Follow Us

Terkuak Akal Bulus China, Targetkan Natuna Lebih Heboh Daripada Kepulauan Spratly dan Paracel, Proposal-proposal yang Ditolak Jokowi Ini Buktinya

Maymunah Nasution - Jumat, 04 September 2020 | 19:35
Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M., memberi pengarahan kepada anggota TNI AL unsur KRI yang sedang melaksanakan patroli di wilayah Perairan Laut Natuna Utara di Selat Lampa, Natuna, Kamis (18/6/2020).
Dok Koarmada I

Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M., memberi pengarahan kepada anggota TNI AL unsur KRI yang sedang melaksanakan patroli di wilayah Perairan Laut Natuna Utara di Selat Lampa, Natuna, Kamis (18/6/2020).

Sosok.ID - Konflik Laut China Selatan tidak terhindarkan juga menyakiti dan melanggar kedaulatan Indonesia, bahkan meskipun Indonesia terapkan politik bebas aktif.

Sebuah gagas pendapat dari Aristyo Rizka Darmawan, seorang Dosen Pengajar Universitas Indonesia yang ditulis di The Maritime Executive menyebutkan jika China tidak akan berhenti ingin menguasai Laut Natuna.

Pemerintah selama ini telah pastikan posisinya terkait urusan Laut China Selatan, memegang prinsip teguh bahwa Indonesia hanya ingin mempertahankan pertahanan dan keamanan wilayah tersebut.

Baca Juga: Tanggalkan Semua Atributnya, Petinggi Kopassus Ini Pimpin Pasukan Rahasia ke Wilayah Timor Leste, berbekal Kaos Oblong dan Celana Jeans, Ngaku Anak Kuliah Sedang KKN

Namun, China tidak akan berhenti.

China telah memberikan proposal kekuatan gabungan di Laut China Selatan sejak 2017.

Proposal tersebut utamanya mengincar Filipina dan Vietnam, tapi Indonesia rupanya juga termasuk.

China mengajukan pembentukan Otoritas Sumber Manajemen Spratly (SRMA) dengan keanggotaan tidak hanya negara yang terlibat sengketa yaitu Brunei, China, Malaysia, Vietnam dan Filipina, tapi juga Indonesia.

Padahal apa hak Indonesia terhadap pulau Spratly?

Halaman Selanjutnya

Editor : Intisari Online

Latest