Sosok.ID - Belakangan muncul dugaanadanya pihak ketiga sebagaipenembak Brigadir J.
Dua orang yang disebut menembak Brigadir J telah diketahui, yakni Bharada E dan Ferdy Sambo.
Walaupun, Ferdy Sambo terung menyangkal telah ikut menembak Brigadir J.
Kini, dicurigai bukan hanya keduanya yang menembak Brigadir J.
Hal itu diketahui dari hasil uji balistik serta autopsi terhadap jenazah Brigadir J.
Dari penyelidikan itu, ditemukan satu peluru dari senjata api jenis Luger yang termasuk pistol antik.
Luger sendiri merupakan jenis senjata api laras pendek yang biasanya dijadikan sebagai koleksi.
Senjata yang dulunya digunakan oleh parjurit Jerman selama masa perang dunia kedua itu kini sudah menjadi barang langka.
Hal itu diungkap oleh pengamat kepolisian Bambang Rukminto.
Menurutnya, senjata tersebut nyaris tak digunakan lagi oleh Polri.
"Ini senjata lama seperti itu, nyaris tidak digunakan kawan-kawan kepolisian,"kata Bambang dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (16/9/2022).
"Artinya, ini bisa jadi senjata-senjata koleksi seperti itu."
Karena itu, pelacakan terhadap pemilik senjata tersebut bisa dilakukan dengan cepat.
"Siapa yang memiliki Luger ini sangat penting, karena tidak semua orang bisa memiliki senjata yang antik seperti itu.
Kecuali orang-orang yang memiliki aset dan memiliki kesenangan tersendiri terkait koleksi senjata," imbuhnya.
Di sisi lain, pengacara Brigadir J, yakni Kamaruddin Simanjuntak sudah mencurigai sosok penembak ketiga itu.
"Jadi orang-orang yang punya koleksi senjata seperti itu adalah orang yang berlatar belakang bahwa dia sejak dulu sudah menguasai persenjataan," kata Kamaruddin, seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Ia menuding Ferdy Sambo lah sosok di balik senjata tersebut.
Hal itu diketahui Kamaruddin Simanjuntak dari latar belakang keluarga Ferdy Sambo.
"Siapa yang sejak dulu sudah menguasai persenjataan yaitu adalah ayahnya Ferdy Sambo, (Ayahnya) Ferdy Sambo itu kan, pensiun terakhir kan adalah mayor jenderal, jadi kemungkinan besar dia bisa mengkoleksi senjata-senjata kuno, era-era 1800 sampai 1990," tandasnya.
(*)