Follow Us

Satu Setengah Abad Hidup Tanpa Armada Perang, Negara Ini Bikin Waswas NATO karena jadi Incaran Utama Rusia Jika Perang Dunia III Pecah

Muflika Nur Fuaddah - Senin, 10 Agustus 2020 | 17:35
Ilustrasi
National Interest

Ilustrasi

Intisari-Online.com - Novel Tom Clancy tahun 1986, Red Storm Rising, menggambarkan perang konvensional antara NATO dan Pakta Warsawa.

Itu salah satu buku terbaik Clancy dan, menarik untuk sebuah cerita tentang Perang Dunia Ketiga yang tidak melibatkan kiamat nuklir.

Clancy, yang meninggal pada 2013, dikenal karena realisme dan perhatiannya yang ekstrem terhadap detail teknis.

Dalam Red Storm Rising, pasukan Soviet membanjiri sebuah perusahaan Marinir AS di negara kepulauan Nordik setelah menyelinap ke pantai di dalam MV Yulius Fuchik.

Baca Juga: Urat Malunya Sudah Putus, Tangannya Masih Pakai Infus, Pasangan Remaja Ini Nekat Berhubungan Intim di Rumah Sakit

Yakni sebuah kapal tongkang sipil yang sarat dengan hovercraft.

Sebelum serangan amfibi, rudal Soviet menargetkan dan menghancurkan pesawat tempur F-15 NATO yang berbasis di Naval Air Station Keflavik.

Ada sebuah negara yang diabaikan oleh lokasi yang sangat strategis dalam Perang Dingin.

Jika kapal selam serang Uni Soviet menerobos ke Atlantik dan mengancam pelayaran NATO, menyerang negara itu dan menembus “ celah GIUK ” akan menjadi sangat penting.

Halaman selanjutnya...

Editor : Sosok





PROMOTED CONTENT

Latest