Xi Jinping Hilang? Kudeta Militer China Menggema, Presiden Diduga Jadi Tahanan Rumah, Ada Apa?

Senin, 26 September 2022 | 10:47
Xinhua

Presiden China, Xi Jinping

Sosok.ID - Presiden China Xi Jinping, mendadak diisukan telah digulingkan dari kekuasaannya karena terjadi kudeta militer China.

Isu itu belakangan bergema di media sosial, membuat banyak orang bertanya di mana Xi Jinping sebenarnya?

Dilansir dari Hindustan Times, rumor kudeta militer China saat ini tengah men jadi perhatian, yang mana Xi Jinping diduga menjadi tahanan rumah.

Spekulasi mulai bermunculan di internet setelah Jinping dikabarkan hilang dari mata publik usai kembali dari pertemuan Shanghai Cooperation Organization (SCO) di Uzbekistan beberapa waktu lalu.

Kunjungan resmi itu juga merupakan kunjungan pertama Xi Jinping ke luar negeri sejak awal pandemi Covid-19.

Rumor liar itu hingga saat ini masih belum dikonfirmasi.

Tidak ada pejabat dari Partai Komunis China yang berkuasa atau media pemerintah yang mengatakan apa pun tentang rumor tersebut.

Para pejabat pemerintahan China melalui sosial medianya menunjukkan aktivitas seperti biasa.

Sementara itu, China diketahui akan melangsungkan kongres lima tahunan partai yang akan dimulai pada 16 Oktober.

Kongres tersebut menandai di mana Jinping siap untuk mengamankan masa jabatan ketiga bersejarah yang akan memperkuat posisinya sebagai pemimpin paling kuat di China sejak Mao Zedong.

Rumor Xi Jinping menjadi tahanan rumah

Di tengah desas-desus kudeta militer, Xi Jinping diduga menjadi tahanan rumah.

Setelah kembali dari SCO di Samarkand, klaim bahwa presiden berada di bawah tahanan rumah menjadi tersebar luas.

Klaim tersebut telah dibantah oleh para ahli yang mengatakan bahwa ada kemungkinan kuat bahwa perdana menteri China berada di bawah karantina karena kebijakan ketat nol-Covid.

China diketahui memiliki kebijakan yang mengamanatkan setiap individu yang memasuki China dari luar negeri untuk menjalani karantina.

Aktivitas Tak Biasa di China

Terlepas dari benar atau tidaknya rumor tersebut, beberapa hari belakangan ini memang terjadi aktivitas tidak biasa di China.

Penerbangan masuk dan keluar Beijing juga dilaporkan terjadi lebih sedikit dari biasanya.

Semua kereta api dan bus bahkan kabarnya batal dioperasikan.

Situs web Bandara Internasional Ibukota Beijing, bagaimanapun, menunjukkan bahwa beberapa penerbangan dibatalkan, beberapa lainnya dijadwalkan, sedikit tertunda, atau sudah mendarat.

Namun demikian, lalu lintas penerbangan China belum kembali ke tingkat pra-pandemi yang bisa menjadi alasan data menunjukkan lebih sedikit jumlah penerbangan keluar dari Beijing.

Apa yang terjadi di China selama satu minggu terakhir?

Selama satu minggu belakangan beberapa peristiwa juga terjadi di pemerintahan China.

Dua mantan menteri dijatuhi hukuman mati dan empat pejabat dikirim ke penjara seumur hidup di China pekan lalu ketika Partai Komunis melanjutkan kampanye anti-korupsi yang diprakarsai kuat oleh Xi Jinping.

Pemecatan pejabat, yang dikatakan sebagai penentang Xi, merupakan indikasi pengaruhnya terhadap partai dan China pada umumnya. (*)

Baca Juga: Sosok Li Qiaoming, Jenderal Komunis China Penjegal Presiden Xi Jinping

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya