'Yang Mati Itu Yosua!' Sosok Aktivis Perempuan Tegaskan Tak Masuk Akal Putri Candrawathi Diperkosa Brigadir J, Komnas Perempuan Justru Berkata Sebaliknya

Senin, 05 September 2022 | 11:11
Kompascom/Kristianto Purnomo

Aktivis perempuan Irma Hutabarat mengatakan bahwa klaim Putri Candrawathi diperkosa oleh Brigadir J tidak masuk akal.

Sosok.ID - Seorang aktivis perempuan bernama Irma Hutabarat mengatakan klaim Putri Candrawathi diperkosa oleh Brigadir Jtidak masuk akal. Komnas Perempuan berkata sebaliknya.

“Tidak masuk akal, baik dari sisi relasi kuasa maupun karakter Yosua yang kerap dilupakan,” kata Irma pada Minggu (4/9/2022), dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

Putri Candrawathi telah dianggap sebagai ibu oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Putri pun menganggap Brigadir J sebagai anaknya.

Irma menduga isu pelecehan seksual digaungkan untuk mengalihkan dari motif pembunuhan yang sesungguhnya.

Terlebih Irma menyoroti Putri Candrawathi telah beberapa kali mengubah keterangannya.

“Jelas kan, Sambo dan PC (Putri Candrawathi) bisa bebas merekayasa skenario dan menjalankan pengalihan isu karena (Putri) tak ditahan,” ujar Irma.

Apalagi Putri Candrawathi juga menunjukkan kedekatannya dengan Brigadir J. Dia bahkan sempat mengirimkan foto Yosua saat menyetrika pakaian.

Foto itu dibubuhi keterangan sanjungan atas sikap Yosua dan dikirimkan kepada adik Brigadir J, Reza Hutabarat.

Irma menyebut, adat Batak memuliakan perempuan. Apa yang dilakukan Putri juga menunjukkan kedekatan mereka yang bak ibu dan anak, menguatkan klaim perkosaan tak masuk akal, ujar Irma.

“Masuk akal enggak? Itu (mengirim foto ke adik Yosua) memperjelas betapa mustahilnya perkosaan itu,” tuturnya.

Menurut Irma, Brigadir J sudah berniat untuk berhenti menjadi ajudan karena akan menikahi kekasihnya, Vera Simanjuntak pada 2023.

“Yang mati itu Yosua, jelas korban. Sekarang mau dibalik supaya PC sebagai korban,” kata Irma.

Irma juga ingin agar kesehatan mental Putri diperiksa. Sebab ia menilai, beberapa fakta tidak menunjukkan adanya kecocokan dengan klaim pemerkosaan.

Komnas Perempuan Ingin Isu Pelecehan Seksual Didalami

Di sisi lain, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyoroti dugaan terjadinya pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi di Magelang.

Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi juga menyebut Putri Candrawathi terindikasi mengalami trauma akibat kekerasan seksual.

Perkosaan itu diduga terjadi pada 7 Juli setelah Sambo kembali ke Jakarta.

Ia memberikan kesimpulan dugaan perkosaan itu berdasar pada keterangan Putri Candrawathi, Susi, dan Kuat Ma'ruf.

“Untuk pengumpulan bukti menjadi tugas dari kepolisian, karena itulah kami rekomendasikan untuk didalami,” ujar Aminah.

Dia juga memposisikan Putri Candrawathi sebagai korban pelecehan seksual.

“Dalam menyampaikan peristiwa kekerasan seksual di Magelang, Putri masih menunjukkan indikasi trauma korban,” katanya pada Minggu (4/9/2022), dikutip dari Kompas.com.

“Ketika menceritakan peristiwa di Magelang ia masih mengalami kesulitan, tangannya saling menggenggam kencang,” tutur Aminah.

“Di dua pertemuan pertama, ibu PC masih menangis terus tanpa suara, beberapa hal dijawab dengan bahasa anggukan atau kedipan,” tandasnya. (*)

Baca Juga: Ketakutan, Pangkat Paling Rendah, Terkuak Ferdy Sambo Perintahkan Bharada E Lakukan Ini Sebelum Bunuh Brigadir J

Baca Juga: Kasus Marsinah Bisa Terulang, Komnas HAM Ingatkan Ferdy Sambo dan Antek-anteknya Bisa Bebas, Justru Cuma Tersisa Bharada E

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya