Faktor Penolakan Keberadaan Anies Baswedan di Kabupaten Bandung

Senin, 23 Januari 2023 | 10:36
KOMPAS/IWAN SETYAWAN

Anies Baswedan - Kedatangan Anies Baswedan di Bandung, mengalami penolakan dari puluhan orang.

Sosok.ID - Kedatangan Anies Baswedan di Kabupaten Bandung, mengalami penolakan dari puluhan orang didasarkan atas faktor berikut.

Penolakan itu dilakukan di sekitar 1 km di dekat keluar Tol Kutawaringin saat bakal calon presiden (capres 2024) dari partai Nasdem itu menyambangi Stadion Si Jalak Harupat atau SOR Si Jalak Harupat pada Minggu (22/1/2023).

Perwakilan unjuk rasa menggaungkan orasi. Mereka berdemo menggunakan mobil komando.

Agenda kedatangan Anies Baswedan yakni untuk melakukan jalan sehat. Namun, para pendemo meyakini Anies Baswedan melakukan kampanye terselubung.

Mengutip Tribun Jabar, koordinator aksi penolakan Anies Baswedan, Abie S menyebut, pihaknya membawa aspirasi dari dari aliansi masyarakat Kabupaten Bandung.

Abie menerangkan aksi itu dilakukan secara spontan.

Faktornya dipicu oleh keinginan agar kelak Pemilu 2024 berjalan kondisig.

"Event ini adalah event yang bagi kami masyarakat Kabupaten Bandung, menginginkan situasi untuk ke depannya kondusif, terutama saat Pemilu," terang Abie, dikutip Sosok.ID dari Tribun Jabar.

Abie menyoroti event jalan sehat Anies Baswedan diliputi dengan atribut-atribut yang mengarah pada kampanye.

Ia menduga Anies Baswedan melakukan curi start kampanye dan mempertanyakan pengawasan Bawaslu.

"Kami menginginkan ke depannya pemilu ini lebih fair. Kita juga mempertanyakan pihak Bawaslu untuk bisa mengontrol dan monitoring ini semua," ujarnya.

Meski demikian, Abie mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Bawaslu. Ia tak keberatan jika seandainya kegiatan Anies di Kabupaten Bandung murni jalan santai.

"Kami juga akan koordinasi dengan pihak Bawaslu, terkait permasalahan ini. Kalaupun ternyata ini acara murni jalan kaki yang baik, kita sangat support. Kami juga berterimakasih sama pak Anies," terangnya.

Namun ia tak menoleransi jika Anies mengawali proses Pemilu dengan cara yang salah, sebab pihaknya menginginkan pemimpin yang baik, yang menurutnya bisa dilihat dari proses berkampanye sejak awal.

"Kami dari aliansi masyarakat Kabupaten Bandung menginginkanmu proses Pemilu 2024 ini berjalan sesuai prosedur. Kalau kita lihat diaturannya dari Bawaslu 28 November 2023 akan dimulai kampanye," kata dia.

"Jangan takut kehilangan suara atau apa lah. Kita pun dari masyarakat sudah cerdas, mana yang pantas, pemimpin yang akan kita pilih," tegas Abie.

Ditolak di Solo

Penolakan semacam ini bukan pertama kalinya terjadi.

Saat Anies Baswedan mendatangi Karanganyar, Jawa Tengah, aksi demonstrasi juga dilakukan sejumlah orang di Pintu Tol Klodran, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah pada Minggu (25/12/2022).

Mengutip Tribun Solo, saat itu pengunjuk rasa membawa tulisan berbunyi, 'Enyahlah Anies Baswedan dari Kota Solo', 'Anies Dilarang Masuk', dan 'Wong Solo Tolak Politik Anies'.

Padahal kedatangan Anies kala itu adalah untuk menghadiri pernikahan putra dari Dosen UNS, Lukman Hakim.

Namun relawan Anies di Solo pun tak ketinggalan membuat acara.

"Ini mereka bikin acara syukuran relawan, saya hadir juga," kata Anies pada saat itu.

Hasil Survei Anies Baswedan

Mengutip Antara, hasil survei simulasi presiden yang digelar oleh Lembaga Survei Indonesia menunjukkan Anies Baswedan meraih suara terbesar kedua yakni 16,8 persen.

Sementara suara terbesar pertama diraih Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebanyak 27,9 persen.

Prabowo Subianto menyusul dengan elektabilitas 16 persen, dan Ridwan Kamil 7.2 persen.

Survei ini dilangsungkan hingga tanggal 11 Januari 2023, menargetkan WNI usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Sebanyak 1.221 responden dalam survei ini dipilih dengan metode pemilihan sampel random digit dialing (RDD), yakni memilih sampel melalui pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

Toleransi batas kesalahan survei yakni sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (*)

Baca Juga: Jateng Kandang Banteng, Sosok Relawan Anies Baswedan: Siapa Saja Bisa Menang!

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya