7 Fakta Dosen UII Hilang di Turki, Terlacak Memasuki Amerika Serikat

Senin, 20 Februari 2023 | 09:02
KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA dan dok. Polda DIY

Sosok Ahmad Munasir terlacak memasuki AS, fakta dosen UII hilang

Sosok.ID -Keluarga dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), dilaporkan menghilang berhasil menemukan petunjuk.

Dosen UII Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) dilaporkan menghilang sejak 12 Februari 2023.

Ahmad Munasir menghilang setelah mengikuti aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia bersama empat orang termasuk Rektor UII Prof Fathul Wahid.

Lebih dari seminggu, pihak keluarga akhirnya menerima petunjuk keberadaan Ahmad Munasir.

Dosen UII itu justru terdeteksi berada jauh dari lokasi terakhir sebelum menghilang yaki Istanbul, Turki.

Berikut fakta-fakta Dosen UII dari saat sebelum menghilang hingga petunjuk keberadaannya.

1. Alasan pisah dari rombongan

Pada 12 Februari 2023, tim meninggalkan Norwegia melalui Bandara Oslo.

Rektor UII Prof Fathul Wahid menyampaikan Fathul terakhir berjumpa dengan Ahmad Munasir di Oslo pada malam 11 Februari 2023.

Tim terbagi dalam tiga penerbangan berbeda. Ahmad Munasir dalam penerbangan kembali ke Indonesia melalui Istanbul, Turki.

Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanannya adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.

Perjalanan ke Riyadh dilakukan karena sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang mengharuskan rute tersebut.

2. Pesan terakhir kepada istri

Ahmad Munasir tidak memberikan informasi detail rute penerbanganya baik kepada kolega maupun istrinya.

Namun, sebelum hilang kontak, ia sempat mengirimkan pesan singkat kepada istrinya.

Ahmad Munasir mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang, beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul yang berbunyi, "menunggu boarding".

"Sejak saat itu, AMRP tidak pernah mengirimkan pesan lagi. Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan, tetapi belum satupun yang direspons oleh AMRP," dikutip dari website UII, Sabtu (18/2/2023).

Dilansir dari Kompas.com, berdasarkan informasi lisan yang diberikan Ahmad Munasir, dan dikuatkan dengan pesan WhatApp kepada sang Istri, Ahmad Munasir seharusnya mendarat di Jakarta pada 16 Februari 2023 jam 18.00 WIB.

3. Tidak terdaftar dalam penerbangan

Sesuai jadwal kedatangan Ahmad Munasir, sang adik menjemputnya dan menunggu di pintu kedatangan bandara dan tidak bisa menemukan kakaknya.

Saat dikonfirmasi ke Angkasa Pura, nama Ahmad Munasir ternyata tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut.

Keluarga Ahmad Munasir juga telah melaporkan ke kepolisian secara resmi.

Sayangnya, karena ketiadaan nomor referensi pemesanan tiket, pelacakan tidak mudah dilakukan.

dok. Instagram Polda DIY

Dosen UII menghilang sepulang dari Norwegia

4. Jejak digital

UII telah berupaya menghubungi banyak pihak untuk membantu seperti KBRI, panitia konferensi Jeddah, hingga Turkish Airlines.

Pelacakan juga dilakukan dengan memindai aktivitas daring.

Terdapat jejak aktivitas daring di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00. Setelah itu, tidak ada jejak daring yang dapat dilacak.

Tim Pusat Krisis UII menemukan jejak digital Ahmad Munasir dan dipastikan bahwa Ahmad Munasir sudah meninggalkan Oslo, Norwegia, dan sudah berada di Istanbul, Turkiye.

"Selain rekaman aktivitas sign out Google Drive yang terjadi pada 13 Februari 2023 pukul 03.57 waktu setempat, kami juga menemukan jejak digital lain," ujar Rektor UII Fathul Wahid melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (19/2/2023).

Fathul menyampaikan Ahmad Munasir sempat terhubung dan masuk ke alamat milik kampus UII.

"Melalui koneksi Virtual Private Network eduVPN yang mengarah ke kampus UII. Lokasi aksesnya di sekitar Istanbul pada sekitar pukul 19.00-23.00 waktu setempat pada 12 Februari 2023," lanjut dia.

5. Dipastikan telah meninggalkanOslo

Kepolisian di Oslo, Norwegia memastikan bahwa catatan dari pihak imigrasi di bandara Oslo menunjukkan Ahmad Munasir Rafie Pratama sudah tidak berada di wilayah Schengen pada 12 Februari 2023.

Namun terkait Ahmad Munasir meninggalkan Istanbul menuju Riyadh sebagaimana rute seharusnya belum dapat dipastikan.

Pihak UII masih menunggu informasi dari Turkish Airline.

"Sampai saat ini, kami belum dapat memastikan apakah Ahmad Munasir Rafie Pratama sudah meninggalkan Istanbul dan menuju Riyadh. Informasi status boarding yang masih kami tunggu dari Turkish Airline, akan mengungkap dengan lebih jelas," pungkas dia.

6. UII surati Interpol untuk menerbitkan Yellow Notice

Mengutip Kompas.com, Fathul menyampaikan, UII mengajukan permohonan perlindungan untuk Ahmad Munasir Rafie Pratama.

"Kami juga mengajukan permohonan perlindungan Ahmad Munasir Rafie Pratama melalui Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri RI," ujar dia.

UII juga mengirimkan surat ke Interpol.

"Mengirimkan surat kepada Sekretaris NCB-Interpol Indonesia untuk menerbitkan Yellow Notice untuk pencarian orang hilang," ujar dia.

7. Terlacak memasuki Amerika Serikat

Keluarga akhirnya mendapat titik terang petunjuk keberadaan Ahmad Munasi memasuki Amerika Serikat melalui Boston.

"Berdasarkan informasi yang diterima oleh keluarga melalui UII dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Ahmad Munasir Rafie terdeteksi masuk Amerika Serikat melalui Bandara Boston pada 13 Februari 2023. Temuan ini didasarkan pada data dari United States Customs and Border Protection (US CBP)," ujar Rektor UII Fathul Wahid dalam keterangan tertulis, Minggu (19/2/2023).

Namun, menurut Fathul, lokasi keberadaan Ahmad Munasir di Boston tidak diketahui secara pasti.

"Sampai saat ini, Ahmad Munasir belum bisa dihubungi," kata dia.

Pihak UII berharap Ahmad Munasir bisa kembali ke Indonesia setelah urusannya di AS selesai.

"UII juga berharap setelah misi di Boston selesai, Ahmad Munasir dapat kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat dan baik," katanya.

Baca Juga: Pilu Artis Wanita Ini, Pelakor Suami Ternyata Ibunya Sendiri

(*)

Editor : Rina Wahyuhidayati

Baca Lainnya