Follow Us

Australia Ramai Tolak Klaim Tiongkok pada Laut China Selatan, Tapi Jiper untuk Menantang Terlebih Jika 'Lukai' Indonesia, Mengapa?

Maymunah Nasution - Senin, 27 Juli 2020 | 13:35
Foto udara daratan buatan China, Karang Subi di Kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan. AS menyebut Beijing akan membangun tujuh pangkalan militer di jalur laut yang disengketakan.
AFP/TED ALJIBE

Foto udara daratan buatan China, Karang Subi di Kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan. AS menyebut Beijing akan membangun tujuh pangkalan militer di jalur laut yang disengketakan.

Sosok.ID - Australia telah mengirim deklarasi ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Jumat 24/7 lalu yang nyatakan mereka menolak klaim maritim China di Laut China Selatan.

Dengan ini Australia resmi menjadi negara selain AS yang menentang tindakan China di Laut China Selatan.

Dalih kedua negara ini adalah tindakan China tidak sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS 1982).

Baca Juga: Tak Bisa Tidur karena Trump akan Lakukan Ini di Perairan Eropa, Putin Buru-buru Siapkan Rudal Hipersonik

"Australia menolak klaim China untuk hak bersejarah atau hak dan kepentingan maritim sebagaimana ditetapkan dalam praktik panjang sejarah di Laut China Selatan," kata Australia dalam deklarasi yang mereka ajukan ke PBB seperti dikutip Reuters.

Australia juga mengatakan, tidak menerima pernyataan China bahwa kedaulatannya atas Kepulauan Paracel dan Kepulauan Spratly "mendapat pengakuan secara luas dari masyarakat internasional", mengutip keberatan dari Vietnam dan Filipina.

Cina mengklaim 90% perairan yang berpotensi kaya energi.

Hal itu bertentangan dengan kepentingan Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim bagian-bagiannya di Laut China Selatan.

Sekilas memang tindakan AS dan Australia terlihat seperti membantu dan melindungi ASEAN dari pencaplokan sewenang-wenang China.

Halaman Selanjutnya

Editor : Sosok

Latest