Sosok.ID -China menyegel jutaan lebih orang di dekat episentrum wabah virus pada hari Jumat (24/1/2020).
Untuk kali pertama, China menutup transportasi umum di delapan kota dalam upaya karantina yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada Kamis pagi, dilaporkan jumlah korban meninggal adalah 17 orang, sedangkan pada Jumat pagi, kematian akibat virus corona naik menjadi 25 orang.
Sementara World Health Organization menunda menyatakan darurat global, meskipun kasus lain di lebih dari 6 negara telah di konfirmasi.
China memperluas penutupan hingga mencakup sekitar 26 juta orang dan membatalkan beberapa perayaan Tahun Baru Imlek untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona lebih lanjut.
Virus yang muncul di pusat kota Wuhan merenggut delapan nyawa lagi, kata pemerintah dalam pembaruan terbarunya.
Kasus yang sebelumnya menjangkit lebih dari 570 orang, kini melonjak menjadi 830.
Ilmuwan Hong Kong dan Inggris memperkirakan antara 1.300 dan 1.700 orang di kota itu mungkin telah terinfeksi virus corona.
Virus baru ini menimbulkan kekhawatiran karena kemiripannya dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan ratusan orang di seluruh daratan China dan Hong Kong pada 2002-2003.
Dikutip dari AFP.com, WHO mengatakan China dalam keadaan darurat, tetapi berhenti membuat deklarasi yang akan mendorong kerja sama internasional yang lebih besar, termasuk kemungkinan pembatasan perdagangan dan perjalanan.