Sosok.ID - Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY dikabarkan dibakar oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pada Selasa (7/2/2023) pagi di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Melansir dari Tribunnews.com, pesawat Susi Air tersebut dibakar oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Kejadian pembakaran pesawat Susi Air itu dikonfirmasi oleh juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.
"Sesuai laporan Egianus Kogoya, mereka telah melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BvY di lapangan terbang distrik Paro," kata Sebby, Selasa (7/2/2023), melansir dari TribunPapua.com.
Selain membakar pesawat Susi Air, KKB juga masih menahan pilot maskapai tersebut.
Sosok Kapten Philips Marthen
Dalam insiden pembakaran pesawat Susi Air, kini seorang warga negara asing (WNA) yang merupakan pilot ikut disandera.
Sosok pilot Susi Air, Kapten Philips Marthen (37) seorang berkebangsaan Selandia Baru itu kini masih belum diketahui kondisinya.
Mengutip dari Kompas.com, Philips Marthen menerbangkan pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY.
Sebelumnya Philips diketahui akan terbang dari Distrik Paro, Provinsi Papua Pegunungan menuju Bandara Moses Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua tengah pada Selasa 07.45 WIT pagi.
Namun sebelum itu pesawat Susi Air lepas landas dari lokasi menuju Nduga pukul 05.33 WIT.
Awalnya pesawat disebut-sebut mendarat di Paro dengan aman pukul 06.17 WIT.
"Pesawat mendarat dengan selamat di Paro pada pukul 06.17 WIT," ujar pemilik maskapai penerbangan Susi Air, Susi Pudjiastuti, Selasa (7/2/2023).
Tetapi ternyata tiba-tiba tersiar kabar bahwa pesawat yang ditumpangi oleh 5 orang penumpang yakni Demeanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W (bayi) diganggu oleh KKB hingga aksi pembakaran dan penyanderaan pun terjadi.
Namun manajemen Susi Air sempat mendapatkan pertanda dari pergerakan Philips Marthen melalui GPS portable milik sang pilot.
"Pada pukul 08.05 WIT, diinformasikan melalui GPS portable milik pilot bergerak ke arah selatan," kata Susi.
"09.57 WIT, penerbangan PK-BVC melaporkan bahwa pesawat PK-BVY terbakar di landasan dan tidak ada orang di sekitarnya termasuk pilot," ungkap Susi.
Papua Merdeka sebagai syarat melepas sandera
Lebih lanjut, beredar kabar terkait syarat yang diberikan oleh KKB pimpinan Egiyanus Kogoya bila sandera ingin dibebaskan.
Berikut syarat yang diminta oleh KKB:
1. Semua penerbangan jalur masuk ke Kabupaten Nduga mulai sekarang disetop;
2. Roda pemerintahan Kabupaten Nduga sebelum alm Y.G berbeda dengan PJ sekarang, dalam hal ini setelah PJ Bupati dilantik banyak penangkapan masyarakat sipil, pengungsi, pemerkosaan terhadap mama di kebun, oleh TNI, Polri dll di ibu kota Kenyam;
3. Pilotnya kami sudah sandera dan kami sedang bawah keluar, untuk itu anggota TNI Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma dibawah Pimpinan Panglima Bridgen Egianus Kogoya;
4. TPNPB 36 KODAP se-tanah Papua segera bergerak;
5. Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan pernah kasih kembali atau kasih lepas pilot yang kami sandera ini, kecuali NKRI mengakui dan lepaskan kami dari negara kolonial Indonesia (Papua merdeka);
6. Sesuai sikap kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma bahwa, segala jenis pembangunan di tanah Ndugama kami sudah tolak resmi, apabila ada pembangunan di Ndugama apa lagi di distrik-distrik yang pengungsian, maka kami akan sapu bersih, dengan itu kami TPNPB lakukan sesuai sikap keputusan secara militer TPNPB;
7. Dan selama ini hampir 1 tahun Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma sudah istirahat sekalian dalam Duka Nasional, dan mulai sekarang kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma sudah mulai lanjut perang sampai Papua merdeka.
Mendengar kabar adanya pembajakan pesawat Susi Air di Kabupaten Nduga, Panglima TNI Yudo Margono langsung mengambil sikap tegas.
Pasukan TNI untuk evakuasi
Melansir dari Tribunnews.com, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono langsung menginstruksikan pengiriman pasukan ke Nduga Papua, Rabu (8/2/2023).
Pengiriman pasukan tersebut tak lain bertujuan untuk mengevakuasi sandera dari insiden pembakaran pesawat Susi Air oleh KKB.
"Iya nanti akan kita terjunkan pasukan kita untuk dievakuasi," kata Yudo kepada wartawan dalam rapat pimpinan (rapim) TNI-Polri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).
(*)