampus Institut Teknologi Sumatera (Itera).
Peserta tes CPNS 2019 ini mengikuti seleksi untuk farmasi Ahli I Guru Bimbingan Konseling di Pemkab Pesawaran.
Meski tengah hamil tua dan mendekati HPL, Yesti Yulianti tetap nekat mengikuti tes SKD CPNS 2019 yang diadakan pemerintah ini.
Mengutip Pos Kupang dan Kompas.com, pada malam sebelumnya Yesti Yulianti mengaku telah mengalami sedikit kontraksi dan sedikit sakit.
Padahal dokter kandungannya mengatakan bahwa kelahiran anak keduanya itu diperkirakan akan lahir sekitar akhir Februari.
Namun seolah berkaca pada kelahiran anak pertamanya, Yesti Yulianti mengira itu cuma kontraksi palsu.
“Dulu waktu lahiran abangnya, juga kontraksi malam-malam. Tapi ternyata baru lahiran sekitar seminggu kemudian.
Makanya saya pikir, (kehamilan) yang ini juga sama,” kata Yesti Yulianti seperti yang dikutip Sosok.ID dari Pos Kupang.
Yakin tak ada yang terjadi pada kehamilannya, Yesti Yulianti memutuskan untuk mengikuti tes yang diadakan.
Awalnya, tak ada hal aneh yang terjadi pada tubuhnya, namun saat tengah menunggu giliran masuk ruangan, Yesti Yulianti merasa perutnya semakin sakit.
Padahal saat itu tes belum dimulai tapi sakit di perutnya semakin menjadi-jadi.
“Masih menunggu yang lain masuk, tapi perut saya tambah sakit,” kata Yesti Yulianti.
Hingga akhirnya kondisi Yesti Yulianti sudah tak bisa lagi ditolerir, ibu dua anak itu akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Melansir Kompas TV, dari video viral yang beredar, terlihat beberapa staff penjaga ujian pontang-panting membawa Yesti Yulianti ke ambulans.
Kondisinya yang sudah tak memungkin untuk berjalan membuat beberapa petugas harus membopong tubuhnya.
Keadaan Yesti Yulianti yang membutuhkan perawatan cepat langsung dilarikan ke UGD RSIA Puri Betik Hati, Bandar Lampung.
Melansir Kompas.com dan Pos Kupang, dalam perjalanan ke rumah sakit dengan ambulans, Yesti Yulianti mengalami pecah ketuban dan mengeluarkan darah.
Namun, baru 15 menit di UGD, Yesti Yulianti berhasil melahirkan bayi laki-laki dalam keadaan sehat dengan berat 2,7 kilogram.
Saat ditemui awak media pasca melahirkan, Yesti Yulianti sempat bersyukur bahwa proses kelahiran anak keduanya ini berjalan dengan lancar dan cepat.
"Alhamdulillah, cepat dan mudah lahirannya,” papar Yesti Yulianti dengan senyum di wajahnya.
Kendati tak bisa mengikuti tes CPNS 2019, Yesti Yulianti mengaku lebih penting kelahiran anaknya dan untuk urusan ujian bisa ikut yang tahun depan.
“Alhamdulillah, (CPNS) masih ada tahun depan. Kalau melahirkan ini kan enggak bisa ditunda," pungkas ibu dua anak itu.
(*)