'Saya Enggak Tahu Pak,' Begini Cerita Sosok Ajudan Ferdy Sambo yang Berani Tolak Perintah Sambo untuk Tembak Yosua, Skenario Berbalik Arah

Sabtu, 10 September 2022 | 13:56
wartakotalive/istimewa

Ferdy Sambo, Brigadir J, Bripka RR

Sosok.ID -Erman Umar, pengacara Bripka Ricky Rizal (RR), mengungkap kesaksian kliennya ketika dipanggil Ferdy Sambo ketika berada di rumah pribadi eks Kadiv Propam itu di Jalan Saguling, Jakarta.

Rupanya saat itu Bripka RR ditanya oleh Ferdy Sambo mengenai apa yang terjadi di Magelang.

“Kan di Saguling itu dipanggil. Dipanggil, dia (Ferdy Sambo,-red) tanya, ‘ada kejadian apa, ada kejadian apa di Magelang? Kamu tahu enggak?’. ‘Enggak tahu’. ‘Ini Ibu dilecehkan, pelecehan terhadap ibu’. Dan itu sambil nangis dan emosi. ‘Saya enggak tahu Pak’,” kata Erman di Lobi Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Erman juga mengatakan di ruangan itu ada Putri, yang mengatakan Yosua melakukan pelecehan terhadap dirinya.

Ferdy Sambo pun saat itu menanyakan langsung kepada Bripka Ricky mengenai kesanggupannya menembak Brigadir Yosua.

Akhirnya Bripka RR mengaku tidak kuat mental jika menembak Brigadir J, itulah sebabnya dia menolak perintah Ferdy Sambo menembak Brigadir J.

“Baru dilanjutin ‘Kamu berani nembak? Nembak Yosua?’ Dia bilang. ‘Saya enggak berani Pak, saya enggak kuat mental saya Pak, enggak berani, Pak’. ‘Ya sudah kalau begitu kamu panggil Richard’,” imbuh dia.

Erman juga sempat menanyakan perasaan Bripka Ricky setelah kejadian tersebut.

Disebutkan, Ricky memang sempat melihat Ferdy Sambo terguncang dan menangis.

Namun, Bripka Ricky tidak tahu alasannya.

“’Saya melihat bapak memang guncang. Saya melihat bapak menangis. Enggak biasa begitu kan. Tapi saya enggak tahu kejadian di sana, padahal saya ada di sana,” kata Erman menirukan omongan kliennya dilansir dari tribunnews.com.

Ricky disebutkan Erman hanya tahu tentang pertengkaran Kuat Ma'ruf dan Yosua.

Namun, Ricky Rizal sama sekali tidak tahu tentang apa pertengkaran itu dan apakah pertengkaran itu terkait dengan peristiwa di Magelang.

Skenario Ferdy Sambo gugur

Bripka RR akhirnya memutuskan mencabut keterangan sebelumnya setelah didorong istri dan adiknya.

Bripka RR diminta jujur mengenai kejadian sebenarnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/8/2022), ketika Brigadir J dieksekusi.

"'Kalau kamu tidak bicara benar, nama baik bapak kamu yang juga polisi (terkena imbas). Ingat anak kamu, bagaimanapun anak kamu akan melihat, mau apa pembunuh atau apa'."

"Itu dia (Bripka RR) mulai nangis, mulai itu sudah terbuka," kata kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Erman kemudian mengungkapkan Bripka RR sebelumnya mengikuti skenario yang dibuat Ferdy Sambo, tapi setelah istri dan adiknya berkunjung, Bripka RR akhirnya memutuskan mengubah keterangannya.

"Yang pertama kan memang terbawa skenario (baku tembak Brigadir J dan Bharada E)."

"Dia berbalik arah itu setelah mungkin Richard (Bharada E,-red) buka dan dia juga didatangi adik kandung sama istri agar minta bicara benar," lanjutnya.

Bripka RR disebut Erman Umar sempat merasa takut kepada Ferdy Sambo hingga akhirnya memutuskan mengikuti skenario yang dibuat.

Rasa takut muncul karena status Ferdy Sambo yang merupakan atasan Bripka RR.

“Itu kan (skenario baku tembak Ferdy Sambo) pimpinan, atasan liat dong kekuatannya ini setelah kejadian ini banyak polisi (ikut terlibat),” ucapnya, dikutip dari Kompas.com.

“Bukan (ancaman), dia takut. Makanya dalam rangka setelah saya masuk, setelah keluarganya dulu, mulai keluarganya masuk udah mulai berani dia karena keluarganya,” tambahnya.

Tak hanya itu, Erman sendiri selalu mendorong Bripka RR untuk jujur.

Termasuk, saat menjalani pemeriksaan menggunakan lie detector.

“Saya sampaikan, 'ini kamu kalau kamu bohong pasti ketahuan karena ini ada alat untuk mendeteksi. Tapi kalau masih ada, kamu jujur'."

"Dia bilang, 'tidak, saya akan bicara benar',” ujar Erman mengulang pembicaraan dengan Bripka RR.

Baca Juga: Saat di Magelang, Bripka RR Rasakan Perbedaan Gelagat Brigadir J usai Bertemu dengan Putri Candrawathi

Editor : May N

Baca Lainnya