Sosok.ID - Orang-orang bilang karyawan pria ini sungguh tak bersyukur.
Betapa tidak, karyawan pria ini mengeluhkan soal pekerjaannya hingga memutuskan resign.
Padahal gaji bulanan yang diterima karyawan pria ini tembus puluhan juta.
Tak main-main, karyawan pria ini terima gaji nyaris Rp 40 juta per bulan dari perusahaan termpatnya bekerja.
Namun sayang, gaji puluhan juta rupanya tak membuat sang karyawan pria betah.
Kebanyakan karyawan di luar sana mempertahankan pekerjaan mereka lantaran besarnya gaji.
Semakin besar gaji yang diberikan perusahaan, maka kebanyakan karyawan bakal kian betah.
Kendati demikian, gaji besar biasanya juga diikuti dengan tanggung jawab atau beban pekerjaan yang juga besar.
Perusahaan tak bisa sembarang menggaji orang tanpa melihat performa kerjanya.
Tetapi, perusahaan yang dilamar oleh karyawan pria bernama Kenji Ong ini sepertinya tak punya prinsip seperti itu.
Ya, dikutip dari GridPop.ID dari Tribunnews Maker, Selasa (31/5/2022), seorang pria di Singapura bernama Kenji Ong kebingungan dengan pekerjaannya.
Kenji Ong melamar pekerjaan di perusahaan tersebut dengan maksud bekerja seperti karyawan lainnya.
Perusahaan tersebut juga menggaji Kenji Ong dengan honor yang cukup besar.
Bayangkan saja, per bulan, Kenji Ong digaji sebanyak Rp 35,9 juta.
Dengan haji sebesar itu, pasti beban pekerjaan Kenji Ong cukup berat.
Kenyataannya, Kenji Ong merasa pekerjaannya begitu mudah.
Tiap hari, Kenji Ong hanya butuh 1 sampai 2 jam untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Sisanya, ia habiskan dengan aktivitas gabut sampai jam pulang.
Rekan-rekan Kenji Ong pun begitu, jika pekerjaan sudah selesai, mereka selalu melakukan aktivitas gabut.
Seperti melihat email berulang-ulang, ke toilet dalam waktu lama, dan lain-lain.
Kenji Ong pernah mengutarakan keluh kesahnya ini pada seniornya, namun, sang senior justru menyarankannya untuk tak mengeluh.
Seharusnya dirinya bersyukur karena memiliki pekerjaan santai dengan gaji yang bagus.
Namun, Kenji Ong merasa seperti membuang-buang waktu setiap hari karena pekerjaannya itu, membuatnya jadi stres, kurang motivasi, dan jarang bergerak.
Sehingga ia berpikiran untuk resign dan mencari pekerjaan yang lebih aktif.
Kenji Ong mengatakan posisinya di kantornya adalah seorang staf admin.
(*)