Dua Militer Terkuat Dunia Bertumbuk, AS dan China Panas, Nancy Pelosi: Dunia Menghadapi Pilihan!

Minggu, 07 Agustus 2022 | 12:53
Navy Office of Information

Ilustrasi - Hubungan militer Amerika Serikat (AS) dan China semakin tidak baik-baik saja usai kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan.

Sosok.ID - Hubungan militer Amerika Serikat (AS) dan China semakin tidak baik-baik saja usai kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan.

Nancy Pelosi, seorang kritikus lama China dan sekutu politik Presiden AS Joe Biden, tiba di Taiwan pada Selasa (2/8/2022) malam.

Apa yang dilakukan Nancy Pelosi merupakan kunjungan tingkat tertinggi ke Taiwan oleh seorang pejabat Amerika dalam beberapa dekade.

Padahal, China sebelumnya telah memberikan peringatan agar kunjungan itu tidak terjadi.

Sementara Nancy Pelosi menegaskan bahwa kunjungannya menunjukkan komitmen AS yang teguh untuk mendukung demokrasi Taiwan.

"Dunia menghadapi pilihan antara otokrasi dan demokrasi," ujarnya, dikutip Sosok.ID dari Reuters pada Minggu (7/8/2022).

Dia juga menekankan bahwa perjalanannya "bukan tentang mengubah status quo di Taiwan atau kawasan".

Untuk diketahui, Taiwan telah memerintah sendiri sejak 1949, ketika komunis Mao Zedong mengambil alih kekuasaan di Beijing setelah mengalahkan nasionalis Kuomintang pimpinan Chiang Kai-shek dalam perang saudara, yang mendorong mereka mundur ke pulau itu.

China mengatakan hubungannya dengan Taiwan adalah masalah internal dan berhak untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya, dengan paksa jika perlu.

Taiwan menolak klaim China, mengatakan bahwa hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.

Berbicara selama kunjungan ke Filipina, Blinken mengatakan Amerika Serikat telah mendengar keprihatinan dari sekutu tentang apa yang disebutnya tindakan berbahaya dan merusak stabilitas China, tetapi Washington berusaha untuk menghindari meningkatnya situasi.

Dia mengatakan penghentian dialog bilateral China di delapan bidang utama adalah langkah yang akan menghukum dunia.

Menteri luar negeri China, Wang Yi, mengatakan kepada media briefing pada hari Jumat bahwa Blinken menyebarkan "informasi yang salah".

Wang Yi menambahkan bahwa, "Kami ingin mengeluarkan peringatan kepada Amerika Serikat: Jangan bertindak gegabah, jangan menciptakan krisis yang lebih besar".

Adapun China belum menyebutkan penangguhan pembicaraan militer di tingkat paling senior, seperti dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley.

Sementara pembicaraan itu jarang terjadi, para pejabat mengatakan hal itu penting dilakukan dalam keadaan darurat. (*)

Baca Juga: Waspada, Kapal Perang China dan Taiwan Saling Pandang bak Kucing dan Tikus Ingin Mencakar di Lautan

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya