Perang Urat, China Tuding AS Kirim 'Sinyal Bahaya' ke Taiwan, Barat Diminta Jangan Macam-macam

Minggu, 25 September 2022 | 11:05
tangkap layar Global Times

Kelompok tugas kapal induk Shandong China memulai latihan rutin di Laut China Selatan, Minggu (2/5/2021). Laut China Selatan makin tegang dengan persaingan senjata mulai berjalan.

Sosok.ID - Konflik antara China dan Amerika Serikat semakin panas setelah AS dinilai mengirim 'sinyal berbahaya' ke Taiwan.

China memberi tahu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahwa ketegangan di Taiwan telah meningkat sejak Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi pulau itu pada Agustus lalu.

Dilansir Sosok.ID dari Al Jazeera, China menuduh Amerika Serikat mengirimkan "sinyal yang sangat salah dan berbahaya" ke Taiwan.

Pemerintahan Xi Jinping juga telah mengatakan kepada Washington untuk tidak ikut campur atas konflik China dan Taiwan di Laut China Selatan.

Dalam pembicaraan selama 90 menit antara Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di sela-sela Sidang Umum PBB di New York pada Jumat (25/9/2022), Taiwan menjadi fokus pembicaraan.

“Menteri menjelaskan dengan sangat jelas bahwa, sesuai dengan kebijakan lama kami satu-China, yang sekali lagi tidak berubah, pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di Selat sangat, sangat penting,” kata pejabat senior pemerintah AS.

Dalam pembicaraan itulah Kementerian Luar Negeri China mengatakan Washington mengirim sinyal bahaya tentang Taiwan.

Ia juga memberikan pernyataan bernada mengancam, yakni semakin merajalelanya aktivitas kemerdekaan Taiwan, semakin kecil kemungkinan akan ada penyelesaian damai.

"Masalah Taiwan adalah masalah internal China, dan Amerika Serikat tidak berhak ikut campur dalam metode apa yang akan digunakan untuk menyelesaikannya," kata kementerian.

Media pemerintah China mengatakan bahwa pertemuan Wang Yi dengan Blinken membahas posisi China tentang “perilaku salah” AS terhadap Taiwan.

"Kita harus dengan jelas menentang dan mencegah 'kemerdekaan Taiwan'," outlet berita Global Times China mengutip pernyataan Wang kepada Blinken.

Ketegangan atas Taiwan telah meningkat sejak kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke sana pada Agustus.

Kunjungan itu dibalas oleh China dengan latihan militer skala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.

China juga dibuat semakin naik pitam usai Presiden AS Joe Biden menyatakan akan mempertahankan Taiwan dan bahkan siap mengirim pasukan AS jika terjadi konflik dengan China.

China rupanya bukan hanya mewanti-wanti AS untuk tidak ikut campur, begitu pula kepada Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly.

Pesan itu disampaikan Wang Yi selama pertemuan awal pekan ini, juga di sela-sela UNGA di New York.

Wang mengatakan Inggris harus "menghormati komitmen satu-China dan dengan tegas menentang 'kemerdekaan Taiwan'," ujar kementerian luar negeri China dalam sebuah pernyataan. (*)

Baca Juga: Joe Biden vs Xi Jinping, Peperangan AS dan China Terus Memanas gegara Amerika Siapkan Tentara untuk Dukung Taiwan

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya