Geger Paspampres Ditodong Senpi Pistol FN oleh Perempuan Bercadar di Depan Istana Merdeka

Selasa, 25 Oktober 2022 | 16:39
Istimewa via Kompas.com

Seorang perempuan diduga membawa senjata api ditangkap Polisi Lalu Lintas dan anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Presiden) karena mencoba menerobos masuk ke area Istana Negara, Selasa (25/10/2022).

Sosok.ID - Seorang perempuan bercadar nekat berusaha menerobos masuk Istana Merdeka, Jakarta Pusat dan menodongkan pistol ke Paspampres pada Selasa (25/10/2022) pagi.

Dikutip dari Kompas.com, petugas kepolisian mulanya menyaksikan seorang perempuan berjalan di trotoar dari arah Harmoni menuju kawasan Jalan Medan Merdeka Utara sekira pukul 07.00 WIB.

Perempuan itu tiba-tiba mendatangi Paspampres di depan pintu masuk Istana Merdeka dan menodongkan senjata api pistol FN.

Sontak polisi lalu lintas yang menyaksikannya langsung merebut senjata tersebut dan mengamankan wanita bercadar itu.

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman, dilansir Sosok.ID dari Kompas.com pada Selasa (27/10/2022).

"Anggota langsung merebut senpi dari tangan wanita atau orang tak dikenal tersebut," ungkap Latif.

"Tepat di pintu masuk Istana Negara (Merdeka, -red), dia menghampiri anggota Paspampres yang sedang siaga, dengan menodongkan senjata api jenis FN," ujarnya.

Perempuan itu kemudian dibawa untuk menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Motif Pelaku

Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut pelaku nekat menodongkan pistol kepada Paspampres karena ada motif individu.

Melalui keterangan pers di Bina Graha, Jakarta, dikutip dari KompasTV, Moeldoko mengatakan senjata api tersebut merupakan senjata rakitan.

"(Motifnya) Individu, sementara ini individu. Tetapi senjatanya memang senjata rakitan ya, itu ada selongsongnya tapi proyektilnya tidak ada, ini lagi didalami semuanya," ujar Moeldoko.

Adapun pelaku penodongan senpi itu rupanya memiliki identitas yang berbeda-beda.

"Akan dicek lagi didalami oleh psikolog nanti seperti apa," ujar Moeldoko.

Pendalaman mengenai motif serta siapa yang berada di balik peristiwa tersebut juga masih didalami.

"Saat ini sedang didalami motifnya apa dan seterusnya, dan siapa sebenernya yang ada di balik itu dan seterusnya, kenapa mesti ke sini dan seterusnya, itu sedang kita dalami," ujar Moeldoko.

Densus 88 juga mendalami kasus ini.

(*)

Baca Juga: Diminta Pamit dari Kabinetusai Calonkan Anies Baswedan, Surya Paloh Kesal: Terserah Jokowi Lah!

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya