Follow Us

Marak Teroris Wanita yang Berani Maju Di 'Garis Perang' Mengatasnamakan Jihad: 'Bosan Dengan Kerjaan Administrasi, Pindah Ke Radikalisme'

Maymunah Nasution - Senin, 07 September 2020 | 11:35
Tentara Filipina mengevakuasi korban bom bunuh diri di Jolo.
(ABS-CBN)

Tentara Filipina mengevakuasi korban bom bunuh diri di Jolo.

Sosok.ID - Tumbuh dalam diam, teroris perempuan nyatanya sudah semakin besar daripada milisi pria.

Mengutip gagas pendapat yang ditulis oleh Amalina Abdul Nasir di Eurasia Review, contohnya adalah yang terjadi pada 24 Agustus 2020 lalu.

Terjadi pengeboman kembar di Jolo, Filipina yang membunuh 14 nyawa warga.

Baca Juga: Pusing Tujuh Keliling, Dulu Jepang Ingin Kuasai Asia, Kini Setelah China Jadi 'OKB' Ingin Ulang Sejarah Mengerikan yang Sebabkan Perang Dunia II

Disebut pengeboman kembar karena ada dua pelaku bom bunuh diri, dan keduanya sama-sama wanita.

Lebih mengejutkan lagi, salah satu pelaku adalah wanita Indonesia yang menjadi istri dari pelaku bom bunuh diri dari Kelompok Abu Sayyaf, Filipina.

Serangan ini menjadi bom bunuh diri wanita kedua di Filipina, dan keempat di Asia Tenggara.

Dikhawatirkan, hal ini bisa menjadi dimulainya tren baru militan wanita pelaku bom bunuh diri di Asia Tenggara.

Tentunya, tidak ada yang menginginkan 'tren' ini terjadi.

Halaman Selanjutnya

Editor : Sosok

Latest